Salah satu perilaku burung peliharaan yang terkadang dianggap sebagai sesuatu yang normal adalah sering makan kotorannya sendiri, padahal pakan yang tersedia masih berlimpah. Jika hal tersebut dibiarkan, burung akan mudah mengalami gangguan pencernaan, terlebih jika kotorannya terinfeksi bakteri. Karena itu, mari kita simak bagaimana mencegah dan mengatasi burung yang sering makan kotorannya sendiri.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Perilaku buruk tersebut sering ditemukan pada burung branjangan atau pakling, namun bisa juga terjadi pada jenis burung lainnya seperti anis / punglor, kacer, dan murai batu.
Ada beberapa penyebab mengapa burung sering memakan kotorannya sendiri, antara lain:
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
- Tidak menyukai pakan kering (voer) yang tersedia.
- Burung kekurangan mineral, terutama yodium (I), kalsium (Ca), serta elemen penting lain yang dibutuhkan.
Jika pakan yang ada dalam wadah habis, dan burung makan kotorannya sendiri, itu menandakan burung kelaparan sehingga mencari asupan dari kotoran tersebut.
Mengatasi burung yang selalu makan kotorannya
Dalam beberapa kasus, ada burung yang makan kotorannya sendiri akibat tidak cocok terhadap voer yang tersedia. Perilaku ini biasa muncul setelah pergantian merek voer yang berbeda rasa dan warnanya.
Solusinya adalah mengembalikan voer dengan merek seperti semula. Jika ingin mengganti merek voer, lakukanlah secara bertahap, dengan mencampurkan voer baru dan voer lama, melalui perubahan perbandingan tertentu (misal 0:4, 1-3, 2-2, 1-3, dan 0-4). Dengan demikian, burung bisa beradaptasi dengan pakan barunya.
Apabila masalahnya karena burung kekurangan mineral terutama yodium dan kalsium, maka yang harus dilakukan adalah menyediakan semua kebutuhan mineral. Branjangan dan pakling umumnya akan mendapatkan kebutuhan mineral itu dari lantai sangkar yang telah diberi pasir pantai atau tumbukan batu bata.
Namun, perlu diperhatikan, pasir yang ada dalam sangkarnya harus rutin dibersihkan atau diganti yang baru, paling tidak dua minggu sekali. Sebab pasir cepat kotor dan mudah terkontaminasi bakteri dari bekas kotorannya.
Selain itu, Anda bisa mencampurkan parutan tulang sotong atau tumbukan cangkang telur ke dalam pasir. Sebelum dicampur, parutan tulang sotong atau tumbukan cangkang telur harus dikeringkan atau dipanaskan terlebih dulu, untuk menghilangkan bakteri seperti E. coli.
Alternatif lain yang sangat bermanfaat bagi semua jenis burung kicauan adalah menyediakan multimineral seperti BirdMineral. Suplemen ini cukup dilarukan dalam air minum atau dicampur ke pakan hariannya. BirdMineral mengandung sejumlah elemen mineral yang sangat dibutuhkan burung dan bisa mencegahnya dari perilaku buruk memakan kotorannya sendiri.