Dalam empat pekan terakhir, lovebird Matso milik Hadi CNI Surabaya meraih kemenangan beruntun, dua di antaranya nyaris nyeri. Hal inilah yang membuat Om Hadi optimis, Matso benar-benar sudah kembali ke peak performance, bahkan diharapkan lebih baik daripada sebelumnya.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Sepanjang tahun lalu hingga awal tahun ini, Matso menjadi momok bagi lovebird-lovebird lainnya di Indonesia. Segudang prestasi telah ditorehkannya, antara lain menjuarai Angkasa Cup Malang (BnR), Maestro Cup (PBI Tangerang), Exponak Cup Blitar dan Cosmos Cup Malang (independen), dan Jumbo Oil Cup di Bandung (PBI).
Dalam Valentine Day PBI di Jogja, 16 Februari 2014, lovebird Matso tampil dengan aksi ngekek super panjang, dan meraih juara 1 Kelas Bintang Asmara, unggul atas Barong milik Wahyu BF dan Kusumo milik H Sigit WMP.
Setelah itu, Matso mabung. Namun setelah mabungnya rampung, burung ini tak kunjung kembali ke top form. Om Ambon yang dipercaya Om Hadi CNI merawat Matso tidak patah semangat. Dia tetap telaten merawatnya, dan punya keyakinan bahwa pada saatnya Matso bisa tampil menggelegar lagi.
Penantian panjang selama 8 bulan
Oktober 2014 menjadi bulan menggembirakan bagi Om Hadi CNI. Pasalnya, setelah menanti selama delapan bulan, Matso akhirnya mau kembali tampil di lapangan. Even perdana yang diikutinya yaitu Denpom Malang (26/10), dengan meraih juara 1 di kelas utama.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Seminggu kemudian, 2 November lalu, Matso kembali beraksi, dengan meraih juara 1 dan 2. Matso kemudian dibawa ke even nasional, yaitu Piala Panglima TNI di Jakarta (9/11), dan kembali menjadi juara 1.
Minggu (16/11) lalu, Matso meraih juara 1 dan 2 dalam kontes 2nd Anniversary TKKM Jogja. Berarti, empat pekan berturut-turut Matso terus meraih kemenangan dan selalu juara 1.
Setelah ini, Om Hadi CNI akan mengistirahatkan Matso. Dia juga tak akan menurunkan Matso dalam even Jatim Raya Cup di Surabaya (7/12). Sebab dia dan para personel Jatim Raya Team sudah punya komitmen tidak akan menurunkan burungnya dalam even ini.
“Kami hanya among tamu saja, memberi kesempatan kepada semua tamu untuk bisa berlomba dan meraih juara,” ujarnya. Rencananya, Matso akan diturunkan dalam Plaza Cup 3 di Semarang, Januari 2015.
Lantas, bagaimana Om Ambon merawat lovebird Matso sampai akhirnya bisa kembali tampil seperti semula?
Om Ambon mengatakan, rahasiannya hanyalah merawat secara telaten dan ajeg (konsisten). “Setiap hari mandi dan jemur secara teratur. Jemurnya mulai jam tujuh sampai sembilan pagi. Makannya sih biji-bijan biasa seperti milet putih. Ekstra fooding berupa kangkung, tetap cukup dua kali seminggu saja,” jelasnya.
Sehari-hari, lovebird Matso tidak pernah pakai kerodong. Di luar jam penjemuran, burung dibiarkan saja di tempat terbuka sambil diangin-anginkan.
Kalau mau lomba, tambah Om Ambon, maka selama di pinggir lapangan juga dirawat terbuka, agar burung bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya. Jadi, saat digantang, burung sudah tak kaget lagi, dan tidak pernah merasa berada di tempat asing. (Waca).