Prestasi murai blacktail Putra Pantura belakangan ini making ngejos dalam berbagai even di wilayah Jabodetabek. Burung milik Om Deon Ramzi dari Kunciran Black Tail Tangerang ini meraih juara kedua dalam gelaran Launching Ramayana Bersama BnR (14/5) dan Latber Kunciran Km 14, Minggu (17/5), keduanya di Tangerang.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

“Dalam satu minggu, Putra Pantura biasanya saya turunkan dalam dua even, dengan hasil sedikitnya tiga kali juara, meski tidak selalu di posisi pertama,” kata Om Deon Ramzi.

Om Deon Ramzi bersama murai batu Putra Pantura.

Selain turun di kelas spesialisnya, murai batu ekor hitam, Putra Pantura juga diturunkan dalam kelas murai biasa dan kerap masuk daftar juara.

“Saat ini kondisinya memang sedang dalam performa terbaiknya. Materinya terdiri atas isian kenari, lovebird, dan cucak jenggot, yang disemburkan secara beraturan dengan durasi cukup lama,” tambah Om Deon.

Perawatan murai blaktail Putra Pantura

Murai blacktail Putra Pantura makin ngejos di Jabodetabek.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Menurut Om Deon, perawatan murai blaktail Putra Pantura tidak terlalu rumit, hampir sama seperti murai-murai lainnya. Berikut ini ringkasan perawatan hariannya:

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

  • Pagi hari, burung dikeluarkan untuk dianginkan sejenak, kemudian dijemur. Penjemuran tak lama, hanya sekitar 15 menit saja.
  • Setelah dijemur, burung dianginkan lagi, kemudian dikerodong sampai pukul 15.00.
  • Porsi jangkrik pada pagi hari 5 ekor, sore hari juga 5 ekor. Sebelum diberikan, kaki-kaki dan kepala jangkrik dipotong dulu agar tak melukai tenggorokan burung.
  • Kroto hanya diberikan dua hari sekali, dengan takaran cukup 1 sendok teh.
  • Mandi juga dilakukan dua hari sekali.
  • Putra Pantura dimasukkan kandang umbaran dua hari sekali. Saat diumbar, burung diganggu supaya bisa terbang bolak-balik minimal 300 kali. Panjang kandang umbaran sekitar 3 meter.
MB Putra Pantura hebat pula di kelas murai umum.

Adapun setelan lomba diterapkan pada H-4, dengan rincian sebagai berikut:

  • Mulai H-4, burung dikarantina dalam ruangan tersendiri, agar tidak mendengar suara burung sejenis atau burung tipe fighter lainnya yang mudah memancing bunyi murai batu. Dengan demikian, stamina dan tenaganya bisa terjaga dan tampil dalam performa terbaiknya ketika berlomba.
  • Pada H-3, porsi pemberian jangkrik dinaikan menjadi 7 ekor pada pagi hari dan 7 ekor lagi pada sore hari.
  • Porsi jangkrik ditingkatkan lagi menjadi 10/10 pada H-2, kemudian sehari sebelum lomba dibongkar lagi menjadi 15/15.
  • Minggu pagi sebelum berangkat lomba, burung hanya diberi 3 ekor jangkrik dan 1 sendok teh kroto. Setelah sarapan, burung kembali dikerodong.
  • Sekitar 40 menit sebelum berangkat k ke lokasi lomba, burung dimandikan dan dianginkan sebentar, kemudian diberi 3 ekor ulat hongkong.
  • Jika sudah selesai, burung dikerodong kembali dan siap berangkat menuju lokasi lomba.
  • Setiba di tempat lomba, kerodong dibuka setengah agar burung mau makan dan minum.
  • Sekitar dua sesi sebelum main, burung dikerodong lagi.
  • Menjelang turun di sesi pertama, burung diberi lagi 2 ekor jangkrik. Jika turun lebih dari satu kali, maka setiap mau tampil ke sesi berikutnya diberikan lagi tiga ekor jangkrik.

Dengan perawatan sederhana inilah, murai batu blacktail Putra Pantura selalu mau nampil , bahkan mengeluarkan semua isian dan tembakan yang menjadi andalannya.

Sebagian piagam murai blacktail Putra Pantura.

Putra Pantura kini makin diperhitungkan di kawasan Jabodetabek, dan kerap membawa pulang trofi juara, piagam, maupun hadiah uang untuk majikannya.

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.