Burung-burung kicauan seperti murai batu, kacer, dan sebagainya membutuhkan pakan berprotein tinggi agar menjadi rajin berkicau. Sobat kicaumania biasanya memberikan pakan berprotein tinggi itu berupa jangkrik, kroto, dan ulat hongkong. Nah, yang kini ramai beredar di pasaran adalah kecoa dubia (dubia roaches). Jenis kecoa ini juga bisa diberikan sebagai pakan tambahan alternatif bagi burung kicauan Anda.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Berbeda dari kecoa biasa / kecoa rumahan yang tidak baik jika diberikan kepada burung kicauan, kecoa dubia justru bagus dan sudah diterapkan sejumlah kicaumania maupun penangkar di luar negeri. Om David de Souza, misalnya, rutin memberi kecoa dubia kepada murai-murai yang ada di kandang ternaknya.
Benarkah kecoa dubia termasuk kecoa impor? Ya, benar. Serangga ini memiliki habitat asli di Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Namun kecoa dubia sudah diintroduksi atau dikembangbiakkan di sejumlah negara, termasuk Indonesia. Silakan cari ke rumah Om Google, dan ketik kata kunci “kecoa dubia”, nanti akan ketemu penjual maupun peternaknya.
Kecoa dubia mempunyai nama latin Blaptica dubia. Ukuran tubuhnya lebih besar daripada kecoa lokal, dengan panjang 4 – 4,5 cm. Serangga ini banyak dibudidayakan di berbagai negara, karena kerap dijadikan pakan bagi burung kicauan maupun reptil eksotik.
Kabar baiknya, kecoa dubia tidak berbau sebagaimana kecoa biasa. Selain itu, spesies ini juga mudah dalam perawatannya (sebelum diberikan kepada burung kicauan), dan mudah pula diternak.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Kecoa dubia juga mempunyai kelebihan lain dibandingkan dengan pakan serangga lainnya, yaitu:
- Umurnya lebih panjang (bisa mencapai 2 tahun), tidak mudah mati seperti jangkrik.
- Tidak bisa terbang.
- Memiliki kandungan nutrisi / gizi yang tinggi.
- Kandungan protein lebih tinggi daripada jangkrik ( 36% berbanding 18%). Begitu pula kandungan mineral kalsium (Ca), lebih tinggi daripada jangkrik.
- Dagingnya lebih lunak, sehingga lebih mudah dicerna oleh burung kicauan
Cara merawat kecoa dubia agar awet dan tetap segar
Belum popularnya kecoa dubia sebagai pakan tambahan / extra fooding (EF) bagi burung kicauan tidak lepas dari kebiasaan kicaumania kita yang lebih cenderung memberikan jangkrik dan serangga lain yang lebih mudah diperoleh di pasar dan kios burung.
Dari segi harga, kecoa dubia memang lebih mahal ketimbang jangkrik. Sepasang kecoa dubia dewasa yang siap diternak bisa mencapai Rp 25 ribu, sedangkan anakannya sekitar Rp 6.000 / ekor. Karena itu, peluang beternak kecoa dubia mempunyai prospek cerah.
Kalau pun tidak berniat menjual hasil ternaknya, setidaknya Anda memiliki pasokan / ketersediaan EF yang berkualtas dan bisa menjadi pendamping maupun pengganti jangkrik.
Sebagai pakan hidup, tentu kita harus memperlakukan kecoa agar tetap sehat, segar, dan siap dikonsumsi burung. Untuk itu bentuk perawatan yang baik harus diterapkan ketika akan mempersiapkan kecoa dubia sebagai pakan burung kesayangan Anda.
Untuk tempat penyimpanan kecoa dubia, Anda bisa memanfaatkan wadah plastik atau kontainer plastik. Untuk habitatnya bisa menggunakan kardus bekas menyimpan telur (egg tray dari kardus).
Pakan kecoa dubia antara lain potongan buah apel, wortel, dan voer. Air minum diberikan melalui sponge / busa yang telah dibasahi air.
Mengingat harga pasaran kecoa dubia masih tinggi, ada baiknya mencoba beternak kecoa ini baik untuk keperluan pribadi maupun dipasarkan. Pertimbangannya, suatu saat nanti pakan tambahan ini bakal popular jika mudah didapatkan di pasar-pasar burung.
Jika ingin beternak, wadah penyimpanan kecoa dubia diletakkan pada ruangan dengan suhu hangat. Ini untuk merangsang kecoa-kecoa tersebut sehingga cepat berkembangbiak. Selama itu, pakan harus diberikan teratur, terlebih pada kecoa jantan.
Oh ya, kecoa dubia merupakan hewan ovovivipar. Masih ingat pelajaran biologi semasa SMP dan SMA? Ovovivipar adalah hewan yang bertelur, tetapi telurnya menetas di dalam indung telur, kemudian anakan yang menetas akan dikeluarkannya melalui anus (pada burung disebut kloaka).
Kecoa dubia betina bisa menghasilkan 20-45 ekor anakan yang disebut nymph. Setelah beberapa hari, anakan bisa dipanen dan dipisahkan dalam wadah penyimpanan lain, kemudian dirawat hingga dewasa.
Beberapa burung pemakan serangga, seperti murai batu dan kacer, sangat menyukai kecoa dubia. Sebab dagingnya lunak dan mudah dicerna.