Sejak berdiri Januari lalu, Ronggolawe Cabang Jambi pimpinan Om Aheng makin intensif menjalin kemitraan dengan sejumlah event organizer (EO) dan para pengelola lapangan ajang latihan bersama. Salah satunya adalah Latihan Beringin yang rutin digelar setiap Selasa sore di Lapangan Beringin, Lorong Anggrek, Jambi Selatan.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Dalam latihan Selasa (17/2) lalu, panitia menghadirkan juri-juri Ronggolawe. “Even ini juga dapat menjadi ajang untuk mendidik juri-juri baru, sehingga bisa memahami dan menerapkan ilmunya dalam latihan spesial maupun lomba,” tutur Om Aheng kepada omkicau.com.
Saat ini, hampir setiap hari ada latihan di Jambi yang dikemas Ebod Jaya dan Ronggolawe Team. Bahkan pada hari Minggu ada dua latihan. Pagi hari di tempat Ameng Kadaci, sorenya di lapangan Rudi Pesona.
Selasa sore di Beringin, sementara Rabu sore di Ambassador. Kamis sore di Lapangan Sakti, Jumat sore di Lapangan Refena. Akhir pekan, Sabtu sore, ada gelaran Nusantara Berkicau.
Hal ini menunjukkan bahwa para pengurus Ronggolawe Jambi mudah bersosialisasi dengan para pemilik lapangan. “Masing-masing lapangan ini juga mengunakan juri-juri Ronggolawe. Kita membutuhkan mekanisme yang fair, di mana semua peserta memiliki kesempatan untuk mengkritik dan memberi saran,sehingga kinerja juri dapat lebih baik,” kata Om Aheng.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Koordinator Juri Ronggolawe Jambi, Om Adi Godek, mengaku terus berkoordinator dengan seniornya, Om Bandi Batam, selaku koordinator juri Ronggolawe Wilayah Sumatera. Hal ini untuk menyamakan persepsi, sehingga bisa meminimalisasi komplain peserta.
Saat bertugas, prinsip yang dikedepankan adalah sportivitas dan fairplay. Tidak ada istilah ini burung milik bos. Semuanya harus netral, sebagaimana terus ditekankan oleh Om Aheng dan Om Rudi Pesona selaku wakil ketua Ronggolawe Cabang Jambi.
Suasana saat bertugas diusahakan serileks mungkin, nggak perlu tegang, namun tetap cermat. Selesai bertugas di lapangan yang satu,para juri biasanya saling bertukar informasi, ilmu, dan pengalaman masing-masing.
Dalam Latihan Beringin, misalnya, pemilik burung dan penonton bisa melihat langsung aksi dari masing-masing burung pada areal di luar garis tiang tenda. “Di sini pemilik merasa puas. Mereka juga bisa menjalin silahturahmi dengan sesama kicaumania,” tandas Om Adi Godek. (Kelana Lana)