Tak sia-sia Om Bebeng (Bandung) menyuruh krunya, Irul dan Gembos, membawa murai batu Maung Bandung ke Gresik, Jawa Timur, untuk mengikuti lomba burung berkicau Puji Rahayu Cup. Dalam even tersebut, MB Maung Bandung sukses menjuarai Kelas Eksekutif.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Selain murai Maung Bandung, Om Irul dan Om Gembos juga menurunkan cendet Anthrax. Gaco ini juga tampil menawan, dan berhasil meraih juara 3, di tengah kepungan cendet-cendet jawara di Blok Timur.
Ketika bertarung di Puji Rahayu Cup Gresik, Minggu (22/2), MB Maung Bandung tampil memukau, dengan gaya ngeplay sepanjang laga, dan menyemburkan tonjolan lagu serindit serta lovebird.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Om Bebeng berencana menurunkan kembali kedua jagonya dalam gelaran akbar di Blok Timur, yaitu Arema Cup V di Malang, Minggu 22 Maret mendatang. Jika kondisinya tetap fit, keduanya juga bakal diturunkan dalam even Bhirawa Yudha Kandang Menjangan Cup di Markas Grup 2 Kopassus Kartasura, 26 April 2015.
Om Bebeng tidak bisa menyaksikan langsung kehebatan murai batu Maung Bandung saat meraih koncer A di Puji Rahayu Cup Gresik.
“Sebenarnya ingin dating juga, namun ada kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan. Syukurlah tetap dapat koncer A. Semoga di Arema Cup nanti, saya bisa datang,” ujarnya, saat menghubungi Om Kicau via HP dari Sumatera Selatan.
Mandi hanya Senin dan Kamis
Murai Maung Bandung memang sudah sering menjuarai lomba, termasuk ketika masih berada di tangan pemilik lama. Prestasinya terus berlanjut setelah menjadi milik Om Bebeng.
Sebelum menjuarai Puji Rahayu Cup, Maung Bandung juga pernah memenangi kontes Giri Cup, Gagak Sakti, dan lain-lain.
Sehari-hari, perawatan burung ini dipercayakan kepada Om Gembos. “Perawatannya sederhana, jauh dari kesan njelimet. Mandinya cukup dua kali seminggu, yaitu hari Senin dan Kamis,” kata Om Gembos.
Setiap pagi diberi 10 ekor jangkrik, kemudian diangin-anginkan tanpa perlu dikerodong. Burung ini juga tidak perlu dijauhkan dari burung lain. Sebab dicampur bersama burung-burung lainnya tidak masalah.
“Sore hari, Maung Bandung kembali diberi sepuluh ekor jangkrik. Jika hari sudah gelap, barulah kita bawa ke ruangan dalam, lalu dikerodong agar bisa istirahat total hingga esok hari,” tambah Om Gembos.
Materi murai batu Maung Bandung cukup istimewa. Hal ini karena setiap hari ditempel burung-burung masteran andal seperti serindit, lovebird, cucak keling, dan suara-suara antik yang kristal lainnya.
Salah satu burung master yang unik dan jarang dimiliki muraimania lainnya adalah cucak keling. Tidak mengherankan jika isian ini benar-benar menjadi pembeda materi antara Maung Bandung dan murai batu lainnya.
Setelan menjelang lomba juga simpel, yaitu cukup ditambahkan kroto 1 sendok teh. Saat ini MB Maung Bandung sengaja diistirahatkan, untuk persiapan menuju Arema Cup V. (Waca)