Dalam lomba burung berkicau Valentine Day di Jogja, 15 Februari 2015, murai batu ring dimasukkan kelas paling bergengsi, yaitu Kelas Valentine, dengan tiket seharga Rp 500 ribu dan hadiah juara 1 Rp 7,5 juta. Tujuannya agar kicaumania makin tertarik untuk memiliki dan menurunkan murai batu ring dalam even-even lomba.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Hal ini sekaligus merupakan upaya sosialisasi Pelestari Burung Indonesia (PBI) yang berencana hanya melombakan murai batu ring dalam berbagai lomba burung berkicau mulai tahun 2017 (lihat artikel selengkapnya di sini).
Tujuan PBI memasukkan murai batu ring pada kelas utama dalam Valentine Day membuahkan hasil. Terbukti jumlah peserta mencapai 50an dari maksimal 60 gantangan.
Sejumlah pemain papan atas juga menurunkan jagoannya di sini. Misalnya murai batu Batosai milik Fitri BKS, serta Speed Joger milik Gunawan Joger (Tegal) yang juara 1 Presiden Cup III (2014).
Ada lagi Ancaman milik H Mansyur (Muntilan), Topsong kepunyaan Budi Indo (Jakarta), Sengkelat milik Ronny S (Purworejo), dan Caping Gunung besutan Supri / Bashori (Klaten) yang juara di TKKM Road to Valentine Day di Jogja (1/2).
Dalam persaingan ketat ini, Batosai yang sehari-hari dirawat Om Teddy BKS di Jogja tampil sebagai juara pertama. MB Batosai memang pantas menjadi yang terbaik di Kelas Valentine. Penampilannya sangat impresif. Tonjolan berupa tembakan lagu-lagu kecil sering sekali dikeluarkan secara panjang-panjang.
Usai diturunkan dari lapangan, Om Kicau sempat merekam video aksi Batosai, murai batu ring milik Fitri BKS yang dikendalikan oleh Teddy di Jogja. Dalam rekaman ini, sebagian tembakan andalannya juga dikeluarkan, meski hanya pada bagian akhir.
“Tadi saat di lapangan, lagu-lagunya keluar lebih tajam dan panjang, karena memang berhadapan langsung dengan musuh-musuhnya. Tapi kira-kira ya semacam itu. Gayanya juga ngeplay. Dari luar kentara sekali kerjanya,” jelas Om Teddy.
Perawatan murai batu Batosai
Menurut Om Teddy, perawatan murai batu Batosasi tidak sulit. Jangkrik, misalnya, hanya diberikan 5 ekor pada pagi hari dan 5 ekor lagi pada sore hari.
“Penjemuran dilakukan setelah mandi pagi, selama dua jam, mulai jam tujuh sampai jam sembilan. Sehari-hari, Batosasi dimasukkan dalam sangkar harian, tak pernah di kandang umbaran,” jelasnya.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Tanpa diumbar pun, Batosai tetap tampil trengginas, penuh semangat, stamina dan powernya juga full. Ini membuktikan bahwa umbaran sebenarnya merupakan pilihan saja, bukan sebuah keharusan.
Kalau mau dilombakan, maka porsi jangkrik baru didongkrak sehari sebelumnya (H-1). Ya, pada hari Sabtu, Batosasi akan dipacu dengan porsi jangkrik mencapai 20 ekor.
Minggu pagi, burung diberi cacing tanah untuk mengoptimalkan kondisi birahinya, sehingga jangan sampai berlebihan (over). Dengan rawatan sederhana inilah, Batosasi mampu membuktikan dirinya sebagai murai batu ring terbaik di Valentine Day.
Selain menjadi kiermaster dan mengurus murai batu, Om Teddy juga dipercaya mengurus beberapa jagoan kenari milik Fitri BKS Samarinda. Bagi Anda yang ingin ngobrol lebih dekat dengan Om Teddy, atau ingin bertukar pikiran soal perawatan murai batu dan kenari, silakan kontak via BBM 51e3b7b5, atau HP dengan nomor 0811 2755 711. (Waca)