Kacer Killer baru tiga bulan menjadi milik Om Willy (JP Hero BF Belitung). Sehari-hari, jagoan ini dirawat Om Dedy di Depok. Kacer Killer baru saja menjuarai lomba burung berkicau Piala Danpuspomal di Jakarta, Minggu (15/3). Bagaimana sih perawatan kacer Killer?
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Om Willy selama ini dikenal aktif mengikuti lomba burung berkicau, baik di Belitung maupun di Jabodetabek. Khusus untuk keperluan lomba di Ibu Kota dan sekitarnya, Om Willy menitipkan beberapa kacer jawaranya kepada Om Dedy yang tinggal di Depok.
Kacer yang dirawat Om Dedy antara lain Monster, Ibra, dan Killer. Namun kacer Monster saat ini sedang mabung. Dalam Piala Danpuspomal, Minggu (15/3) lalu, Om Willy dan Om Dedy menurunkan Killer dan Ibra.
Hasilnya, Killer sukses menjuara Kelas Ebod Joss, mengungguli tiga kacer papan atas lainnya, yaitu Baretha milik Fitri BKS Samarinda, Black Owen kepunyaan Budi Indo (Jakarta Barat), dan Rolex besutan Gustiawan (678 SF).
Selain itu, kacer Killer juga meraih juara 3 dan 4 pada dua kelas lainnya. Adapun kacer Ibra menjadi runner-up di Kelas Bio Snot. Kelas ini dimenangi Baretha yang dalam gelaran tersebut mencetak double winner.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Menurut Om Dedy, kacer Killer baru tiga bulan menjadi milik Om Willy Belitung. Tetapi sejak tampil perdana hingga even Piala Danpuspomal, burung ini sudah 15 kali meraih kemenangan dalam berbagai kejuaraan di Jabodetabek.
“Bahkan beberapa kali Killer menang nyeri, baik dalam even lokalan maupun lomba berskala besar,” jelas Om Deddy.
Perawatan harian dan lomba kacer Killer
Lalu, bagaimana kiat Om Dedy mengkondisikan gaconya sehingga selalu tampil maksimal setiap pekan? Sebenarnya tidak ada kiat khusus dalam perawatan kacer Killer.
Setiap pagi, burung buka kerodong, kemudian dianginkan sejenak, dan diteruskan dengan penjemuran selama 1 jam. “Killer tidak mengenal kandang umbaran, jadi hanya menggunakan sangkar harian saja. Mandi cukup dua hari sekali. Porsi jangkrik lima ekor pada pagi hari, kemudian sore juga lima ekor,” jelas Om Dedy.
Kalau Minggu mau dilombakan, maka porsi jangkrik pada hari Sabtu (H-1) dinaikkan menjadi 10 ekor pada pagi dan 10 ekor lagi pada sore hari.
Minggu pagi, menjelang berangkat ke arena lomba, kacer Killer diberi 5 ekor jangkrik, 5 ekor ulat hongkong, dan 1 sendok makan kroto segar. “Ini saya utak-atik lagi settingnya, dan ternyata pas. Penampilannya menjadi lebih stabil, bahkan hampir setiap minggu juara,” tambahnya.
Menurut Om Dedy, kacer Killer memiliki kualitas yang hampir sama dengan Monster maupun Ibra. Tetapi, dia melihat Killer punya beberapa keunggulan ketimbang dua gaco lainnya.
Gayanya meliuk-liuk sambil buka ekor, duduk anteng dan nancap di tangkringan saat bertemu lawan-lawannya. Materi lagunya terdiri atas cililin, siri-siri, ngekek lovebird, kenari, dan suara burung kecil lainnya.
Untuk mempertahankan materi isiannya yang cukup lengkap itu, Killer setiap hari didampingi burung-burung masterannya, seperti cililin dan lovebird. “”Untuk ngerolnya, kita menggunakan burung sanger,” jelas Om Dedy.
Yang pasti, kehadiran Killer melengkapi amunisi Om Willy di Jakarta, karena Ibra dan Monster juga kerap menjadi juara. Adapun di Belitung dan sekitarnya, Om Willy mengandalkan kacer Dewata. (d’one)