Sudah hampir setahun ini, komunitas kicaumania Depok mempunyai tempat kongko-kongko sekaligus memantau burung. Lokasinya di Jalan Baru Lio, Depok, Jawa Barat. Sepanjang jalan ini terisi deretan kios burung. Sepintas menyerupai suasana di pasar burung.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Saat ini terdepat sekitar 20 kios lebih berderet di sepanjang jalan tembus menuju Stasiun Depok Baru. Kicaumania Depok sering menyebutnya sebagai Pasar Burung Plenongan.
Keberadaan pasar burung ini berawal dari maraknya sejumlah tukang burung keliling. Mereka menggunakan gerobak dorong, dan biasanya mangkal di sepanjang Jalan Dewi Sartika.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Beberapa waktu kemudian dibangun jalan baru di sepanjang rel kereta, yang tembus ke Stasiun Depok Baru. Sebelumnya, jalanan di kawasan itu masih sepi. Setelah dijadikan tempat mangkal para pedagang burung, kawasan ini mulai ramai.
Semula hanya ada 2-3 tukang gerobak yang menyewa lapak di sepanjang jalan yang juga jadi akses meunju Jalan AR Hakim ini. “Kebetulan ada pemilik lahan di sepanjang Jalan Baru Lio yang menyewakan tanahnya, lalu kita buat bangunan ala kadarnya,” kata salah seorang pedagang.
Akhirnya, satu persatu pedagang keliling di tempat lain ikut menyewa lapak di sini. Tak sedikit pula yang mendirikan bangunan semi permanen di sepanjang jalan rel kereta api itu.
Tak terasa, kini berderet puluhan kios burung yang setiap harinya ramai selalu dikunjungi kicaumania di Depok dan sekitarnya. Bahkan sekarang bukan burung saja yang tersedia di sini, karena para pedagang barang bekas dan batu cincin juga ramai-ramai mangkal.
Kenapa disebut Pasar Burung Plenongan? Ternyata ada hubungannya dengan lokasi kios yang berada persis di mulut pintu lintasan kereta api. Jika ada kereta yang lewat, sirine di perlintasan itu berbunyi khas: neng.. nong.. neng… nong.. d’one
Semoga bermanfaat.
Salam sukses, Salam dari Om Kicau.