Di tengah kehebatan sejumlah kacer terbaik nasional seperti Rincong Aceh, Adipati, Hipnotis, Solo Berrick, dan Panser, even kolosal Piala Raja 2014 di Jogja (7/9) juga memunculkan gaco-gaco baru. Salah satunya adalah kacer Bisma milik Om Bayan (Kudus).
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Kacer Bisma moncer di urutan ke-8 Kelas Prameswati A. Sepekan sebelum turun di Jogja, burung ini juga diturunkan dalam even regional Gubernur Cup Jawa Tengah di kompleks Wonderia Semarang (31/8), dan meraih juara kedua.
Selama bulan Agustus lalu, kacer Bisma tiga kali tampil. Selain di Wonderia, burung ini juga menjadi juara 2 dan 3 dalam even di Kayen, Pati (3/8), serta juara 2 dan 3 di PB Karimata Semarang (17/8).
Om Bayan belum lama mendapatkan kacer Bisma. “Saya take-over dari salah seorang kicaumania di Bojonegoro, April lalu,” ujarnya kepada Om Kicau.
Baru dua minggu di tangannya, Bisma langsung mabung, sehingga harus istirahat total selama tiga bulan. Dalam waktu dua minggu pascamabung, Om Bayan terus mencari-cari setelan yang pas untuk kacer Bisma.
Setelah ketemu setelan yang pas, burung langsung diturunkan dalam even di Kayen, Pati, 3 Agustus lalu, dengan hasil juara 2 dan 3.
“Kuncinya memang sabar dan telaten. Sebab settingan kacer yang satu dan kacer lainnya berbeda sekali. Kita mesti tahu apa yang diinginkan burung,” kata Om Bayan.
Perawatan harian kacer Bisma
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Berikut ini perawatan harian kacer Bisma yang diterapkan Om Bayan selepas mabung:
- Pagi, pukul 06.00, kerodong dibuka dan burung dianginkan di teras untuk memperoleh udara pagi yang segar. Saat digantang, burung diberi 5 ekor jangkrik.
- Pukul 06.30 – 08.00, burung dijemur. Setelah itu di anginkan selama 30 menit.
- Pukul 08.30, burung mandi dalam karamba yang telah disediakan. Setelah itu, biarkan bulu-bulunya kering di kandang karamba (biasanya sekitar 30 menit). Apabila bulu sudah kering, Bisma diberi 5 ekor jangkrik lagi, kemudian dipindah ke dalam umbaran.
- Kandang umbaran selalu digunakan setiap hari, mulai pukul 09.00 hingga 16.30. Panjangnya sekitar 2,5 meter. Burung dibiarkan terbang bolak-balik di umbaran, tanpa harus dipaksa.
- Sore pukul 16.30, burung dipindah ke sangkar harian sambil diberi 5 ekor jangkrik.
Perawatan menuju lomba
Kalau mau dilombakan, maka kandang umbaran hanya digunakan sejak Senin hingga Kamis. Adapun hari Jumat – Minggu disimpan dalam sangkar harian, tetapi perawatan harian poin 1-3 tetap berlaku.
“Kalau Minggu mau dilombakan, maka sejak Senin sampai Minggu diberi kroto full, baik di kandang umbaran maupun dalam sangkar harian,” kata Om Bayan.
Hari Jumat – Minggu, porsi jangkrik ditingkatkan menjadi 40 ekor, dengan rincian sebagai berikut:
- Pagi (06.00): 15 ekor
- Siang (12.30): 10 ekor
- Sore (17.00): 15 ekor
Saat di arena lomba, burung mendapat menu tambahan 25 ekor ulat hongkong yang berwarna putih atau saat berganti kulit.
Wah, porsi extra fooding (EF) untuk kacer Bisma banyak juga ya? Menurut Om Bayan, inilah setelan paling tepat untuk gaconya, karena setiap individu kacer memiliki karakter dan kebiasaan yang tidak selalu sama.
Dengan perawatan inilah, kacer Bisma terus menorehkan prestasinya, bahkan masuk daftar juara di Piala Raja 2014. Sudah banyak kacermania yang ingin meminang Bisma, tapi Om Bayan belum ingin melepasnya dulu.
Selain nilai mahar yang diajukan belum sesuai dengan harapannya, Om Bayan masih ingin menikmati aksi kacer Bisma dalam beberapa even ke depan. “Kalau tidak ada halangan, saya akan menurunkan Bisma dalam even Dandim Cup 1 di Surya Yudha Park Banjarnegara, 19 Oktober mendatang,” tandas Om Bayan. (v1rgoboy)