Kota Solo sering dijuluki “The Spirit of Java”. Di kalangan lovebird lovers, Solo juga bisa disebut sebagai “The Spirit of Lovebird Ngekek”. Bagaimana tidak? Solo kini dikenal sebagai gudang peternak lovebird trah ngekek panjang. Salah satu di antaranya adalah Om Eko Cahyo Santoso, atau lebih dikenal dengan panggilan Om Eko LMS.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Pada era 1900-an, LMS Bird Farm (BF) Solo dikenal sebagai penangkar burung perkutut dan derkuku, yang didirikan dan dikelola ayah Om Eko. Namanya dikenal di kalangan kung mania dan dekoe mania di seluruh Indonesia.
Sejak 2000, LMS mulai beternak lovebird, yang waktu itu sedang bertumbuhkembang di negeri kita. Bisa dibilang, LSM Bird Farm termasuk salah satu penangkaran lovebird generasi awal di Indonesia.
Kini penangkaran LMS BF diteruskan Om Eko, yang terdiri atas perkutut, derkuku, dan lovebird. Lantaran sejak kecil sudah mengakrabi dunia lovebird, tidak sulit bagi Om Eko untuk meneruskan usaha ayahnya.
Om Eko tidak hanya sibuk beternak lovebird. Dia juga jago memoles atau mengorbitkan lovebird jawara dan aktif pula mengikuti berbagai even lomba, khususnya di kawasan Solo Raya, Blok Tengah, dan even-even di kawasan Jalaratu (Jawa Timur bagian barat).
Cara memaster anakan lovebird
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Sebagai penangkar dan pengorbit lovebird jawara, salah satu kegiatan yang mesti dilakukan Om Eko LMS adalah memaster lovebird. Pemasteran dilakukannya sejak lovebird masih anakan.
Berikut ini beberapa tips atau cara memaster anakan lovebird yang biasa dilakukan Om Eko LMS:
Diusahakan anakan lovebird yang akan dimaster berasal dari induk yang memiliki suara ngekek panjang pula. Dengan demikian, potensi untuk melestarikan trah / darah lovebird bersuara ngekek panjang juga lebih besar.
Jika salah satu atau kedua indukan memiliki suara ngekek panjang, besar kemungkinan anakan lovebird ini akan mewarisi sifat dari induknya. Perlu diingat, pewarisan gen ini hanya salah satu daya dukung saja. Kalau tidak diimbangi dengan perawatan yang benar, termasuk pemasteran, bakat yang diwarisi secara genetis ini tidak muncul secara maksimal.
Om Eko LMS biasa memaster anakan lovebird trah ngekek panjang sejak anakan menetas. Dalam hal ini, dia menggunakan lovebird bersuara panjang (durasi minimal 30-35 detik) sebagai burung master. Tidak hanya bersuara panjang, burung master juga harus rajin bunyi.
“Burung master kita tempelkan di dekat gelodok atau sarang anakan lovebird yang baru menetas. Tetapi induk yang sedang bawa anak jangan sampai melihat burung master. Dengan demikian, antara burung induk dan burung master tidak saling tempur,” kata Om Eko.
Burung master ditempel sejak pagi dan sore hari. Adapun petang, malam, hingga dinihari, sang master harus beristirahat. Namun, anakan lovebird tetap harus sering mendengar suara masteran. Karena itu, Om Eko menyiasatinya dengan audio mp3 berisi rekaman suara lovebird ngekek panjang.
“Suara rekaman ini biasa saya perdengarkan kepada anakan lovebird sejak jam enam petang hingga jam tujuh pagi. Jadi, sambil istirahat, anakan lovebird tetap diperdengarkan audio rekaman suara lovebird ngekek panjang, yang disetel dengan volume sayup-sayup dan jangan sampai mengagetkan,” tambah Om Eko.
Setelah anakan keluar dari gelodok, burung master tetap didekatkan dengan kandangnya. Diusahakan agar burung master yang digunakan tetap, jangan gonta-ganti, karena bisa membingungkan anakan yang sedang dimaster. Begitu pula pemasteran pada petang dan malam hari, menggunakan audio mp3 yang sama.
Apabika anakan lovebird =sudah mampu keluar dari gelodok, Anda bisa menambah jenis burung master. Jadi, selain lovebird bersuara panjang dan rajin bunyi, Anda juga bisa menggunakjan suara burung parkit untuk menghasilkan lovebird dengan suara kasar saat di lapangan.
Suara walang atau belalang kecrek juga bagus dijadijan masteran, karena memiliki frekuensi suara yang tinggi sehingga nadanya akan memekakkan telingga jika tonjolan ini di keluarkan lovebird di lapangan akan kerap mengundang perhatian juri lomba.
Seleksi tambahan saat lovebird remaja
Anakan lovebird yang dimaster sejak dini harus tetap dipantau hingga memasuki masa remaja (sekitar umur 3 bulan). Anda bisa menyeleksi beberapa lovebird muda yang memiliki suara panjang di atas rata-rata.
Pada saat remaja, Om Eko juga melakukan seleksi tambahan berdasarkan katuranggan yang diyakininya selama ini, antara lain:
- Kepala proposional: Antara bagian kepala dan leher tidak terlalu bulat dan tidak terlalu oval.
- Paruh lancip atau mancung ke depan, dan tidak “gajah”. Gajah adalah istilah dimana sisi paruh yang satu tidak sama panjangnya dengan sisi paruh yang satunya lagi.
- Kedua kaki harus tegap dan tinggi.
- Ujung sayap yang satu menyilang dengan ujung sayap satunya lagi. Hal ini menandakan burung dalam kondisi fit dan sehat.
- Dada bidang dan tegap.
Dengan pemasteran dan seleksi tambahan inilah, sebagian besar lovebird hasil breeding LMS BF Solo kerap moncer di lapangan, baik yang masih dirawat Om Eko maupun yang sudah dibeli para pemain lain di berbagai daerah.
Beberapa gaco hasil ternak LMS yang sudah menampilkan prestasinya di lapangan antara lain Olivia Jr, Mawar Biru, Nowela, Sinden Langit, Green Tea, Mulut Emas, Zara, Blue Ice, Rose, Madona LMS-123, Mona LMS-131, dan sebagainya.
Mulut Emas kini sudah di-take over Om Budi, rekan Om Eko di Luwes BC Solo. Gaco ini sudah beberapa kali moncer di even lokal maupun regional.
Ketika dikonfirmasi soal mahar untuk lovebird Mulut Emas, baik Om Eko maupun Om Budi tak bersedia membeberkannya. “Harga persahabatan, apalagi sesama anggota Luwes BC, he.. he..,” kata Om Eko.
Lovebird Rose sampai berita ini ditulis masih berada di tangan Om Eko. Rose (ring LMS 034) memiliki warna hijau standar. Gaco ini merupakan anakan Olivia dan Arthur, salah satu pasangan induk istimewa, karena sering menghasilkan keturunan jawara. Maklum saja, sebelum masuk kandang ternak, Olivia dan Arthur kerap menjuarai lomba.
Prestasi lovebird Rose antara lain dua kali juara 2 dalam Piala Paku Alam di Jogja (11/5), juara 1 dan 3 IKPBS Solo (19/6), dan juara 3 IKPBS Solo, 26 Juli lalu.
Selain menghasilkan lovebird suara ngekek panjang, LMS BF Solo juga menghasilkan lovebird warna eksotik, dengan materi indukan terdiri atas lutino, kepala elang, biola, dan lain-lain. (v1rgoboy)
Om Eko LMS / LMS Bird Farm
( penangkar lovebird, perkutut, derkuku )
Kontak: 0856 4317 7897 / Pin BB : 266AD003
Semoga bermanfaat.