Beberapa spesies burung dari keluarga cucak-cucakan (Pycnonotidae) memang bisa disilangkan satu sama lainnya. Kasus persilangan yang sudah pernah dipraktikkan antara lain trucukan dan kutilang, serta kutilang jambul dan trucukan (silakan cek di sini).
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Sabtu (21/2) siang, Om Kicau menerima email dari Om Sariefudin, kicaumania asal Pemalang, yang saat ini sedang bereksperimen menyilangkan trucukan dan cucak wilis. Tentang apa dan bagaimana burung cucak wilis, termasuk suara kicauannya, silakan buka kembali tautan di bawah ini.
Cucak wilis / cucak rengganis: Murah, meriah, mudah
Om Sariefudin mengaku tidak sengaja melakukan eksperimen ini. Suatu ketika dia mampir ke sebuah kios burung. Niatnya ingin memilih burung trucukan / yellow-vented bulbul (Pycnonotus goiavier) yang ada di dalam kandang ombyokan.
“Saya sebenarnya pecinta murai batu. Belakangan ini saya mulai menyukai burung trucukan. Karena masih awam, wah.. bingung juga milih trucukan jantan. Katanya sih, suara burung jantan lebih keras dan lebih bervariasi daripada burung betina,” kata Om Sariefudin seperti ditulisnya dalam email.
Setelah cukup lama memilih, akhirnya dia mendapatkan seekor trucukan. Namun setelah 2 minggu dipelihara, ternyata burung hanya mengeluarkan bunyi “jog.. jog..” saja. Kalau ngeriwik hanya pukul 03.00 dinihari, dengan suara pelan: “kluk..kluk.. kluk, cuit.. cuit.., kluk.. kluk.. kluk, cuit.. cuit”.
“Saya lalu baca-baca artikel di internet. Eh.., ternyata saya salah. Yang saya beli trucukan betina. Yaa, meski kecewa, saya tetap memeliharanya,” jelas Om Sariefudin.
Dua pekan berikutnya, dia datang kembali ke kios burung untuk membeli trucukan jantan. Seperti sebelumnya, dia kembali harus memilik di kandang ombyokan.
Ternyata, eh ternyata, di sebelah kandang ombyokan terdengar suara ropel dari kandang ombyokan cucak wilis / orange-spotted bulbul (Pycnonotus bimaculatus). Perhatiannya lalu beralih ke cucak wilis. Setelah tanya-tanya, pemilik kios memastikan bahwa cucak wilis tersebut berkelamin jantan. Om Sariefudin pun akhirnya mantap membeli dan pulang ke rumah.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Setiba di rumah, dia baru sadar kalau belum beli kandang baru. Akhirnya, tanpa berfikir panjang, dan kashian melihat cucak wilis masih di kantong kertas, dia segera mencampurnya ke kandang trucukan betina.
“Awalnya saya khawatir kalau kedua burung akan berkelahi. Tetapi setelah dicampur, kedua burung justru saling berjauhan,” kata dia lagi.
Om Sariefudin sebenarnya berencana membeli kandang baru. Namun karena sibuk kerja, dan sering lupa, akhirnya niat membeli kandang baru tak pernah kesampaian.
Kini, setelah empat hari berlalu, trucukan betina dan cucak wilis jantan makin akur di dalam sangkar. Keduanya selalu menempel, termasuk saat tidur atau istirahat. Bahkan, kedua burung mulai terlihat sering loloh-lolohan.
Seketika itu juga, Om Sariefudin punya niatan untuk menyilangkan keduanya. “Mohon doa dari para pembaca omkicau.com, agar trucukan betina bisa segera bertelur, dan semoga menetas,” tutur Om Sariefudin.
Ya, Om Kicau juga berharap ada hasil dari persilangan ini. Apakah sobat kicaumania pernah memiliki pasangan trucukan dan cucak wilis, serta sudah menghasilkan anakan? Share dong…
Semoga bermanfaat.