Liga Jambi yang berlangsung lima seri sudah rampung Minggu (9/8) lalu. Murai batu Hokky selalu tampil perkasa sejak seri pertama di Lapangan Bakung Team (16/11/ 2014), hingga seri kelima di Lapangan BPK. Akumulasi poinnya paling tinggi (495), mengungguli rival terdekatnya murai batu Ucok (455). Hokky pun dinobatkan sebagai murai batu terbaik di Liga Jambi.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Namun banyak yang bertanya-tanya, siapa sebenarnya murai batu Hokky itu? Pasalnya, Om AXL (sapaan akrab Om Sabtiar) sering menurunkan murai batu Bintang, lantas moncer di papan atas, tetapi dalam daftar juara tertulis Hokky dengan nama pemilik Om Denny (Obit BC).
Sebagian peserta (terutama yang mengikuti sejak seri pertama hingga kelima) sebenarnya sudah faham betul siapa sebenarnya murai batu Hokky. Ya, burung ini tidak lain adalah murai batu Bintang.
Sejak seri pertama hingga seri terakhir, Bintang memang didaftarkan dengan nama Hokky, tercatat atas nama Om Denny. Artinya, gelar murai batu terbaik yang diraih Hokky sejatinya merupakan kemenangan bagi MB Bintang.
Pantas saja burung ini mampu mengungguli musuh-musuhnya yang rata-rata berkualitas. Rival terberat di Liga Jambi adalah murai batu Ucok. Gaco milik Om Joni Huang (Hose SF) ini pun didaftarkan atas nama Om Hendy, rekannya sesama personel Hose SF.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Sama seperti Ucok, murai batu Bintang juga termasuk langganan di Jambi maupun dalam beberapa even di provinsi lain. Bedanya, Bintang sudah mencicipi kemenangan dalam even besar seperti BnR Award 2015 di Cibubur, Jakarta Timur, 7 Juni lalu.
Dalam even nasional tersebut, Bintang menjuarai Kelas AMB-B. Sejumlah murai batu hebat di Tanah Air mampu dikalahkannya. Plakat BnR Award itu menjadi kenang-kenangan terindah Om AXL selama menggeluti hobi burung kicauan.
Murai batu Bintang yang pernah meraih hattrick dalam Seri IV Liga Jambi di Lapangan Didik 88 (26 April 2015) juga kerap menjuarai even-even besar di Sumatera, khususnya di provinsi-provinsi bagian selatan (Sumbagsel).
Bintang termasuk murai batu bermental baja, dengan stamina prima. Meski digenjot di beberapa kelas, serta menempuh perjalanan darat yang berat dan cukup jauh, Bintang masih mampu berprestasi, tidak mudah loyo maupun stres.
Om AXL sehari-hari tinggal di Kabupaten Sarolangun, yang membutuhkan waktu sekitar 4 jam perjalanan darat untuk sampai ke Kota Jambi. Namun semua itu dijalaninya dengan gembira, karena ini dunia hobi. Bintang pun tak mengalami penurunan performa, meski harus menempuh perjalanan jauh.
Apabila kondisinya fit, MB Bintang sejak digantang langsung ngedur terus hingga akhir penilaian. Materi isiannya komplet, antara lain terdiri atas cililin, tengkek, lovebird, kapas tembak, pancawarna, burung gereja, suara jangkrik, dan sebagainya.
Tetapi sebagaimana sering terpantau di lapangan, tembakan cililin yang dimiliki MB Bintang bisa dibilang paling menonjol. Tembakan cililin inilah yang sering membuat lawan-lawannya goyah, terutama musuh-musuh di sekitar sangkarnya. Apalagi volumenya tembus.
Om AXL berencana ingin menambah jam terbang MB Bintang, terutama berpartisipasi dalam even-even besar, baik di Sumatera maupun di Jawa.
“Semoga bisa tetap stabil di jalur juara, meski level even yang akan diikutinya nanti makin berat, musuh-musuhnya lebih tangguh, seperti yang dirasakan Bintang dalam BnR Award 2015,” tandas Om AXL, pengusaha dealer motor Yamaha di Sarolangun. (Kelana Lana)