Burung-burung jawara kini menjadi investasi berharga bagi pemiliknya. Tidak jarang pemilik menjual burungnya dengan harga sangat tinggi, bahkan ada juga yang menjadikannya semacam “saham”. Ini terjadi pada cucak hijau Armagedon. Burung ini semula hanya milik Jimmy DS dan WW Angga, tetapi kini juga menjadi milik Hanz KM.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Nama Handono, atau lebih akrab disapa Hanz KM, memang sudah tak asing lagi bagi ijomania di Blok Timur. Dia memiliki 10 ekor cucak hijau jawara yang kerap berprestasi di berbagai even lomba. Selain di Blok Timur, sesekali dia melombakan burungnya di Blok Tengah dan Blok Barat.
Kabar terakhir, di rumah Om Hanz juga terdapat cucak hijau Armagedon, yang pernah menjuarai BnR Award 2013, Presiden Cup II (2012), dan sejumlah even besar lainnya.
Burung ini awalnya milik Jimmy DS dan WW Angga, yang harganya ditaksir sekitar Rp 50 juta. Namun Om Jimmy dan Om Angga mempercayakan perawatannya kepada Om Hanz KM yang memang pakar cucak hijau.
Materi lagu yang dimiliki Armagedon memang istimewa. Gaya bertarungnya juga hyper. “Saat ditrek dengan beberapa cucak ijo di rumah, gaya ngentrok Armagedon memang hyper, ngejambul, dengan materi lagu terdiri atas tengkek, burung gereja, dan beberapa suara antik,” kata Om Hanz.
Volume dan powernya juga tembus, disertai lagunya yang panjang-panjang. Karena itu, dia yakin jika prestasi Armagedon masih bisa bertahan cukup lama.
Semula, Om Hanz ingin membeli Armagedon, alias take-over, sehingga status kepemilikan 100 % ada di tangannya. Namun karena Om Jimmy dan Om Angga masih sayang, burung tidak bisa sepenuhnya dilepaskan.
Akhirnya diambil jalan tengah, di mana Om Hanz KM membayar 1/3 harga cucak hijau Armagedon. Konsekuensinya, burung menjadi milik bertiga: Om Jimmy, Om Angga, dan Om Hanz. Dalam hal ini, Om Hanz tetap dipercaya merawat Armagedon, termasuk membawanya ke berbagai arena lomba.
“Rawatannya pun saya ubah sama sekali dari setelan lama. Ini karena kondisi bulu Armagedon masih kusam, sehingga belum berani menerapkan rawatan lama. Bulu cucak hijau yang kusam merupakan pertanda kondisinya kurang prima. Jadi, tugas saya sekarang adalah memulihkan kondisinya seperti dulu lagi,” jelas Om Hanz.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Selama menunggu masa pemulihan Armagedon, Om Hanz memainkan beberapa gaconya yang lain, misalnya Obama, yang pernah menjuarai Pemilu KM Cup. Selain itu, masih ada Darah Muda, Ruben, dan sebagainya.
Perawatan cucak hijau memang beragam, tergantung karakter individu masing-masing. Cucak hijau Obama, misalnya, biasa dijemur selama 1 jam, kemudian diteruskan mandi ke karamba. Setelah itu dianginkan hingga bulu-bulunya kering.
Untuk extra fooding (EF) harian, Obama hanya diberi pisang kepok dan 3 ekor jangkrik pada pagi dan sore hari. Setiap dua hari sekali, burung dimasukkan ke kandang umbaran.
Sehari menjelang lomba (H-1), porsi jangkrik dinaikkan, tetapi disesuaikan dengan kondisinya. Pada hari lomba, Obama diberi menu tambahan berupa kroto dan 5 ekor ulat hongkong. Adapun jangkrik diberikan sekenyangnya.
Om Hanz tidak terbiasa mengecas cucak hijau dengan burung sejenis, baik jantan maupun betina. Jadi, menjelang digantang, dia hanya membuka kerodong, kemudian diperlihatkan dengan cucak ijo lainnya dalam jarak sekitar lima meter. Setelah kelihatan panas, kedorong ditutup lagi sampai waktu lomba dimulai.
(Kontributor: Om Giri KM)