Kalau sudah hobi, apapun bisa terjadi agar keinginannya terpenuhi. Begitulah yang dilakukan Om Jay Jay atau lebih akrab disapa Om JJ, salah seorang importir burung papan atas asal Jogjakarta. Demi memburu kenari yorkshire jawara, dia pun terbang ke Eropa, mengikuti kontes kenari internasional di Exhition Center of Reggio Emilia, Italia.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Inilah kontes kenari tertua dan terbesar di dunia. Kontes ini digelar selama tiga hari, tanggal 21 – 23 November lalu. “Disebut tertua, karena sudah digelar sejak 75 tahun lalu,” kata Om JJ datang ke Italia bersama rekannya, Om Willy Setyo.
Pesertanya ribuan, dengan venue sangat besar, terdiri atas tiga hall yang luasnya tak kurang dari 22.000 m2 atau lebih dari 2 kali lapangan sepakbola.
Hari pertama dan kedua, agenda diisi transaksi / bursa penjualan. Yang dijual pun tak hanya kenari, tetapi juga aksesoris seperti sangkar dan pakan burung. Para breeder pun bervariasi. Ada peternak biasa, dan ada juga yang dikenal melahirkan kenari-kenari jawara.
Nah, hari ketiga atau terakhir khusus untuk show / kontes. Setiap peserta akan dinilai para juri dengan kriteria tertentu, yang standarnya sudah dibakukan secara internasional.
Kontes tak hanya diikuti para pemilik burung. Banyak sekali pengunjung yang datang untuk hunting burung jawara, termasuk Om JJ.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
“Saya memang ingin memilih burung yang dari sono sudah juara, untuk dikembangbiakkan di Indonesia. Saya ingin burung hasil ternak di Indonesia kelak punya standar internasional, dan bisa dibawa ke kontes internasional,” jelas Om JJ.
Kehadiran Om JJ di Italia sekaligus untuk belajar langsung mengenai cara memilih yorkshire berkualitas sesuai dengan kriteria Internasional.
“Untuk mengetahui kriteria yorkshire yang bagus, sebagian besar lebih mengandalkan pada perasaan saja, hasil belajar otodidak. Jadi belum tahu persis kriteria yorkshire berkualitas itu seperti apa. Nah, inilah saatnya belajar langsung ke sumbernya, bukan lagi katanya,” imbuh Om JJ.
Memang, tidak semua burung juara bisa dibeli. Ada beberapa pemilik yang tak mau menjual burungnya, karena hendak dikembangkan untuk kebutuhan breeding sendiri.
Namun Om JJ bisa membawa pulang satu boks yorkshire terpilih dari burung-burung jawara yang disukai dan kebetulan dijual. Di antaranya terdapat juara 2, juara 3, serta juara 4 Kelas Stamm, masing-masing seharga Rp 20 juta, Rp 16 juta, dan Rp 10 juta.
Ada lagi 8 boks lainnya dari breeder terpilih dan burungnya benar-benar memenuhi kriteria yang difahaminya dari kontes tersebut. Jadi, ada 9 boks burung after show yang dibawa ke Tanah Air.
“Nanti akan kita bagikan kepada agen-agen di Indonesia, semoga dapat sampai kepada para penggemar kenari, khususnya yang membutuhkan induk yorkshire,” tegasnya.
Apa itu Kelas Stamm
Mungkin ada yang penasaran, apa itu Kelas Stamm. Dalam kontes ini ada dua kategori kelas, yaitu Single dan Stamm. Single artinya seekor burung dinilai berdasarkan enam kriteria, yaitu:
- Bentuk tubuh / postur secara keseluruhan
- Keindahan bulu
- Bentuk kepala
- Bentuk badan
- Ukuran burung (min imal 17 cm)
- Kondisi burung (sehat / tidak ada cacat) dan keindahan warna
Kelas Stamm memiliki kriteria penilaian seperti Single, tetapi yang dinilai adalah empat ekor burung dari breeder yang sama. Jadi setiap breeder harus menyertakan empat burung dari jenis yang sama. Misalnya yorkshire jenis bond, maka keempatnya harus bond.
Nilai dari setiap ekor burung akan dijumlahkan, kemudian ditambah nilai tambahan berupa harmoni. Maksudnya, keempat burung harus memiliki keindahan yang hampir sama.
“Hal ini untuk menghindari adanya satu burung yang bagus sekali, dan ada beberapa burung yang kurang bagus. Meski total nilainya besar, tetapi didominasi seekor burung saja, hal ini akan mengurangi nilai harmoninya,” jelas Om JJ.
Karena itulah, Om JJ memilih burung-burung yang menjuarai Kelas Stamm, karena kastanya relatif lebih tinggi daripada juara Kelas Single. (Waca)