Event organizer (EO) lomba burung berkicau terus bermunculan, tidak terkecuali di wilayah Jogja. Belum lama berdiri arena latberan Penny Jaya di Gedong Kuning, kini muncul lagi Pasiba, singkatan dari Pasar Satwa dan Ikan Hias Balecatur yang berlokasi di Jl Wates Km 7,5 Balecatur, Gamping, Kabupaten Sleman.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Peresmian Latber Pasiba digelar Sabtu (13/6) lalu, yang bakal menjadi arena latber baru bagi kicaumania di Jogja Barat dan sekitarnya. Bahkan melihat kelengkapan fasilitasnya, Latber Pasiba diprediksi menjadi salah satu tempat latihan yang ideal.
Pasar Satwa dan Ikan Hias Balecatur pun baru dilaunching awal tahun ini. Begitu diresmikan, kawasan ini menjadi ampiran para penggemar burung, ikan hias, dan aneka satwa lainnya.
Jenis burung yang banyak diperdagangkan antara lain kenari, murai batu, branjangan, kacer, lovebird, pleci, dan merpati. Aneka ikan hias juga tersedia di sini, mulai dari koi, betha, hingga maskoki.
Adapun fasilitas yang tersedia di Pasiba antara lain:
- Kolam pemancingan
- Kolongan burung merpati
- Kandang penitipan penjualan kambing
- Taman bermain
- Area kuliner
- Hotspot area
- Latber burung berkicau (tiap Sabtu, pukul 15.00)
- MCK
- Mushola
- Area parkir yang luas dan aman
“Di Pasiba, sobat-sobat kicaumania tak perlu bingung kalau ingin mencari makanan dan minuman, ingin sholat, atau sekadar berteduh. Semuanya tersedia di sini,” kata Om Febri selaku panitia Latber Pasiba.
Latber rutin yang digelar setiap Sabtu mulai pukul 15.00 ini dikemas secara menarik dan berkualitas, baik dari aspek pelayanan, penjurian, maupun hadiahnya.
Pasiba sengaja mendatangkan juri-juri yang bagus, baik secara teknis maupun integritas. Kinerja juri juga akan terus dimaksimalkan. Setiap pekan ada dua juri yang diroling, sehingga selalu ada penyegaran. Ada pula juri senior yang dipasang menjadi korlap, untuk memantau dan memastikan para juri sudah bekerja dengan baik.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Meski di Jogja sudah banyak tempat latber, namun khusus di wilayah Gamping masih kosong. Kehadiran Pasiba diharapkan mampu mengisi kekosongan tersebut, meski terbuka juga untuk para kicaumania dari seluruh wilayah Jogja dan sekitarnya.
“Pasiba ingin mengisi kekosongan itu, karena memang banyak permintaan dari para kicaumania. Kalau latihan ke lokasi lain yang lumayan jauh, tentu menghabiskan banyak waktu dan biaya,” kata Om Febri.
Untuk lebih menghargai para peserta, panitia membuatkan piagam cukup eksklusif, baik desain maupun pilihan kertasnya. Meski hanya sekelas latber dan latpres, Pasiba tetap ingin memberi pelayanan terbaik. Bahkan, Pasiba sangat terbuka terhadap semua kritik dan masukan demi perbaikan ke depan. (Waca)