Merendah! Itulah sikap yang ditunjukkan Om Ming Basket (Surabaya) setelah murai batu Super Bejo miliknya menjuarai kelas paling bergengsi (Final Award) dalam gelaran akbar BnR Award 2015 di Taman Bunga Wiladatika Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (7/6).
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Menurut Om Ming Basket, murai batu Super Bejo sedang dinaungi Dewi Fortuna alias Dewi Keberuntungan. “Ya, hampir semua lawan yang dihadapi Super Bejo itu hebat-hebat. Saya sih menyebut kemenangan Super Bejo karena bejo (beruntung),” ujarnya dalam percakapan dengan omkicau.com, Senin (8/6) siang.
Kelas Award memang berbeda dari kelas-kelas lainnya. Selain hadiah utamanya sangat mewah, yakni 1 unit mobil Toyota Avanza, para kontestan yang berjumlah lebih dari 100 ekor burung harus melewati babak penyisihan dulu (A dan B).
Super Bejo masuk Kelas Penyisihan A yang hampir full (70) gantangan. Kelas Penyisihan B juga ramai, tetapi masih lebih ramai Kelas Penyisihan A.
Sebanyak 19 murai batu di Kelas Penyisihan A masuk ke babak final, termasuk Super Bejo. Dari Kelas Penyisihan B ada delapan murai yang masuk final. Dengan demikian, jumlah finalis tercatat 27 ekor burung.
Pertarungan di babak pamungkas pun makin ketat. Semua finalis tampil hebat. Super Bejo yang mempunyai materi lagu komplet, dan mampu ngerol-nembak, tak mau kalah. Penampilannya benar-benar maksimal, sehingga tim juri pun menobatkannya sebagai juara 1 dan berhak membawa pulang Toyota Avanza.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Posisi runner-up ditempati murai batu Super Sonic milik Om Yogi Naga Hitam, yang kali ini memperkuat Jayakarta Team. Murai batu legendaris Happy Birthday (HBD) milik Om Akia Jambi (Sumatera Team) menyodok di peringkat ketiga. Hasil ini sangat menggembirakan Om Akia, mengingat HBD sempat macet cukup lama. Prestasinya di even sebesar BnR Award bakal menjadi titik balik kebangkitan kembali HBD.
Om Ming Basket senang sekali bisa bertemu dengan rekan-rekan sesama pemain dari berbagai daerah di Indonesia. Apalagi mereka membawa murai batu yang rata-rata pernah menjuarai even regional maupun nasional.
“Hampir semua murai yang tampil di BnR Award, baik di babak penyisihan apalagi babak final, hebat-hebat. Senang bisa bertemu dengan teman-teman muraimania. Terimakasih atas dukungan sobat-sobat kicaumania,” ungkap Om Ming Basket.
Keberuntungan Super Bejo di Taman Bunga Wiladatika Cibubur
Ucapan bahwa murai batu Super Bejo sedang dinaungi Dewi Fortuna boleh jadi ada benarnya, tapi bisa juga sekadar menggambarkan kerendahan hati sang pemiliknya. Bagaimana mungkin seekor murai bisa bejo berkali-kali, dan itu selalu terjadi dalam even-even berskala nasional, he.. he… he…
Tetapi dunia memang penuh misteri. Anda boleh percaya, tidak pun nggak masalah. Super Bejo tiga kali menjuarai kelas bergengsi dalam even nasional di Taman Bunga Wiladatika Cibubur, Jakarta Timur. Pertama, ya dalam even BnR Award 2015 ini.
Kedua, dalam Piala Brother SF, tanggal 12 Mei 2015. Super Bejo menjuarai kelas bergengsi (berhadiah Rp 25 juta), serta juara 1 Kelas Golden Boy yang berhadiah Rp 10 juta.
Ketiga, dalam even Ronggolawe Cup I, tanggal 12 Mei 2013. Saat itu Super Bejo menjuarai kelas paling bergengsi, mengungguli murai batu HBD yang saat itu sedang hebat-hebatnya.
Super Bejo yang sudah tiga tahun berada di tangan Om Ming Basket memang sarat prestasi. Burung ini sudah lama berprestasi di level nasional. Misalnya menjuarai even kolosal Piala Raja 2012, tepatnya di Kelas Prameswari, serta juara 2 Kelas Maharaja.
Even nasional KMB Cup di Semarang (2012) juga dimenanginya, bahkan dua kali juara 1. Hasil nyeri juga diraihnya dalam even akbar Royal Cup 2012 di Jakarta.
Sepanjang tahun ini, prestasi Super Bejo tetap stabil. Selain menjuarai kelas bergengsi di Piala Brother SF dan BnR Award, Super Bejo juga menuai sukses dalam even Danjen Kopassus Cup di Kartasura (26/4) dengan meraih juara 1, 2, dan 4, serta juara 1 dan 3 dalam even Pangkolinlamil Cup 2 di Jakarta (17/5).
Murai batu Super Bejo memiliki karakter unik, yaitu lebih trengginas pada kondisi cuaca panas. Beberapa kali gaco ini ngedrop ketika cuaca agak mendung atau saat turun hujan. Tetapi melalui berbagai percobaan, Om Ming Basket akhirnya bisa membuat gaconya terbiasa pada cuaca sejuk.
( lihat tipsnya pada artikel Super Bejo, murai batu dengan karakter unik )
Dalam perbincangan santai siang tadi. Om Ming Basket sempat curhat soal makin susahnya membawa burung via kereta api. Ya, saat mau berangkat dari Surabaya ke Jakarta, dia mengalami sedikit kendala .
Pasalnya, aturan PT Kereta Api Indonesia (KAI) saat ini sangat ketat bagi penumpang yang membawa burung. Petugas meminta agar burung dipaketkan saja menggunakan jasa Herona Express, meski tetap diangkut kereta api, bersama dengan pemiliknya namun berbeda gerbong.
“Kalau kirim burung dagangan sih nggak masalah. Lha ini burung lomba. Apalagi tak ada jaminan soal keamanan, karena penumpang harus terpisah dengan burungnya,” ujarnya.
Dia memohon kepada para pengambil kebijakan di PT KAI agar bisa memberi ruang kepada para kicaumania di Indonesia. Apalagi kicaumania merupakan komunitas terbesar kedua di negeri ini setelah sepakbola.
Lantaran tak mau mengambil risiko, akhirnya Om Ming Basket memutuskan berangkat ke Jakarta, Sabtu (6/7) siang, menggunakan pesawat Lion Air. Maskapai ini dinilainya paling tidak rewel bagi penumpang yang membawa hewan.
“Syukurlah, meski persiapan mepet, Super Bejo masih mau tampil maksimal. Sebenarnya mau turun lagi di kelas lain, tetapi sudah keburu malam. Saya mesti pulang ke Surabaya jam sembilan malam, naik Lion Air lagi,” kata Om Ming.