Ketatnya persaingan kelas kenari di kawasan Jabodetabek membuat Om Sugianto (kerap disapa Om Sugih BSD) harus berfikir ulang untuk menangani sendiri gaco-gaconya. Apalagi kesibukan pekerjaan kerap membelenggunya. Karena itu, kini dia menyerahkan penanganan kenari-kenari koleksinya ke tangan ahlinya, yaitu Om Edo dari Studio Canary Depok. Hasilnya, di tangan Om Edo, prestasi burung-burung tersebut makin mengorbit.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Om Sugih BSD (kiri) bersama Om Edo (tengah) dan Om Bayu.

Om Sugih sejatinya kicaumania lawas, dan sudah lama eksis sebagai pemilik kenari dan murai batu jawara. Dulu, dia pernah menjadi pengurus Pelestari Burung Indonesia (PBI) Cabang Tangerang.

Lama vakum, kini Om Sugih mulai eksis lagi sebagai kicaumania. Tetapi kesibukan kerja yang padat membuatnya agak kesulitan mengatur sendiri jam perawatan burung-burung kesayangannya.

Kenari Sukhoi, salah satu andalan Om Sugih BSD.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Makanya, dia lalu mempercayakan Om Edo untuk menanangani burung-burung prospek tersebut. “Saya tahu, Om Edo pandai mengorbitkan burung prospek menjadi juara,” kata Om Sugih.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Berkat tangan dingin Om Edo, kini terbukti prestasi beberapa gaconya terus berkilauan. Mulai dari kenari Sukhoi,  Bulan, Rebeck, Tyson, Frozen, dan T-Sate.

Kenari Bulan yang mengorbit di tangan Om Edo.

Burung-burung tersebut mencorong prestasinya dalam beragam even di Jabodetabek. Bahkan masih ada beberapa kenari jenis F1 dan F2 YS yang kini sedang disiapkan untuk diorbitkan.

Ya, Om Sugih biasanya menitipkan burung-burung kenari yang memiliki materi bagus, kemudian diserahkan kepada Om Edo untuk dipoles.

Kenari Rebek juga makin bersinar prestasinya.

Bagaimana sih kiat Om Edo memoles kenari sehingga bisa nampil di lapangan? Kata dia, kuncinya ada dalam perawatan harian. Namun dia tidak bersedia menjelaskannya secara detail.

“Intinya ya mengalir saja apa adanya. Saya nggak jago kenari, tapi berusaha untuk terus belajar dan belajar. Kalau joki atau perawat burung itu kan seperti koki masak. Bumbu boleh sama, tetapi rasa bisa saja berbeda, he.. he..,” tandasnya. (d’one)

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.