Banyak sekali kacer yang pernah berprestasi, namun dalam kontes yang berlangsung satu-dua minggu kemudian sama sekali tidak mau nampil. Ini yang disebut kacer dengan penampilan labil. Jika burung terkadang meraih juara 1 atau 2, atau masuk lima besar, itu masih bisa disebut stabil. Sebab musuh-musuh yang dihadapi selalu berbeda, dan bisa saja hari itu tampil lebih bagus.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Kacer yang penampilannya labil tentunya harus distabilkan terlebih dulu, agar tak membuat kecewa sang pemilik dan / atau perawatnya. Nah, bagaimana cara menstabilkan burung kacer?
Banyak jurus yang dapat dilakukan untuk menstabilkan burung kacer. Salah satunya adalah mencoba jurus yang pernah diterapkan Mr Kabul, pengorbit kacer dari Jogja.
Setiap pagi, sebelum matahari terbit, Om Kabul biasa mengerek kacernya pada ketinggian sekitar 6 meter. Kerekan yang dimaksud di sini sama seperti yang biasa digunakan untuk menggantang burung perkutut dan derkuku.
Penggantungan pada ketinggian 6 meter ini dimaksudkan untuk memudahkan burung dalam menangkap embun pagi. Menurut pengalaman Om Kabul, jika mendapatkan embun pagi secara teratur, burung kacer akan tampil lebih stabil.
( lihat juga Manfaat pengembunan untuk burung kicauan )
Sebenarnya terapi kerekan juga bisa diterapkan pada jenis burung kicauan lainnya. Misalnya cucakrowo (silakan cek artikelnya di sini), pleci (arsipnya di sini), dan sebagainya. Jika ingin membuat sendiri kerekan dari bahan bambu, silakan lihat skemanya di bawah ini:
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Selain menggunakan kerekan dalam mendukung aktivitas pengembunan, sebagian kacermania coba menstabilkan burungnya dengan cara diumbar. Logikanya, burung yang biasa diumbar secara teratur akan memiliki kondisi fisik yang lebih bugar dan kuat.
Tetapi, ada kalanya terapi umbaran juga tidak cocok lho. Setelah diumbar, ada burung yang menjadi terlalu giras. Burung mudah kaget saat masuk ke sangkar harian yang ukurannya lebih kecil, sehingga malah suka loncat-loncat dan nabrak jeruji.
Beberapa kicaumania memasukkan kacernya ke kandang umbaran hanya pada Senin, atau hari-hari setelah lomba. Tujuannya adalah untuk menetralkan burung setelah sebelumnya disetel kenceng.
Menetralkan burung juga dapat dilakukan melalui beberapa cara. Misalnya mengatur asupan pakan. Dalam hal ini, porsi extra fooding (EF) bisa dikurangi, bahkan dihilangkan selama beberapa hari usai berlomba.
Lain lagi cara yang dilakukan Om Damar (Kotagede), yang biasa memandikan kacer setelah berlaga di lapangan. Ini dilakukannya terhadap kacer Dewa Serayu milik H Fitri BKS.
Kalau lombanya di dalam kota, dan waktu memungkinkan, maka Om Damar akan memandikan kacer setiba di rumah. Namun kalau harus ngeluruk ke luar kota, Om Damar biasanya menyempatkan diri memandikan burung di lapangan, sebelum pulang ke Jogja.
Itulah beberapa tips menstabilkan kacer, terutama kacer yang biasa dilombakan. Pada seri keempat (terakhir), akan dikupas beberapa solusi untuk mengatasi kacer yang suka turun ke dasar sangkar.
Penulis H Rico Deziarfiansyah; pemain kacer, pemilik kacer Panglima Sumatera, saat ini menjabat Ketua BnR Wilayah Sumbagsel.
Simak pula tips lain penanganan kacer muda prospek ala Om Rico:
- Tips kacer muda prospek ala Om Rico (1): Membiasakan setelan harian
- Tips kacer muda prospek ala Om Rico (2): Melatih fighter dan mencari setelan lomba
- Tips kacer muda prospek ala Om Rico (3): Beberapa cara menstabilkan burung
- Tips kacer muda prospek ala Om Rico (4): Mengatasi kacer yang suka turun ke dasar sangkar