Kacer DM7 milik Om Juno Jepara kini menjadi ancaman serius dalam berbagai lomba burung berkicau di wilayah pantura timur Jawa Tengah, yang meliputi Pati, Jepara, Rembang, dan wilayah sekitarnya seperti Kudus, Blora, dan Purwodadi. Dalam lima pekan beruntun, jagoan ini selalu meraih juara, bahkan pernah hattrick dalam Latpres Krapyak Berkicau.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Om Juno yang juga pengusaha mebel ini sejak kecil sudah hobi burung kicauan. “Saat itu saya lebih suka burung cendet, pemberian dari kakek. Itulah burung kicauan pertama yang saya pelihara. Saya pun memeliharanya dengan penuh kasih sayang,” ujarnya.
Setelah dewasa, Om Juno mulai bergabung dengan komunitas pecinta burung kicauan di Jepara, bahkan sudah mulai berani menjajal kemampuan burungnya dalam berbagai arena latber dan latpres di wilayah Jepara.
Ketika itu, Om Juno sudah memiliki beberapa gaco di kelas pentet, cucak hijau, murai batu, dan lovebird. Lama-lama, Om Juno mulai berani berlomba ke luar kota, seperti Kudus, Blora, dan Pati.
Perkenalannya dengan Om Tysan membuat Om Juno kepincut dengan burung kacer. Om Tysan memang dikenal sebagai pengorbit kacer jawara di Kota Jepara. Bahkan sang maestro ini pernah mengajaknya ke Semarang, untuk mengikuti lomba burung berkicau.
Sejak itu, Om Juno makin kesengsem dengan burung kacer yang menurutnya sangat eksotik. Selain gaya yang atraktif, sambil membuka kedua sayap dan ekornya, kacer juga memiliki suara kicauan yang merdu.
Suatu ketika Om Juno memperoleh kacer DM7 dari Om Herumulya, kicaumania senior asal Juwana, Pati, yang memiliki sejumlah burung jawara dan kerap menjuarai lomba di Blok Tengah, termasuk di kawasan pantura timur Jawa Tengah.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Om Juno tak mengalami kesulitan berarti dalam meneruskan perawatan kacer DM7. Burung ini rupanya mudah beradaptasi dengan lingkungan baru, termasuk majikan barunya. Belum lama di tangannya, DM7 langsung diturunkan dalam Latpres Krapyak Berkicau dan sukses mencetak kemenangan hattrick.
Sejak itu, selama 10 minggu terakhir, kacer DM7 nyaris tidak pernah absen dari lomba dan selalu meraih prestasi. Misalnya meraih juara 2 dalam even BnR Kudus di Museum Kretek (8/3), dua kali juara 1 dalam even Sultan Hadlirin Cup di Mantingan, Jepara (29/3), dan juara 2 Bupati Cup Jepara (12/4).
Selanjutnya, kacer DM7 kembali nyeri juara pertama dalam gelaran Hari Kartini di Stadion Joyokusumo Pati (19/4), juara 1 dan 2 New RBJ Cup Juwana (3/5), serta tiga kali juara 1 dalam kontes Thiner Hitase di Jepara, 10 Mei lalu.
“Kacer DM7 memiliki beberapa keunggulan, misalnya mampu ngerol tanpa putus. Gayanya nyeklek, dan volumenya pun sangat dahsyat,” tandas Om Juno. (neolithikum)