Paguyuban Penggemar Burung Kenari (Papburi) Pusat bakal menggelar Silaturahmi dan Sarasehan Nasional Papburi di Jogja, Minggu 23 November 2014. Acara akan dihadiri para sesepuh dan pendiri Papburi, para pengurus Papburi Pusat dan Cabang, koordinator lomba Papburi Cabang, perwakilan juri Papburi Cabang, serta tokoh kenari dan undangan lainnya.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Untuk mengkoordinasi penyelenggaraan acara ini, silakan menghubungi Sekretaris Umum Papburi Pusat, Om Agus Yuniarto, di nomor 0856 291 2390.

Kepastian lokasi sarasehan akan disampaikan melalui undangan khusus, dan informasi melalui media Agrobur serta media online seperti omkicau.com. “Saat ini panitia sedang melakukan perbandingan beberapa alternatif lokasi,” kata Om Agus.

Silaturahmi dan sarasehan ini sangat dirindukan oleh para stakeholders Papburi yang ada di berbagai daerah. Papburi saat ini sudah memiliki 11 cabang di seluruh Indonesia. Oleh karena itu, silaturahmi sangat penting untuk memperkenalkan pengurus Papburi Pusat yang baru, membahas AD / ART, dan menjadi ajang tukar fikiran / informasi mengenai dunia perkenarian di tanah air, penyelenggaraan lomba, serta penyamaan aturan penilaian dan persepsi para juri.

Salah satu hal terpenting dalam acara Silaturahmi dan Sarasehan Nasional Papburi adalah mengenai Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga (AD / ART) Papburi. Sejak didirikan tanggal 12 Mei 1999, Papburi masih menggunakan AD/ART yang lama.

Dalam AD / ADT yang lama, cakupannya hanya peternak serta pecinta kenari di Jogja dan sekitarnya. Padahal, Papburi saat ini sudah menjadi milik masyarakat Indonesia, dan memiliki 11 cabang seperti Jogja, Klaten, Solo, Wonogiri, Cilacap, hingga ujung timur Jawa Timur.

Menyesuaikan dengan perkembangan terkini, tentu diperlukan pembaruan AD / ART, sekaligus perlu dilakukan koordinasi secara nasional.

“Para pengurus Papburi Jogja sudah dua kali mengadakan pertemuan guna membahas hal ini, lantas disepakati terbentuknya pengurus Papburi Pusat, yang sebenarnya muka-muka lama kepengurusan Papburi Jogja,” tambah Om Agus Yuniarto.

Susunan pengurus Papburi Pusat periode 2014 – 2016

Pelindung : Bpk Brigjen (Purn) RM Nuryanto SH
: Bpk Bambang Setiawan
Penasehat : Bpk Gunawan
Ketua Umum : Dr drh Edy Boedi Santoso MP
Wakil Ketua Umum : Eko Budi Siswoyo
Sekretaris Umum : Agus Yuniarto
Wakil Sekretaris : Putut
Bendahara Umum : Agus Santosa SE (Kiansing)
Ketua Bidang Penjurian Nasional : Gandung SPd
Dari kanan: Dr drh Eddy Boedi Santoso MP (ketua umum), Brigjen Purn RM Noeryanto SH (pelindung), dan Eko Budi Siswoyo (wakil ketua umum).

Profil singkat pengurus Papburi Pusat

1. Brigjen (Purn) RM Nuryanto SH: Pelindung

Bapak Nuryanto, pelindung Papburi, merupakan adik almarhum Romo Danis Albikoen, ketua Papburi periode pertama (1999 – 2002). Rumah beliau di Ndalem Suryowijayan kini dijadikan markas besar dan lokasi lomba Papburi Jogja.

Ayahnya, GBPH Soerjobronto (putra Sri Sultan Hamengkubuwono VIII), juga dikenal sebagai pencinta kenari. Saking cintanya, Gusti Soerjo menyuruh tukang untuk membongkar penyekat ruangan dalam rumahnya. Tujuannya, kalau sedang makan, Gusti Soerjo dapat melihat dan mendengarkan kicauan kenari.

Pak Nur, begitu sapaan akrab RM Nuryanto, dilahirkan di Jogja, 9 Januari 1944. Bersama kakaknya, Romo Danis, dia memelihara kenari sejak kecil, tepatnya tahun 1955.

Awalnya, ia mendapat kenari dari para koleganya di luar negeri. Belakangan, para pedagang burung di Pasar Ngasem pun mulai menjual kenari.

Pak Nur pernah dua kali membeli kenari yorkshire dari (almarhum) Drs H Soemadi Wonohito (bos KR Jogja) tahun 1959. Saat itu, Pak Madi mendatangkan langsung kenari yorkshire dari Belanda.

Sebagai jenderal TNI Angkatan Darat, Pak Nur juga sering mendapat tugas k eluar negeri. Saat dinas di Belanda, dia pernah meminta tolong interpol untuk mengantarnya ke beberapa peternak kenari.

2. Bambang Setiawan: Pelindung

Pak Bambang Setiawan memiliki panggilan akrab Bambang Godril. Dalam kepengursan periode awal, dia menjabat Wakil Ketua Papburi, tetapi kini lebih “dituakan” sebagai pelindung.

Pak Bambang belajar kenari dari almarhum Pak Budiono. Sampai saat ini beliau tetap memiliki peran penting dalam perkenarian di Indonesia. Produk pakan kenarinya bermerek “Pondok Kenari” hingga kini tetap diminati para kenarimania di Tanah Air. Pak Bambang inilah pencetus berdirinya Papburi.

3. Gunawan: Penasihat

Pak Gunawan (Om Hong Gwan) merupakan salah seorang pendiri Papburi. Sejak pengurus Papburi periode pertama hingga sekarang, dia selalu menjadi penasihat.

Pak Gun lebih mengkhususkan pada kenari impor. Berbagai kenari impor sudah berhasil diternak, bahkan sebagian berhasil dikawinsilangkan dengan jenis kenari / finch lainnya.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Meski usianya makin sepuh, Pak Gun hingga tahun 2010 masih aktif menjadi juri Papburi. Saat itu, ia dikenal sebagai juri tertua di lingkungan Papburi.

4. Dr drh Edy Boedi Santoso MP: Ketua umum

Pria berkacamata inilah yang bersama pasukannya meletakkan fondasi kuat di dalam tubuh Papburi, berupa sistem yang memungkinkan lomba berjalan objektif dan jujur. Sistem lomba di Papburi kini dianggap paling ideal bagi penikmat burung.

Kiprah alumnus Maximillian Universitaet Muenchen, Jerman, ini tak semulus yang kita bayangkan. Badai kritik dan kecaman terus menerpanya selama memimpin Papburi, tetapi hal itu tidak pernah menyurutkan semangatnya.

Semua itu bahkan melecutnya untuk terus berbenah. Tidak sia-sia, semua personel Papburi akhirnya mendukungnya menjadi ketua periode kedua (2002 – 2008).

Hal yang tak pernah kita lupakan adalah sikapnya yang berani berkampanye di tengah isu flu burung. Intinya, dia menekankan bahwa burung bukanlah makhluk yang menakutkan di tengah keluarga, tapi justru binatang yang bisa mendatangkan rezeki bagi keluarga.

Di awal kepengurusan periode kedua inilah lomba Papburi mulai diselenggarakan (sejak 2002). Selain itu, dia juga aktif mengasuh rubrik Klinik Burung di Tabloid Agrobur, serta rajin mengikuti berbagai seminar burung nasional maupun internasional.

5. Eko Budi Siswoyo: Wakil Ketua Umum

Om Eko merupakan Ketua Papburi periode 2008 – 2010. Kini dia tetap aktif di kepengurusan periode 2014 – 2016, sebagai wakil ketua umum.

Di masa kepemimpinannya, lomba Papburi lebih meriah dan bergairah. Sebagai pebisnis, dia mampu menjalin hubungan baik dengan berbagai perusahaan. Bahkan dealer Toyota Nasmoco Jogja sering dihadirkan menjadi sponsor dan mendisplay mobil di arena lomba.

Yang berkesan bagi kicaumania adalah Om Eko itu sangat akrab dengan semua pecinta burung serta pegiat event organizer (EO). Dia selalu mengikuti even lomba yang diadakan EO lain, untuk menjaga keakraban dan kebersamaan.

Karena sakit cukup lama, Om Eko terpaksa mengundurkan diri sebagai ketua Papburi pada tanggal 1 Juli 2010, tetapi masih ikut dalam rapat-rapat Papburi sebagai advisor.

Om Eko Eko Budi sudah malang-melintang bertugas sebagai juri Papburi di Jogja, Solo, Klaten, serta Pencar, Gunung Kidul.

6. Agus Yuniarto: Sekretaris Umum

Ketekunannya mengorganisasi PAPBURI membuat organisasi ini berjalan dengan baik dan matang, sebagai orang dibelakang layar dia sangat penting dalam penyelenggaraan lomba PAPBURI. Dialah masternya PAPBURI. Tanpa dia mungkin lomba PAPBURI tidak bisa digelar, karena semua ubo rampe lomba dialah yang mempersiapkan. Sumbangsihnya dimulai sejak masa-masa awal berdirinya PAPBURI, bahkan sebelum Dr. Drh Eddy Boedi sebagai ketua PAPBURI. Dalam melaksanakan tugasnya mas Agus selalu dibantu oleh Putut. Putut biasa bertugas terhadap system komputer perekapan nilai lomba, dokumentasi, dan membantu administrasi lainnya. Maka dalam kepengurusan ini Putut dipercaya menjadi Wakil Skretaris.

7. Agus Santosa SE (Om Kiansing): Bendahara Umum

Kalau Anda penggemar sejati burung kenari, tentu tak asing lagi dengan nama Om Agus Santosa alias Om Kiansing. Ya, dialah salah satu maestro kenari di Indonesia, dan sering menulis buku kenari.

Kecintaannya terhadap kenari dimulai sejak usia remaja. Kiprahnya di dunia lomba pun sudah sangat lama, yaitu sejak sejak tahun 1980-an.

Om Kiansing saat mengunjungi kontes kenari di Bari, Italia | Dokumentasi Om Kiansing

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Ketekunannya dalam mengimpor kenari serta belajar langsung ke Jerman, Belanda, dan Italia sangat bermanfaat, dan membantu perkembangan kenari di Indonesia.

Belum lama ini, Om Kiansing menemani Presiden DKB Jerman Mr Günter Leugers saat berkunjung ke Papburi Klaten. Dia pun bisa mengambil ilmu dan pelajaran positif dari kunjungan tersebut.

Banyak sekali kenari hasil ternak dan besutan om Kiansing yang moncer di berbagai lomba di Tanah Air. Saat awal terbentuknya lomba di Papburi, dialah penyandang dana utama.

“Sebab Papburi biasa nombok / rugi. Om Kiansing-lah yang menutupi kerugian itu. Itu dilakukannya selama hampir empat tahun, yaitu tahun 2002 hingga 2005, tanpa diketahui banyak orang,” ungkap sebuah sumber Om Kicau.

8. Gandung SPd: Ketua Bidang Penjurian Nasional

Om Gandung merupakan juri Papburi yang paling aktif. Jam terbangnya pun paling banyak, dan tak di Yogyakarta. Dia pernah menjadi juri di semua cabang Papburi di Indonesia. Om Gandung juga aktif mendidik juri-juri muda baik di Jogja maupun di daerah lainnya.

Dia selalu mendukung berdirinya cabang Papburi di luar kota, dan menjalin hubungan dengan sangat baik dengan para pegiat Papburi di berbagai daerah.

Sebagai peternak kenari, Om Gandung juga sudah sering menghasilkan kenari juara di berbagai even lomba, baik di Jogja maupun daerah lain. Beberapa kenari yang moncer dan kini menjadi pejantan di kandang ternaknya adalah Gundala dan Roda Gila.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.