Jatim Raya Team kini menjadi salah satu tim terkuat dalam berbagai lomba burung berkicau tingkat nasional, sejajar dengan Jayakarta Team dan Jambi Team. Nah, tim yang terdiri atas para kicaumania di Jawa Timur ini bakal punya gawe besar, yaitu menggelar lomba burung berkicau Jatim Raya Cup I di Surabaya, 7 Desember 3014.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Menurut Jimmy DS, humas Jatim Raya Cup I, kontes akbar ini bakal digelar di Bumi Marinir Kodikmar Gunungsari, Surabaya. Pemilihan Surabaya tidak lain karena kota ini masih menjadi barometer even-even lomba burung berkicau di Jawa Timur.
“Kita berharap Jatim Raya Cup bisa menjadi agenda tahunan di Jawa Timur. Dalam even selanjutnya, tidak menutup kemungkinan even ini akan digelar di kota-kota lain,” jelas Om Jimmy, yang bersama Hanz KM didapuk jadi humas panitia.
Even Jatim Raya Cup I digelar sebagai ajang menjalin persaudaraan yang lebih erat, sekaligus ucapan terimakasih kepada seluruh kicaumania se-Indonesia, khususnya di Jawa Timur.
Sejak adanya dua even besar di Surabaya, yaitu Ebod Jaya Cup (1 Juni 2014) dan Kicaumania Cup VIII (15 Juni 2014), para kicaumania di Jatim makin mendamba lomba-lomba berskala nasional.
“Animo kicaumania di Jawa Timur oke. Apalagi lomba berskala nasional makin sering digelar di Jawa Timur,” ungkap Om Jimmy DS.
Yang menarik adalah bagaimana panitia membiaya even ini. Menurut Om Jimmy, gelaran Jatim Raya Cup I ini didanai dari gotongroyong para anggotanya, dengan sistem saham.
“Investasi kita sih kecil, hanya dari partisipasi anggota melalui sistem saham. Kita tidak menargetkan pendapatan. Yang penting tamu dapat terlayani dengan baik, dan semua peserta dapat terpuaskan,” tuturnya.
Pemilik kacer Satria Dewa, yang belakangan makin tajir, menjelaskan bahwa Bumi Marinir Kodikmar, Gunungsari Surabaya dijadikan lokasi lomba karena sudah dikenal para kicaumania. Selain terbukti aman, tersedia aneka fasilitas yang dibutuhkan peserta, terutama dari luar kota.
“Lapangan ini sudah terbukti bagus untuk gelaran lomba besar. Di sekitar lokasi banyak penginapan yang memadai dan dekat dengan akses tol,” jelasnya.
Gunakan dua lapangan @ 17 kelas
Panitia Jatim Raya Cup I akan menggelar 34 kelas, yang digelar pada dua lapangan. Dengan demikian, setiap lapangan terdiri atas 17 kelas.
“Mengapa kita hanya naikkan 17 kelas untuk setiap lapangan? Tujuannya agar lomba enak ditonton. Jadi, setiap kelas durasinya bagus dan tidak terlalu terburu-buru,” tambah Om Jimmy.
Ada empat kategori kelas yang dilombakan. Kelas Jatim Raya, yang merupakan kelas utama, terdiri atas cucak hijau, murai batu, lovebird, dan kacer. Dengan tiket seharga Rp 500 ribu, juara 1 berhak membawa pulang hadiah uang Rp 10 juta.
Tiket Kelas Persaudaraan dibanderol Rp 300 ribu, melombakan anis merah, cendet, cucak hijau A-B, murai batu, lovebird A-B, kenari, dan kacer. Juara pertama berhak mendapatkan hadiah Rp 5 juta.
Kelas Persahabatan melombakan anis merah, murai batu, cendet, cucak hijau A-B, lovebird A-B, anis kembang, kenari, dan kacer. Panitia menyediakan hadiah Rp 2,5 juta untuk juara 1, dengan harga tiket Rp 200 ribu.
Adapun tiket paling merakyat, yakni Kelas Silaturahmi, dibanderol hanya Rp100 ribu, dengan hadiah juara 1 sebesar Rp 1,5 juta. Jenis burung yang dilombakan cukup banyak, yaitu lovebird A-B, cucak hijau, anis merah, murai batu, murai batu ring, cendet, anis kembang, cucak jenggot / kapas tembak, kacer, dan kenari.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
“Kita tidak menargetkan berapa jumlah peserta nantinya. Tetapi kami optimistis, peserta mencapai seribu lebih,” tambah Om Jimmy.
Untuk penjurian, Jatim Raya Cup I akan menggunakan juri-juri BnR. Proses penentuan juri dilakukan secara musyawarah dan voting. Kebetulan, saat vote, banyak yang memilih BnR.
“Ini hasil diskusi dan voting seluruh pengurus inti Jatim Raya Team. Kebetulan yang terpilih juri BnR. Kita juga pernah menggunakan juri lain, baik dari Ronggolawe maupun independen. Ya, gantianlah,” jelas Jimmy DS.
Tiga minggu sebelum Hari-H, dukungan untuk Jatim Raya Cup I sudah mencapai 80%. Sisanya dikebut dalam tiga minggu ke depan.
“Dari segi teknis di lapangan sudah oke. Support teman-teman dari berbagai daerah juga oke, baik di Jawa, Bali, Sumatera, dan Kalimantan. Penjualan tiket hingga pekan lalu mencapai setengahnya,” kata Om Jimmy lagi.
Hal ini tak lepas dari sosialiasi / kampanye yang dilakukan para pesonel Jatim Raya Team di berbagai even, baik di Blok Timur, Blok Tengah, maupun Blok Barat.
Bahkan Jatim Raya Team tampil sebagai juara umum BC dalam even nasional Piala Panglima TNI di Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (9/11) lalu.
Jatim Raya Team memang memiliki seabrek burung jawara nasional, antara lain cucak hijau Messi, cendet Ali Topan, lovebird Matsow, dan kacer Satria Dewa. Burung-burung ini tidak akan diturunkan dalam Jatim Raya Cup I.
Panitia sudah bersepakat tidak akan menurunkan burung-burungnya. Ini salah satu bentuk jaminan panitia untuk menegakkan fairplay. Tentu saja fairplay juga akan ditegakkan dari sisi penjurian, serta penegakan aturan lomba lainnya.
(Kontributor: Om Giri KM)