Om Reza awalnya penangkar burung merpati tinggian. Dia juga pernah sukses beterak kenari yorkshire, bahkan jumlah kandangnya mencapai 100 unit. Sekitar enam bulan lalu, Om Reza memulai breeding murai batu trah jawara dengan mengibarkan bendera Pegassus Bird Farm (BF) Jakarta Selatan.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

“Awalnya saya hanya ingin bermain murai batu untuk dibawa ke lapangan. Beberapa burung moncer di lapangan, kemudian coba-coba saya ternak, eh… kok menghasilkan anakan,” tutur Om Reza, yang sehari-hari bekerja di bidang periklanan.

Dari situlah Om Reza mulai serius beternak murai batu. Dia lalu membangun 8 unit kandang di kediamannya, kawasan Cipete, Jakarta Selatan. Semuanya sudah produksi. Bahkan sekarang sedang membangun lagi 5 unit kandang di lokasi yang berbeda.

Induk jantan di kandang ternak Pegassus BF Jakarta.

Seleksi induk jantan dan betina

Untuk pengelolaan bird farm, dia dibantu Om Asep selaku kru kandang yang sudah memiliki pengalaman. “Induk betina merupakan hasil seleksi dari sejumlah peternak mapan. Adapun induk jantan rata-rata eks jawara lapangan,” tambah Om Reza.

Seleksi induk jantan meliputi beberapa aspek berikut ini:

  • Sudah teruji di lapangan, dalam arti sudah punya prestasi.
  • Mempunyai mental yang bagus. Ini sebenarnya juga dijumpao pada sebagian besar murai batu jawara lomba.
  • Memiliki kualitas irama, lagu, dan volume.

Salah satu induk jantan yang pernah menjuarai lomba adalah murai batu Benzema (pernah mengorbit di tangan Om Jhonpur / Junior Team). Ada lagi murai jawara hasil polesan Om Ayi (Bogor), Om Kimhong (Cianjur), dan lain-lain.

Adapun induk betina diseleksi berdasarkan katuranggan dan berasal dari trah jawara. Dalam hal ini murai betina merupakan keturunan dari murai jantan yang pernah menjuarai lomba.

Calon induk betina harus punya naluri tempur dan bermental bagus.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Sebagian besar induk betina di kandang Pegassus BF merupakan produk SKL Bird Farm Jatibarang, Indramayu. Dengan demikian, baik dari garis bapak maupun garis ibu sama-sama memiliki darah juara.

“Murai betina yang dijadikan indukan juga memiliki naluri tempur dan  bermental bagus. Hal ini bisa kita lihat dari perilakunya. Burung akan atraktif sambil bunyi kalau didekatkan dengan murai jantan yang gacor. “Betina akan bunyi sambil ngeplay ketika berdekatan dengan murai jantan,” kata Om Reza.

Proses penjodohan sekitar 1-2 minggu

Om Asep, awak kandang Pegassus BF Jakarta.

Murai jantan dan betina hasil seleksi kemudian ditempatkan dalam sangkar masing-masing, untuk menjalani proses penjodohan. Kalau keduanya sering berdekatan, kemungkinan besar menunjukkan tanda-tanda berjodoh. Ini biasanya berlangsung sekitar 1-2 minggu.

Untuk menguji apakah burung benar-benar berjodoh, maka murai betina dilepas dulu dalam kandang breeding. Adapu murai jantan tetap berada dalam sangkar, namun sangkarnya ikut dimasukkan ke kandang breeding.

Apabila keduanya tetap rukun dan murai betina kerap mendekati sangkar murai jantan, maka murai jantan bisa mulai dilepas. Meski demikian, perilaku murai jantan harus selalu dipantau.

Sebab meski awalnya rukun, bisa saja pejantan berubah galak dan agresif, bahkan menyerang murai betina. Bukan hanya pejantan yang bisa galak, murai batu betina juga bisa agresif serta menyerang murai jantan.

“Kalau yang galak pejantan, maka dia harus disemprot air agar menjadi lebih tenang. Begitu pula jika yang galak murai betina. Biasanya sih keduanya langsung jodoh. Tapi kalau tetap tak bisa akur, ya burung yang agresif harus diganti yang lainnya,” jelas Om Reza.

Om Asep sedang menyemprot calon induk yang galak.

Ukuran kandang breeding murai batu

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Kandang breeding murai batu di Pegassus BF umumnya memiliki ukuran panjang 2,5 meter, lebar 1,2 meter, dan tingginya 3 meter. Petak-petak kandang ini ditempatkan di pekarangan belakang rumah.

Kandang dibuat terbuka pada bagian depannya, ditutup kawat ram halus. Adapun dinding di bagian belakang serta sisi kiri dan kanan terbuat dari batako / batu bata. Separo bagian atap tertutup, namun separonya lagi bersifat terbuka (ditutup kawat strimin).

Pasangan induk murai batu yang sudah berjodoh.

Lantai kandang cukup dari tanah yang dilapisi pasir. Kandang dilengkapi pepohonan kecil, bak mandi, dan kotak sarang. Kotak sarang terbuat dari triplek atau kayu, ditempel pada dinding kandang. Ukurannya 12 x 20 cm2, tinggi 25 cm.

Selama masa penjodohan, kebutuhan extra fooding (EF) seperti jangkrik diperbanyak hingga 35 ekor sehari untuk sepasang indukan. Agar indu cepat birahi, terutama setelah piyik-piyik menetas, cacing diberikan sebanyak-banyaknya, diselingi beberapa ekor ulat hongkong.

Kalau sudah berjodoh dan siap kawin, murai betina akan menyusun sarangnya dan bertelur. Jumlah telur rata-rata 3 – 4 butir.

Piyik murai batu yang baru menetas.

Piyik yang baru menetas akan diasuh sendiri oleh induknya selama 5-7 hari, kemudian dipanen dan diloloh pemiliknya, dipasangi ring Pegassus .

Ring Pegassus warna kuning

Trotolan murai batu dipasarkan bisa makan sendiri, atau berumur lebih dari 1,5 bulan. Harga anakan dibanderol Rp 3 juta – Rp 4 juta per ekor.

Umur 1,5 bulan, anakan murai batu sudah bisa makan sendiri.
Sepasang trotolan murai batu siap dipasarkan.

Karena bermaterikan indukan pilihan, maka anakannya pun memiliki postur besar dan tulang kasar, serta naluri bertempur yang tinggi meski masih trotolan. (d’one)

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.