Om Tian awalnya hanya hobi memelihara burung kicauan, khususnya lovebird. Selanjutnya kepincut juga main di lapangan. Setelah mengenal karakter lovebird lomba, dia lantas mendirikan peternakan lovebird dengan nama White Bird Farm (BF) di kawasan Pondok Gede, Jakarta Timur.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Dalam penangkaran ini, Om Tian memang fokus mencetak lovebird kualitas lomba. Tetapi dia mengaku hanya pemula, masih belajar dari para senior.
“Saya hanya pemula , masih belajar di dunia lovebird . Banyak ilmu yang saya dapatkan dari para senior, juga para pelanggan selama ini. Saya sering sharing dengan mereka, dan selalu berusaha menjadi lebih baik lagi,” ungkapnya.
Tentu saja ini hanya ungkapan bernada merendah. Om Tian terbukti sukses mencetak sejumlah lovebird jawara, salah satunya lovebird White yang kini menjadi ikon White Single Fighter maupun White BF.
Khusus untuk para pembaca omkicau.com, Om Tian ingin berbagi tips breeding lovebird kualitas lomba. Berikut ini beberapa langkah yang diterapkan Om Tian.
1. Pemilihan / seleksi induk
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Pemilihan induk merupakan hal mutlak, karena terkait dengan faktor genetik. Kedua calon induk (jantan dan betina) diusahakan memiliki materi yang bagus, baik soal durasi (ngekek panjang), semangat dalam berlomba (fighter), dan gayanya.
Memang tak mudah untuk mencari indukan dengan materi bagus dan mau dijodohkan. Tetapi jika sudah terbiasa, peternak tentu bisa memperoleh pengalaman sehingga bisa menjodohkan lovebird jantan dan betina yang sama-sama punya materi bagus.
2. Proses penjodohan
Om Tian biasa melakukan proses penjodohan lovebird tanpa menggunakan kandang koloni, melainkan dengan cara menempelkan sangkar calon induk jantan dan betina. Teknik seperti ini memang lebih sulit daripada menggunakan kandang koloni.
Dalam kandang koloni, lovebird bebas mencari calon pasangan sesuai dengan seleranya. Tapi kelemahan metode ini adalah tidak dapat menjodohkan burung sesuai dengan selera penangkar, yang sebelumnya sudah melakukan seleksi berdasarkan kriteria tertentu, baik pada burung jantan dan betina.
Proses penjodohan dengan menempelkan sangkar kedua calon induk memiliki kelebihan tersendiri. Jika penjodohan berhasil, maka kualitas anakan bisa diprediksi sesuai dengan kualitas induk jantan maupun induk betina.
Penjodohan dengan menempelkan sangkar juga sangat baik diterapkan untuk mencetak lovebird warna, karena kita bisa memprediksi warna anakan berdasarkan induk jantan dan betina yang sudah terseleksi sebelumnya.
Untuk memudahkan proses penjodohan, maka selama masa perkenalan kedua calon induk diberi kuaci / biji bunga matahari dan kangkung dalam porsi yang cukup. “Tujuannya untuk mendongkrak birahi kedua calon induk yang hendak dijodohkan,” jelas Om Tian.
Setelah terlihat birahinya meningkat, kedua burung akan berdekatan terus, termasuk saat istirahat pada malam hari. Keduanya juga akan terlihat saling meloloh. “Kalau sudah begitu, kedua burung segera kita masukkan ke dalam kandang baterai,” tambahnya.
3. Masa pengeraman hingga anakan keluar gelodok
Masa bertelur, mengerami telur, hingga merawat anakan merupakan masa-masa krusial. Pasalnya, tidak sedikit kasus di mana induk buang telur, induk makan telur, atau induk meninggalkan anaknya yang baru saja menetas. Bahkan, tidak sedikit induk betina yang menghajar induk jantan sampai mati.
Kunci untuk menghindari hal-hal seperti itu adalah bagaimana membuat induk jantan dan betina merasa nyaman di dalam kandang ternak. Udara di dalam kandang diusahakan tidak terlalu panas dan pengap, dijauhkan dari suasana berisik, dan sebagainya.
Selain itu, kata Om Tian, kebutuhan pakan untuk indukan harus tercukupi setiap saat, jangan sampai kita telat memberinya pakan. Tak hanya kuantitas, pakan juga harus berkualitas alias memenuhi kecukupan gizi / nutrisi, terutama ketika induk sedang bawa anak.
“Saran saya, berikan pakan campuran yang tak perlu rumit. Ambil yang simpel-simpel saja seperti millet putih, millet merah, gabah beras merah, dan taburkan sedikit garam secukupnya. Jangan lupa berikan jagung muda,” kata Om Tian.
Dengan metode ini, induk bisa menjalani proses reproduksinya dengan lancar, terutama saat mengerami telur, merawat piyik lovebird yang baru menetas, hingga anakan bisa makan sendiri, serta meninggalkan sarang / gelodok.
Om Tian memang membiarkan anakan dirawat sendiri oleh induknya, sejak menetas hingga keluar dari gelodok. Selain praktis, karena tidak perlu melakukan hand feeding, anakan juga mempunyai daya tahan lebih bagus.
4. Perawatan anakan dan pemasteran
Setelah mandiri dan keluar dari gelodoknya, Om Tian akan memanen dan memindahkannya ke kandang ombyokan. Di sinilah proses seleksi dilakukan, dengan memperhatikan aktivitasnya, kerajinan bunyi, dan durasinya.
Kalau terlihat potensial, anakan lovebird terpilih segera diambil dan dimasukkan ke kandang soliter. Jadi, dalam satu kandang hanya berisi seekor lovebird prospek. Lovebird prospek inilah yang akan menjalani perawatan lanjutan, termasuk pemasteran.
“Pemasteran dan perawatan lanjutan sangat vital. Lovebird yang secara genetis bagus menjadi kurang maksimal apabila pemasteran dan perawatannya kurang baik atau tidak tepat. Selama ini, saya memakai master asli induk dan lovebird yang memiliki durasi ngekek panjang ,” ujar Om Tian.
5. Lovebird muda siap dipasarkan
Lovevird muda yang sudah dimaster inilah yang bakal dipasarkan, baik untuk pemain lapangan, penggemar rumahan, maupun kalangan peternak.
Selama ini anakan lovebird dan lovebird muda produk White SF tidak memakai ring. Tetapi pembeli / pelanggan tetap diberi ring kode White BF dan sertifikat terpisah, sebagai tanda bukti kepemilikan hasil ternakan White BF. Data lengkap pemilik pun akan dicatat dalam arsip.
Meski kesibukan di kantor lumayan padat , Om Tian tetap menyempatkan diri untuk mengurus breeding lovebirdnya. Sebab, ketika melihat lovebird-lovebird di kandang, batinnya merasa nyaman dan fresh.
“Rasa lelah pun hilang saat melihat burung-burung di rumah. Saya punya prinsip, jika berkata jujur serta berbuat baik, niscaya semua yang datang akan bersifat baik,” tambahnya.
Produk White BF pun tidak sebanyak penangkar-penangkar besar. Tetapi materi anakan yang dipasarkan benar-benar diseleksi untuk menjadi yang terbaik.
“Kalau ada yang ingin sharing mengenai breeding dan perawatan lovebird, saya dengan senang hati akan melayaninya. Mau beli boleh, sekadar sharing juga boleh,” tandasnya. (OK-1)
Semoga bermanfaat.