Kenari siap lomba CBCL Canary: Loper mulai Rp 1,5 juta, AF 2 juta, F1 3 juta

CBCL Canary Depok

Persaingan kelas kenari, terutama kenari standar di Jabodetabek, saat ini makin ketat. Hal ini tak hanya terjadi pada kenari standar besar saja, tetapi juga kenari standar kecil. Keduanya memiliki prestise tersendiri di kalangan penggemar maupun pemain.

Juara pun silih-berganti, meski ada beberapa pemain yang cukup mendominasi. Tak sedikit pula pemain yang merangkap penangkar / peternak, atau pemain merangkap pengorbit, pemasok, dan sejenisnya.

Salah satu pemasok sekaligus pengorbit dan pemain kenari di kawasan Jabodetabek adalah CBCL Canary Depok yang dikelola duet Om Bondas dan Om Jefry Liem. Keduanya sudah lama terjun di dunia perkenarian, termasuk menyediakan kenari-kenari prospek atau siap lomba.

CBCL Canary DepokCBCL Canary Depok
Duet CBCL Canary Depok: Om Bonas (kiri) dan Om Jefry Liem.

Dibantu mekanik andalnya, Om Tejo dan Om Nana, CBCL Canary tidak henti-henti mencetak kenari unggulan. Banyak juga yang kemudian moncer di lapangan, baik masih atas nama CBCL Canary maupun sudah di tangan pemain lainnya.

Saat ini, CBCL Canary masih menyimpan lima ekor kenari juara yang menjadi maskot bisnis kenarinya, yaitu:

  • Peterpan (jenis F1)

CBCL Canary - Kenari PeterpanCBCL Canary - Kenari Peterpan

  • Bison (jenis F1)

  • Senopati (jenis F2)

  • Zoro (jenis AF)

  • Rawit (jenis AF)

  • Zola (jenis lokal super)

Burung-burung tersebut sudah sering menjuarai berbagai kejuaraan lintas-EO. “Kalau kita punya kenari jawara, tentunya kalangan pemain lebih percaya terhadap kualitas kenari-kenari yang siap dipasarkan,” kata Om Bondas, yang didampingi Om Jefry.

Harga kenari yang dibanderol di CBCL cukup terjangkau. Untuk kenari prospek jenis lokal super (loper), harga termurah Rp 1,5 juta. Adapun untuk jenis AF Rp 2 juta dan F1 Rp 3 juta.

“Harga memang relatif, karena tergantung kualitas burung. Namun, kenari yang kita pasarkan ini dalam kondisi siap dilombakan,” tambah Om Jefry. (d’one)

Om Bondas dan On Jefry bersama dua mekanik andalnya, Om Nana (kiri) dan Om Tejo (kiri).

Dudung Abdul Muslim: Belajar dari alam, belajar dari pengalaman...
whatsapp