Aktivitas jual-beli burung secara online via internet dan sosmed (sosial media) seperti facebook belakangan ini makin meningkat. Nah, untuk menghindari masalah yang muncul di kemudian hari setelah terjadi transaksi, ada baiknya kita memperhatikan beberapa tips khusus berikut ini, demi kenyamanan para pembeli dan penjual.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika hendak membeli burung melalui internet atau sosial media, agar tidak menyesal di kemudian hari:
- Jangan tergiur dengan harga murah, apalagi jika yang dibeli termasuk jenis burung popular seperti murai batu medan dan cucakrawa. Jangan pula terlalu percaya kalau penjual mengatakan bisa mengirim burung melalui jasa kurir pengiriman barang. Sebab berdasarkan pengalaman, jarang sekali jasa pengiriman mau mengirim binatang peliharaan.
- Periksa latar belakang penjual. Misalnya, cari tahu apakah ID penjual bisa dipercaya atau malah banyak keluhan yang dialamatkan kepadanya. Ini sangat penting, terutama untuk transaksi jarak jauh (melalui kurir / jasa pengiriman).
- Periksa foto burung yang dijual. Sebab tak sedikit penjual yang menggunakan foto daur ulang yang sudah ada di intenet, dengan alasan burungnya belum difoto. Apapun alasannya, yang penting kondisi burung sesuai dengan foto atau keterangan yang disebutkan. Jangan sampai setelah terjadi transaksi, ternyata kondisi burung jauh dari yang apa yang disebutkan.
- Jika domisili penjual masih bisa terjangkau oleh angkutan kota atau kendaraan bermotor, ada baiknya memantau langsung ke rumahnya, sekaligus bersilaturahmi. Dengan demikian, kita bisa melihat langsung kondisi burung yang ditawarkan, sekalian menanyakan hal-hal lain seperti kebiasaan dan perawatannya. Setelah dirasa cocok, transaksi bisa dilakukan.
- Kalau melakukan transaksi melalui Cash on Delivery (COD), maka itu harus dilakukan berdasarkan saling percaya. Anda percaya penjual jujur, dengan burung yang dibawanya. Penjual pun percaya bahwa Anda berniat membeli burung miliknya. Dalam hal ini, pembeli berarti telah mengerti benar risiko membeli burung melalui COD.
- Akhir-akhir ini banyak penipu yang mencatut nama, alamat, atau nomor telepon dari orang yang selama ini telah dikenal atau dipercaya banyak kicau mania. Akibatnya banyak calon pembeli yang tertipu ratusan ribu hingga jutaan rupiah, lantaran disangkanya burung tersebut milik orang yang selama ini sudah dikenal reputasinya.
Note: Nama Om Kicau pun dipalsu seorang facebooker. Dia membuat akun FB dengan nama Om Kicau untuk menjual burung. Padahal, Om Kicau sejak dulu memutuskan tidak berjualan burung secara online dan offline, bahkan sengaja tidak memiliki Black Berry (BB) dengan pertimbangan takut disalahgunakan (eh.., masih saja disalahgunakan, he.. he..)
Tips ketika melalukan barter atau tukar-tambah
Kemudahan dalam mencari berbagai jenis burung itulah yang membuat banyak kicaumania lebih suka bertransaksi via online. Bentuk lain dari transaksi jual-beli online adalah barter dan tukar-tambah.
Barter adalah transaksi lain dari proses jual-beli, namun dengan cara saling bertukar burung peliharaannya. Umumnya barter dilakukan ketika orang tersebut merasa bosan dengan burung miliknya, dan ingin menggantinya dengan burung jenis lain namun terkendala oleh dana. Jadi, dia mengajak orang lain yang punya masalah sama untuk tukar-menukar burung.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Selain barter ada, juga transaksi serupa dengan cara memberikan sejumlah uang untuk menebus burung lain atau sejenis yang dianggapnya lebih bagus. Proses ini dikenal denan istilah tukar-tambah.
Bukan berarti sistem barter ini tidak memiliki masalah. Bahkan sering terjadi perselisihan di antara kedua belah pihak. Misalnya, seseorang mengembalikan burung barteran karena kurang puas atau burung tidak mau berbunyi.
Untuk mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan, sebaiknya barter memperhatikan beberapa hal berikut ini:
- Mengetahui harga pasaran burung. Dengan begitu, ketika ingin tukar-tambah burung Anda dengan burung milik orang lain, kita bisa memperkirakan harga yang pantas untuk burung tersebut. Jangan sampai burung Anda tidak dihargai atau dihargai dengan harga sangat jauh dari harga pasaran. Namun jika orang sudah tertarik dengan jenis burung tertentu, terkadang harga tidak menjadi masalah.
- Ketika melakukan transaksi barter murni, masing-masing burung sebaiknya diperiksa. Pemeriksaan ini mencakup kondisi kesehatan burung dan kondisi fisiknya. Jangan sampai setelah sampai di rumah baru terlihat kalau burung memiliki cacat atau punya kebiasaan buruk.
- Masing-masing pelaku barter harus sadar betul bahwa burung yang dibawa ke rumahnya itu tidak akan berbunyi sampai burung beradaptasi dengan lingkungan barunya. Dengan begitu, tidak akan ada perselisihan atau muncul anggapan buruk pada mitra barternya. Kalau sudah lebih 1 bulan burung tidak juga mau bunyi, barulah komplain terjadap mitra barter.
Tips untuk penjual burung via online
Bukan pembeli saja yang bisa mengalami kerugian atau tertipu. Banyak juga penjual yang mengalami kejadian-kejadian tidak mengenakkan. Misalnya, pembeli memberi komentar buruk tentang dirinya, bahkan mengajak konfrontasi karena kurang puas terhadap burung yang dibelinya.
Tidak sedikit pula pembeli yang minta ganti rugi, karena burung yang dibelinya tiba-tiba sakit atau mengalami sesuatu yang di luar dugaan.
Untuk mencegah kejadian tersebut, sebaiknya penjual melakukan beberapa hal sebagai berikut:
- Ketika akan menjual burung melalui media jual-beli online, gunakan foto / gambar terbaru dari burung yang mau ditawarkan. Dengan demikian, pembeli bisa mengetahui pasti kondisi burung yang ditawarkan.
- Cantumkan kondisi burung secara apa adanya, agar tidak terjadi masalah di kemudian hari. Misalnya ada pembeli ngamuk-ngamuk setelah mengetahui burung yang dibelinya memiliki cacat pada salah satu bagian tubuhnya.
- Berikan pengertian kepada pembeli dengan mengatakan bahwa burung yang dibelinya tak akan berbunyi dahulu karena harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Untuk meyakinkan pembeli bahwa burung benar-benar sudah gacor, jika sudah beradaptasi di rumah pembeli, sebaiknya Anda memberi jaminan selama beberapa hari.
- Ajak pembeli untuk memantau langsung burung yang ditawarkan. Jadi, undang calon pembeli ke rumah Anda. Kalau pembeli ingin melakukan transaksi secara COD, pastikan dia sudah mengerti risikonya jika membeli burung melalui COD agar tidak terjadi masalah di kemudian hari.
Mencegah penipuan via online
Masalah lain yang bisa terjadi adalah kasus penipuan burung. Dalam hal ini pembeli merasa dirugikan setelah menyetor uang ratusan ribu hingga jutaan rupiah, namun burung belum sampai di tangan.
Makin tingginya harga burung ternyata banyak dimanfaatkan penipu yang berpura-pura menjual burung dengan harga di bawah harga pasaran. Bahkan untuk memuluskan aksi tipu-dayanya, para penipu kemudian mencatut nama, alamat, atau nomor telepon dari orang yang selama ini dipercaya kicaumania, seperti disinggung di bagian sebelumnya.
Untuk itu, Anda harus waspada ketika mau bertransaksi, terutama jika harga burung jauh lebih murah, apalagi harus membayar dulu sejumlah uang melalui transfer. Untuk pencegahannya, berikut ini tips menghindari penipuan via online.
Mencegah penipuan jual beli burung via online
Itulah beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan jual-beli burung online melalui internet dan sosmed.
Semoga bermanfaat.