Mungkin karena informasi yang masih minim, sejauh ini tak banyak kicaumania yang memelihara burung tepus gelagah / chestnut-capped babbler ( Timalia pileata). Padahal suara kicauannya cukup menarik sehingga bisa dijadikan kelangenan di rumah maupun sebagai burung master. Di kalangan kicaumania, spesies ini lebih sering disebut burung kaso-kaso, ada juga yang menyebutnya burung kidangan.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Padahal di beberapa pasar burung, khususnya di wilayah barat Jawa, jenis burung ini sering dijual para pedagang. Untuk mengisi kekosongan informasi, Om Kicau ingin menjelaskan sekilas perawatan burung tepus gelagah.
Di bagian akhir artikel ini, Anda juga bisa mendengar dan / atau mendownload audio suara kicauan burung tepus gelagah, untuk masteran alternatif bagi burung kicauan di rumah.
Burung tepus gelagah mempunyai postur tubuh berukuran sedang, dengan panjang tubuh sekitar 17 cm. Tubuh bagian atas berwarna cokelat kemerahan, mahkotanya berwarna merah, alis putih yang kontras dengan garis hitam yang tebal.
Pipi berwarna putih sampai abu-abu. Adapun kekang hitam, dada berwarna putih bercoret hitam, sedangkan bagian perut abu-abu yang tersapu warna cokelat kekuningan di bagian sisi tubuh dan tunggirnya.
Tepus gelagah terdiri atas 6 supspesies / ras, satu di antaranya terdapat di Indonesia. Berikut rinciannya:
- Timalia pileata bengalensis: Habitat di wilayah utara dan timur-laut India, wilayah selatan Nepal, Bangladesh, dan wilayah barat Myanmar.
- Timalia pileata smithi: Habitat di wilayah utara dan timur Myanmar, barat-laut Thailand , wilayah selatan China, wilayah utara dan tengah Laos, serta wilayah utara Vietnam.
- Timalia pileata intermedia: Habitat di wilayah tengah dan selatan Myanmar, serta wilayah barat Thailand.
- Timalia pileata patriciae: Habitat di wilayah barat-daya Thailand.
- Timalia pileata dictator: Habitat di wikayah timur-laut dan tnggara Thailand, serta wilayah selatan Indochina.
- Timalia pileata pileata: Habitat di wilayah barat Pulau Jawa.
Habitat dan karakter
Burung tepus gelagah bisa ditemukan di daerah dataran rendah maupun dataran tinggi hingga ketinggian 1.500 meter dari permukaan laut. Mereka biasa hidup berpasangan, atau terkadang dalam kelompok kecil. Burung ini sering beraktivitas di rerimbunan tumbuhan bawah atau daerah semak belukar, dan hanya suara kicauannya saja yang terdengar.
Di wilayah barat Pulau Jawa, yang menjadi satu-satunya wilayah persebaran di Indonesia, spesies ini berkembangbiak mulai bulan Februari hingga September. Sarang dibangun dari bahan-bahan kasar seperti jerami dan rerumputan kering. Bentuk sarang menyerupai bola tidak beraturan. Burung betina akan bertelur sebanyak 2- 5 butir berwarna abu-abu pucat, dengan bintik-bintik berwarna merah gelap.
Perawatan burung kaso-kaso
Seperti halnya spesies burung babbler lainnya dari keluarga Timaliidae, tepus gelagah termasuk burung pemakan serangga. Burung ini mudah dijumpai di pasar-pasar burung dan biasanya dijual dalam kondisi bakalan.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Meski begitu, berbeda dari beberapa spesies burung lain yang memiliki tahapan-tahapan tertentu hingga rajin berkicau (dimulai dari ngeriwik, pemasteran, hingga bersuara ngeplong), burung tepus gelagah relatif tidak membutuhkan tahapan-tahapan tersebut. Meski masih bakalan, jika perawatannya tepat, burung bisa menjadi sangat rajin bunyi dengan suara yang cukup lantang.
Dalam perawatannya, burung tepus gelagah atau kaso-kaso dapat diberi pakan tambahan / extra fooding (EF) secara rutin setiap hari, berupa serangga seperti jangkrik, ulat hongkong, kroto, dan sebagainya. Adapun model perawatan harian yang standar adalah sebagai berikut:
- Kroto diberikan pada pagi hari, atau sebelum burung dimandikan, dengan takaran 1/2 sendok teh.
- Porsi jangkrik 3-4 ekor, tetapi pilihlah jangkrik berukuran. Jangkrik diberikan setelah burung mandi atau ketika sedang diangin-anginkan.
- Ulat hongkong bisa diberikan sebanyak 1 – 2 ekor.
- Pakan buah-buahan juga bisa diberikan. Sebab ada pula burung tepus gelagah yang suka buah, meski kebanyakan tidak menyukainya.
Tepus gelagah termasuk burung yang sangat aktif, sehingga sangkarnya disarankan berukuran luas dengan tenggeran ganda yang bisa disusun sejajar maupun menyilang. Untuk menjaga kondisinya agar tetap sehat, jangan lupa menjaga kebersihan kandang secara teratur.
Burung tepus gelagah termasuk anggota keluarga Timaliidae. Beberapa spesies dari keluarga ini sangat sulit dibedakan jenis kelaminnya, misalnya kelompok burung poksay, burung pelanduk semak, burung murai air (sibia ekor panjang).
Suara kicauan burung tepus gelagah
Meski kurang popular sebagai burung peliharaan, tepus gelagah / kaso-kaso memilki suara kicauan sangat beragam dengan volume suara yang jelas dan cukup keras. Lagu-lagunya cenderung berupa siulan yang bergetar, disertai dengan nada-nada yang menyambung naik-turun, serta siulan cukup keras dan tajam.
Berikut ini beberapa variasi suara kicauan burung tepus gelagah / kaso-kaso yang bisa juga dijadikan masteran alternatif:
- Suara kicauan tepus gelagah – variasi 1
- Suara kicauan tepus gelagah – variasi 2
- Suara kicauan tepus gelagah – variasi 3
- Suara kicauan tepus gelagah – variasi 4
- Suara kicauan tepus gelagah – variasi 5
Download suara burung tepus gelagah (klik di sini)
Semoga bermanfaat.
Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.
Page: 1 2