Fajar merupakan waktu bagi aneka spesies burung liar untuk berkicau menyambut pagi, dan mengabarkan kondisi serta keberadaannya. Tapi seiring meningkatnya urbanisasi, dengan tingkat kebisingan tinggi yang dibuat manusia, membuat burung-burung di alam liar harus mengubah waktu berkicau menjadi saat fajar, atau sebelum matahari terbit. Tujuannya hanya agar suara kicauannya bisa didengar.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Penelitian terhadap perilaku ini dilakukan Museo Nacional de Ciencas Naturales di Madrid, bekerja sama dengan beberapa lembaga lainnya. Para ilmuwan meneliti waktu yang digunakan burung untuk berkicau pada lima bandara di Eropa yaitu Berlin, Barcelona, Madrid, Valencia, dan Malaga.
Hasil penelitian telah dipublikasikan dalam Jurnal Behavioural Ecology. Disebutkan, untuk menghindari suara bising pesawat yang mulai lepas landas pada pukul 06.00, burung-burung yang berada sekitar bandara itu akan memulai nyanyiannya dua jam sebelum matahari terbit.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Ada tiga jenis burung berkicau yang menjadi objek penelitian ini, yaitu robin, nightingale, dan blackbird. Ketiganya dikenal memiliki suara kicauan sangat-sangat merdu. Om Kicau pernah membagikan audio kombinasi burung robin dan nightingale.
( simak juga Audio multiguna: 6 Paduan suara burung nightingale dan robin eropa )
Ketiga burung inilah yang dalam penelitian ini terbukti mengubah waktu berkicaunya menjadi lebih pagi, hanya agar suara mereka bisa terdengar, alias tidak sia-sia ditelan kebisingan suara mesin pesawat udara.
Penelitian ini merupakan kelanjutan dari penelitian sebelumnya, yang menunjukkan bahwa banyak spesies burung yang bernyanyi kencang, hanya agar suaranya bisa terdengar di tengah bising kota.
( baca juga Burung kota berkicau lebih kencang daripada burung desa )
“Hasil penelitian kami menunjukkan, burung dapat mengantisipasi kebisingan pesawat. Burung mampu mengubah perilakunya dalam mengantisipasi peningkatan kebisingan,” kata Dr Diego Gil, yang memimpin penelitian ini.
Secara umum, burung akan menggunakan suara kicauannya untuk menarik pasangan, mempertahankan wilayah, atau sebagai peringatan terhadap hewan predator. Mereka juga mampu mengatur variasi suara, intensitas, dan isi panggilannya.
Suara yang dihasilkan manusia menjadi batas antara sinyal dan burung, sehingga dapat menghambat kemampuan burung dalam berkomunikasi dengan sesamanya.
Gil menyamakan perilaku burung yang akan berkicau kencang dengan manusia yang berteriak mencari perhatian ketika berada di sebuah bar yang sangat berisik. Oalahh, gitu to…