Sepintas lalu, tidak ada yang istimewa pada penampilan burung cinereous mourner (Laniocera hypopyrra). Bentuk dan warna tubuhnya biasa-biasa saja, bahkan tidak ada warna-warna mencolok. Warna bulunya didominasi abu-abu kehitaman. Namun jika Anda mengintip ke dalam sarangnya, akan terlihat sesuatu yang mengagumkan: amazing! Apanya sih yang amazing?
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Cinereous mourner termasuk dalam keluarga Tityridae. Spesies ini umum ditemukan di hutan-hutan tropis dan subtropis yang ada di Bolivia, Brazil, Kolombia, Ekuador, Guyana, Peru, Suriname, dan Venezuela.
Dulu burung ini dimasukkan dalam keluarga Cotinga. Namun beberapa fakta dan temuan baru menempatkan spesies yang memiliki panjang tubuh 20-21 cm ini ke dalam keluarga Tityridae.
Beberapa waktu lalu, Gustavo A Londoño dari Universitas California berhasil menemukan dan mendokumentasikan perilaku unik dari anakan burung ini yang masih berada dalam sarangnya.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Ketika anakan burung ini berumur 9 hari atau lebih, mereka akan memiliki bulu-bulu yang berwarna oranye cerah dan cukup unik. Bulu-bulu itu cukup panjang, sehingga membuatnya mirip ulat bulu beracun yang memang banyak ditemukan di habitatnya.
Bahkan untuk menyempurnakan penyamarannya, terutama saat merasa terganggu / terancam hewan predator, anakan burung ini akan meniru gerakan ulat bulu.
Ya, anak burung cinereous mourner akan menggerak-gerakkan kepala dan tubuhnya untuk menipu para predator. Coba simak gambar di bawah ini:
Bentuk bulu, warna, dan penampilannya mirip ulat bulu beracun dari jenis ngengat dari famili Megalopygidae. Ulat-ulat bulu itu mempunyai bulu-bulu panjang dan sangat beracun.
Seseorang yang terkena racunnya dari sengatannya akan mengalami kesakitan selama berhari-hari. Bahkan dalam beberapa kasus, sengatan ulat bulu ini bisa menyebabkan efek samping berupa sakit kepala, mual-mual, syok, dan trauma.
Setelah berumur 20 hari atau lebih, anakan burung cinereous mourner akan keluar dari sarang dan mulai berganti bulu menjadi bulu dewasa. Selanjutnya, mereka akan memisahkan diri dari induknya dan siap hidup mandiri.
Berikut ini video ulat bulu oranye beracun yang banyak ditemukan di Peru:
Kalau di bawah ini, video anakan burung cinereous mourner yang meniru penampilan dan gerakan ulat bulu beracun.
Selain anakan burung yang meniru penampilan ulat bulu beracun untuk menghindar dari predator, beberapa jenis burung juga memiliki cara lain. Misalnya melumuri bulu-bulunya dengan air liur setelah mengkonsumsi kumbang beracun. Silakan buka lagi tulisannya dalam tautan di bawah ini:
Burung-burung beracun dari Tanah Papua
Semoga menambah pengetahuan kita.