Hasil penelitian terbaru yang dilakukan para ilmuwan dari Netherlands Institute of Ecology, Max Planck Institute for Ornithology, dan Wageningen University menyebutkan, burung gelatik great tit (Parus major) yang bersarang di bawah lampu penerangan jalan yang berwarna putih memiliki hormon stres kortikosteron yang tinggi dalam darah mereka.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Hasil penelitian ini telah diterbitkan dalam Royal Society – Biology Letters. Para peneliti melakukan studi lapangan untuk mempelajari sejauhmana polusi cahaya bisa mempengaruhi kehidupan burung-burung liar. Mereka mencoba melakukan pencegahan dari berbagai kerusakan yang mungkin timbul.
Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan, cahaya buatan memang memberi dampak cukup besar terhadap kelangsungan hewan-hewan liar. Pada penyu, misalnya, cahaya buatan membimbing mereka untuk berenang ke pantai daripada ke tengah lautan.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Selain itu, banyak burung yang mati setelah menabrak tiang lampu jalan atau bangunan. Ada juga burung pengicau yang mengubah lagu-lagunya karena pengaruh cahaya buatan. Bahkan proses migrasi burung di alam liar yang rutin terjadi menjelang atau saat musim dingin menyebabkan mereka kehilangan arah.
Dalam riset kali ini, para peneliti dari tiga lembaga terkemuka berupaya mempelajari lebih lanjut dampak cahaya dan warna lampu pada burung great tit atau sejenis gelatik batu yang banyak ditemukan di Eropa, Timur Tengah, serta sebagian kawasan Asia dan Afrika.
Untuk mempelajari perilaku mereka, para peneliti menempatkan beberapa kotak sarang di dekat tiang lampu yang berada di sembilan area. Masing-masing tiang dilengkapi berbagai jenis lampu yang memancarkan warna merah, hijau, dan putih terang.
Nah, masing-masing burung yang bersarang di tempat tersebut kemudian ditangkap, lalu diambil sampel darahnya untuk diteliti kadar kortikosteron di laboratorium. Kortikosteron merupakan hormon yang mengalami peningkatan ketika burung-burung mengalami stres.
Hasil penelitian menunjukkan, burung-burung yang bersarang di bawah lampu berwarna putih mempunyai kadar kortikosteron lebih tinggi daripada burung lain yang bersarang di bawah lampu yang memancarkan warna hijau atau bahkan dalam kegelapan.
Para ilmuwan juga menemukan, makin dekat sarang burung dengan cahaya putih, maka hormon stres burung pun makin meningkat. Sebaliknya, burung yang bersarang di bawah lampu berwarna merah memiliki tingkat yang sama namun dengan dampak yang lebih lambat.
Meski begitu, para peneliti menemukan data bahwa tingkat hormon stres yang tinggi ini tidak menurunkan jumlah burung yang bertelur, serta tidak menyebabkan penurunan jumlah telur yang menetas.
Apa arti penelitian ini bagi kicaumania di Indonesia? Menurut Om Kicau, jika selepas maghrib burung berada dalam ruangannya, dan terbiasa menggunakan lampu penerangan sebelum benar-benar dimatikan pada pukul 21.00 atau 22.00, sebaiknya gunakan lampu pijar (bohlam), bukan lampu neon / tube lamp (TL) dalam berbagai bentuknya.
Sebenarnya anjuran penggunaan lampu bohlam juga pernah kita terima saat masih berstatus pelajar / mahasiswa. Menurut para ahli, kalau belajar, sebaiknya gunakan lampu pijar, bukan neon.