Kawat gigi kini menjadi pemandangan sehari-hari, karena banyak ABG yang menggunakannya untuk memperbaiki giginya menjelang tumbuh dewasa. Ternyata burung juga butuh kawat gigi. Karena burung tak punya gigi, teknologi ini digunakan untuk memperbaiki paruh yang tumbuh abnormal.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Hal ini sudah dipraktikkan Pusat Pengobatan Hewan Fakultas Peternakan Universitas Queensland di Gatton, yang memasang kawat gigi pada seekor burung macaw. Peranti yang disebut birdie braces atau kawat gigi burung’ itu dipasang untuk membantu memperbaiki kondisi paruh gunting yang dialami seekor macaw.
Paruh gunting (scissor beak) merupakan kondisi di mana salah satu sisi paruh burung tumbuh lebih cepat daripada paruh yang lainnya. Hal ini biasanya dijumpai pada anakan burung paruh bengkok, termasuk pada macaw. Sejauh ini belum diketahui secara jelas penyebabnya.
Yang pasti, kalau tidak ditangani, paruh bagian atas atau bawah anakan macaw ini nantinya tumbuh secara berlebihan dan tidak pernah dapat saling bertemu. Tentu hal ini sangat menyusahkan burung ketika mau makan, bahkan mempengaruhi kemampuan burung dalam mengeluarkan suaranya.
Kepala Layanan Hewan Eksotis di Universitas Queensland, Dr Bob Doneley, kemudian diserahi tugas merawat dua ekor macaw yang menderita paruh gunting selama satu bulan, dengan prosedur yang disebut trans-sinus pinning.
Kawat gigi burung akan menekan paruh untuk memandu pertumbuhannya, sekaligus memperkuat paruhnya. “Saya sering menjumpai macaw yang mengalami paruh gunting mati kelaparan, lantaran paruhnya tumbuh berlebihan dan tidak bisa digunakan untuk makan lagi,” kata Doneley.
Menurut diam, akin cepat paruh gunting didiagnosa, makin baik pula respon penanganan yang dapat dilakukan dokter hewan. Burung macaw yang berumut lebih dewasa perlu menggunakan kawat gigi selama 6 bulan. Namun anakan macaw dapat diatasi lebih cepat, sekitar 2 minggu, karena tulangnya belum terbentuk sempurna.
Doneley melakukan prosedur pemasangan kawat gigit terakhir sebelum Natal 2014. Dia hanya butuh waktu kurang dari satu jam untuk memasang kawat gigi pada macaw umur 10 minggu, yang dibawa pemiliknya ke fasilitas layanan hewan eksotik tersebut.
“Kami melubangi pin melalui sinus bagian depan sehingga tertanam dalam tengkorak. Kawat gigi ini dikaitkan di antara lubang hidung dan mata. Ada titik di sana,” jelas Doneley.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Jika bisa mensejajarkan paruhnya dengan sempurna, maka dia dapat langsung memasang pin kawat gigit tersebut dari satu sisi ke sisi lainnya, tanpa melakukan apa-apa, selain melalui sinus dan beberapa tulang yang sangat tipis. Pin diletakkan di dekat otak atau mata, serta hanya terpasang di bagian sinus frontal.
“Selanjutnya, saya melakukan prosedur pada salah satu ujung paruh bawahnya. Ujung pin akan saya bengkokkan arahnya berlawanan dengan paruh yang berubah. Jika paruh berubah ke kanan, maka saya membengkokan di atas kiri. ”
Doneley kemudian membungkus pin di sisi lain dengan stopper karet dan tutup, agar tidak bergeser ke bawah. Kawat gigi ini tidak menarik paruhnya, tapi hanya memberi tekanan konstan pada bagian ujung paruh.
“Jadi, ketika paruh tumbuh seperti kuku jari, maka kawat gigi ini akan mengatur tumbuhnya paruh ke arah yang seharusnya,” tambah Doneley.
Dia mengakui, ini memang bukan merupakan prosedur yang umum dilakukan dokter hewan dalam mengatasi kasus paruh gunting pada buruh. Tetapi jika keluhan burung teratasi, tentu hal ini bukan masalah besar.