Hingga kini, kelas lovebird masih bergairah dalam lomba burung berkicau di berbagai daerah, baik di Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Jambi, dan lain-lain. Di Jabodetabek, misalnya, kelas lovebird masih menduduki peringkat atas.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Dalam setiap latber, latpres, maupun lomba besar, kelas lovebird (dan murai batu) paling diminati para kicaumania di Jabodebatek. Fakta ini menyebabkan lovebird masih memiliki nilai jual tinggi di pasaran, terutama lovebird yang memiliki suara ngekek panjang.
Setidaknya hal ini juga dirasakan Om Tony Music. Jauh-jauh hari sebelum lovebird mengalami booming, tokoh kicaumania yang tergabung dalam Royal BC ini sudah mulai menangkar lovebird.
Awalnya Om Tony hanya beternak lovebird warna eksotik. Namun seiring kian maraknya kelas lovebird dalam setiap lomba burung berkicau, akhirnya dia kepincut beternak lovebird suara.
Saat ini Music Bird Farm (BF) yang dikelolanya fokus mencetak lovebird ngekek panjang, namun memiliki warna-warna eksotik.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
“Harga lovebird saat ini memang tidak seperti satu atau dua tahun lalu, saat terjadi booming. Tetapi lovebird ngekek panjang warna eksotik tetap memiliki nilai jual tinggi,” kata Om Tony.
Tidak mudah untuk mencetak lovebird warna eksotik dengan kualitas suara ngekek panjang. Sebab, mencetak lovebird suara panjang saja harus melalui seleksi ketat, mulai dari materi induk jantan dan betina, hingga seleksi terhadap kualitas suara anakan itu sendiri.
Itu sebabnya, dia terpaksa mengurangi jumlah pasangan induk agar bisa lebih fokus dalam memoles anakan dan lovebird muda, sehingga nantinya memiliki kualifikasi sebagai burung lomba. Apalagi pembeli dan pelanggannnya selama ini berasal dari kalangan pemain lovebird.
“Dulu saya punya 30 pasangan induk. Tetapi biar lebih fokus, saya kurangi jumlahnya sehingga tinggal 20 pasangan induk. Sebab Music BF bukan mengedepankan kuantitas, melainkan kualitas. Semua induk memiliki kualitas suara panjang, bahkan sebagian besar eks burung lapangan,” jelas Om Tony.
Karena komitmen menjaga kualitas itulah, produk Music BF laris-manis di kalangan pemain, meski ada juga lovebird lovers yang membelinya sekadar untuk hiburan di rumah.
Biasanya, produk yang dipasarkan adalah lovebird yang sudah berumur 5 bulan atau lebih, sehingga sudah disiapkan atau dikondisikan sebagai burung lomba. Sebab pada umur tersebut burung sudah mulai stabil.
Meski burung lomba, warna eksotiknya tetap memikat, mulai dari blorok, lutino, blue sable, pastel kuning, dan sebagainya. Jadi, bagi yang tidak suka lomba, burung tetap bisa dijadikan lovebird hias bersuara merdu di rumah.
Berapa sih harganya, Om? “Ya, bervariasi. Kalau warna standar hijau atau biru dibanderol Rp 550 ribu rupiah. Tetapi untuk warna-warna eksotik, harganya dalam kisaran 1,5 juta rupiah,” tandasnya. (d’one)