Burung kakatua dikenal memiliki kepintaran melebihi spesies burung lainnya, dan bisa dilatih meniru ucapan manusia. Namun, sebagaimana jenis burung lainnya, kakatua terkadang menunjukkan perilaku mencabuti bulu-bulunya. Apakah ini kebiasaan buruk, atau karena terserang penyakit, yuk kita telisik beberapa faktor penyebabnya.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Perilaku cabut bulu sering menimpa burung dan unggas lainnya, dan ini disebabkan oleh beberapa faktor pemicu. Pada kakatua, yang dikenal cerdas, perilaku ini umumnya disebabkan kondisi psikologi seperti takut, bosan, atau tidak punya pasangan hidup.
Berikut ini beberapa penyebab burung kakatua sering mencabuti bulunya sendiri:
1. Burung kurang berinteraksi
Kakatua merupakan burung cerdas yang di alam liar hidup berkelompok (koloni). Bersama kelompoknya, kakatua kerap melakukan berbagai aktivitas sebagaimana dilakukan burung paruh bengkok lainnya, yaitu saling merapikan bulu-bulu alias preening.
Preening merupakan aktivitas yang selalu dilakukan oleh semua jenis burung kicauan. Setiap individu burung selalu ingin bersolek, yang dalam kehidupan di alar liar bertujuan memikat calon pasangannya. Burung jantan yang bulunya rapi dan mengkilap akan bersuara lebih lantang, karena merasa “pede” untuk memikat burung betina.
Pada burung paruh bengkok, preening terkadang tidak dilakukan secara individu seperti burung kicauan tipe petarung. Misalnya pada kakatua, sering kita lihat individu yang satu merapikan bulu-bulu kawannya.
Aktivitas preening bareng-bareng koloninya inilah yang membuat burung kakatua merasa nyaman. Namun, hal ini tak selalu dijumpainya di rumah majikannya, ketika ia tidak mendapatkan kawan burung sejenis, sehingga tak bisa / kurang berinteraksi dengan sesama kakatua.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Ketika kakatua dipelihara sendirian dalam kandangnya, maka ia kehilangan interaksi tersebut yang membuatnya tidak nyaman terhadap lingkungannya. Apalagi jika pemilik juga kurang berinteraksi dengannya, tidak ada mainan di dalam kandang, dan sebagainya.
Semua itu membuat kakatua merasa bosan dan frustasi, yang akan dilampiaskannya dengan mencabuti bulu-bulunya sendiri, karena merasa tidak ada burung lain yang mau merapikan atau mendandani bulu-bulunya.
2. Burung mengalami gangguan kesehatan
Apabila Anda memiliki dua ekor kakatua atau lebih, namun ada salah satu atau beberapa kakatua yang kerap mencabuti bulunya, boleh jadi burung mengalami gangguan kesehatan.
Untuk memastikannya, Anda bisa melihat gejala klinis yang lain. Artinya, kakatua yang terserang penyakit tertentu, tak hanya menunjukkan gejala sering mencabuti bulu, namun pasti ada gejala klinis lain yang menyertainya, seperti nafsu makan berkurang, tidak aktif seperti biasanya, dan sebagainya.
Salah satu penyakit pada burung paruh bengkok dengan gejala sering mencabuti bulu adalah PBFD (Psittacine Beak and Feather Disease). Bisa juga akibat banyak kutu atau tungau yang menempel pada bulu dan / atau permukaan kulitnya.
Setelah mengetahui jenis penyakitnya, Anda bisa segera melakukan tindakan dengan memberikan obat anti kutu misalnya FreshAves (anti kutu tanpa removal, tidak merusak bulu burung) dan memberikan BirdMineral sebagai asupan mineral untuk burung cabut bulu.
3. Burung masih liar (takut terhadap pemiliknya)
Penyebab lain kakatua sering mencabuti bulu adalah burung diperoleh dalam kondisi bakalan atau tangkapan hutan, yang umumnya memiliki sifat masih liar. Ketika merasa ketakutan, burung cepat mengalami stres, yang berimbas pada munculnya perilaku mencabuti bulu.
Untuk mengatasinya, Anda perlu menjinakkan terlebih dulu dan sering berinteraksi dengannya, sampai burung bakal menganggap Anda sebagai teman.
4. Burung dipisahkan dari pasangannya
Jika sudah mendapatkan pasangannya, kakatua akan menganggap pasangannya itu sebagai teman hidupnya. Hubungan ini akan terus tercipta seumur hidupnya, kecuali jika keduanya dipisahkan secara sengaja oleh manusia. Kakatua dikenal sebagai burung monogami sejati.
Ketika kakatua yang sudah berjodoh terpisah dari pasangannya, entah karena mati atau pemilik memisahkannya, maka burung mudah mengalami stres dan frustasi, yang akhirnya memunculkan perilaku mencabuti bulu tersebut. Kondisi tersebut makin parah jika tidak ada tindakan dari pemilik.
Beberapa hal yang bisa dilakukan ketika kakatua berpisah dari pasangannya adalah:
- Memberikan burung pengganti, alias dijodohkan lagi dengan pasangan baru.
- Memberikan mainan yang bisa membuatnya melupakan pasangannya.
5. Perawatan dan pola makan yang buruk
Penyebab lain kakatua sering mencabuti bulunya adalah perawatan harian yang buruk, termasuk pola makan yang tidak teratur, serta kebersihan kandang tidak terjaga.
Dengan kondisi sangkar yang bau, kotor, dan jarang mandi, maka kakatua akan mudah stres yang memicu perilaku cabut bulu.
Itulah beberapa penyebab burung kakatua gemar mencabuti bulu-bulunya. Jika tidak segera ditangani atau dibiarkan terlalu lama, maka perilaku itu susah disembuhkan.
Kerusakan folikel akan timbul ketika bulu terlalu sering dicabuti, sehingga tidak bisa tumbuh lagi dan kakatua menjadi botak. Pengobatannya pun makin sulit dan membutukan waktu sangat lama.
Untuk mencegah dan menghilangkan perilaku cabut bulu, Anda bisa memberinya pelindung yang dikenal sebagai collar atau kerah yang membatasi gerakan burung ketika ingin mencabuti bulunya. Berbagai macam bentuk collar bisa dilihat dalam gambar berikut ini:
Ketika memelihara burung secerdas kakatua, maka kita harus mempertimbangkan terlebih dahulu apakah kita sanggup merawatnya, dengan selalu berinteraksi kepadanya, dan memberikan perawatan secara konsisten dan tepat.
Semoga bermanfaat.