Musim hujan telah tiba, meski puncaknya baru terjadi Januari hingga Februari 2015. Seperti biasa, Om Kicau hanya mengingatkan sobat kicaumania agar lebih memperhatikan kondisi kesehatan burung peliharaannya selama musim hujan. Kali ini, Om Kicau ingin mengupas masalah perawatan cendet di musim hujan agar tidak mudah ngedrop.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Perawatan burung cendet selama musim hujan.

Cendet atau pentet dikenal sebagai burung panas. Musim hujan dengan suhu udara rendah pada sore hingga malam hari biasanya menjadi masalah tersendiri bagi burung cendet.

Jika Anda cermati, burung cendet sering melakukan aktivitasnya saat cuaca sedang terik atau panas. Selama musim hujan, aktivitasnya akan menurun. Kondisi burung pun mudah ngedrop, apalagi kalau pemiliknya tidak menyiapkan multivitamin bagi burungnya selama musim hujan ini.

Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...

Sebagai panduan, berikut tips perawatan burun cendet selama musim hujan, agar kondisi fisiknya tetap fit sehingga tetap rajin berkicau:

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

  • Selama musim hujan, terutama ketika mencapai puncaknya (Januari – Februari), sebaiknya Anda juga perlu “berlomba” dengan matahari. Maksudnya, ketika matahari bersinar / terik (tidak mendung), manfaatkanlah waktu tersebut untuk menjemur cendet, meski hanya 30-60 menit. Sebab kita tidak pernah tahu apakah hari akan mendung sampai sore atau tidak.
  • Dari segi pakan, sebaiknya mulai dibiasakan memberikan ulat hongkong (UH). Porsinya disesuaikan dengan suhu di sekitar sangkar. Minimal yang bisa diberikan adalah  2 ekor pagi / sore.
  • Karena aktivitas mulai berkurang, dan minimnya intensitas matahari, cendet selama musim hujan cenderung kegemukan. Selain itu, konsumsi voer bisa dua kali lebih lipat daripada biasanya.
    • Beberapa penggemar cendet memasukkan potongan jahe atau kunyit (seukuran butiran voer) ke dalam perut jangkrik yang akan diberikan kepada cendet. Hal ini bisa membuat tubuh cendet tetap langsing selama musim hujan.
    • Bisa juga burung diberikan terapi BirdSlim, sehingga tubuhnya tetap langsing dan tak mudah ngedrop.
  • Kunyit dan jahe juga bisa diberikan dengan cara lain. Misalnya, potongan jahe dan kunyit diberikan kepada jangkrik. Besoknya, setelah jangkrik makan jahe dan kunyit, barulah serangga ini diberikan kepada burung.
  • Beberapa cendet sering kaget / ketakutan saat mendengar suara rintik hujan yang berisik (terdengar seperti memukuli atap rumah). Cendet seperti ini sebaiknya disimpan di dalam rumah, jauh dari cipratan air hujan, sehingga tidak mengalami stres.
  • Apabila diperlukan, kerodong burung saat turun hujan deras atau saat angin berembus kencang. Hal ini untuk meminimalisasi risiko terserang penyakit, karena cendet termasuk sangat sensitif terhadap suhu dingin.
  • Jika diperlukan, sediakan lampu penghangat menggunakan lampu bohlam 5-10 Watt yang diletakkan di atas sangkar. Lampu bisa dinyalakan pada waktu pagi dan sore hari, ketika hujan turun.
  • Jangan lupa sediakan multivitamin seperti BirdVit untuk menjaga kondisi burung selama musim hujan, serta untuk meningkatkan sistem imun atau kekebalan tubuh pada burung dari berbagai serangan penyakit.
  • Berikan pakan tambahan lainnya seperti daging ayam mentah yang dipotong-potong seukuran jangkrik kecil (sebaiknya gunakan daging ayam yang masih segar). Bisa juga menggunakan orong-orong atau binatang kecil lainnya.

Itulah beberapa perawatan khusus bagi burung cendet di musim hujan, agar kondisinya selalu fit dan siap tempur, serta tidak mudah ngedrop.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.