Niki Sae Mas (NSM) Bird Farm boleh dibilang merupakan salah satu breeder murai batu termegah di Kota Bogor. Produknya laris-manis dan tersebar ke tangan para kicaumania dan kolektor murai batu di berbagai daerah.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

H Kuwadi, pemilik NSM BF, tentu tidak pernah membayangkan penangkaran murai batu yang dijalaninya bisa berkembang pesat dan cepat. Ya, usaha ini memang belum lama ditekuni. Dia lebih dulu sukses beternak cucakrawa dan lovebird, yang sampai sekarang juga tetap eksis.

Kesuksesan NSM BF bisa dilihat dari derasnya permintaan pembeli dan pelanggan terhadap trotolan murai batu yang dihasilkannya. Pengunjung tak henti-henti berdatangan ke kandang ternaknya yang bermarkas di Jalan Raya Sukabumi Km 2,5 (samping Bakso Thukul), Warung Nangka, Ciawi, Bogor.

Sebagian pelanggannya merupakan penghobi rumahan dan pemain lapangan. Tetapi tak sedikit pula kolektor murai batu. Bahkan, pekan lalu, NSM BF mendapat kunjungan istimewa dari Asisten Kapolri Bidang SDM, Irjen Pol Sabar Rahardjo.

Om Kuwadi (2 dari kanan) bersama para pejabat Mabes Polri.

Irjen Pol Sabar Rahardjo datang bersama rombongan dari Mabes Polri lainnya, didampingi Kapolres Bogor AKBP Suyudi Ario Seto SH SIK MSi serta Ketua DPRD Kota Bogor Untung Maryono. Rombongan istimewa ini sangat tertarik melihat penangkaran NSF BF, dan memantau setiap petak kandang yang ada.

Irjen Pol Sabar Rahardjo (kiri) dan Kapolres Bogor berkunjung ke kandang  NSM BF.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Om Kuwadi bukanlah orang baru di dunia burung kicauan. Pada dekade 1990-an, pengusaha properti dan kuliner ini dikenal sebagai pemain anis kembang. Sempat absen lama di lapangan, dia lantas tertarik beternak anis kembang, cucakrawa, jalak bali, dan lovebird.

Tahun lalu, Om Kuwadi melirik ke penangkaran murai batu. Pasalnya burung ini memiliki penampilan elegan, suara kicauan yang istimewa, dan yang terpenting punya penggemar cukup banyak di negeri ini. Kelas murai batu pun masih paling ramai dalam berbagai lomba burung kicauan di Indonesia.

Kehadirannya tentu tak akan mengurangi omzet breeder murai batu yang lebih dulu eksis. Pasalnya, permintaan (demand) murai batu sampai kini masih jauh lebih besar daripada ketersediaan produk (supply).

Makin banyak penangkar bahkan makin bagus, karena lama-lama bisa mengurangi angka perburuan murai batu di habitat aslinya. Apalagi sudah terbukti banyak murai batu hasil breeding yang moncer di lapangan, misalnya Pelor Mas milik H Nendra / H Fitri BKS.

Tetapi Om Kuwadi tidak mau setengah-setengah dalam menjalankan breeding murai batu. Dia fokus beternak murai batu trah prestasi. Makanya, pasangan indukan murai batu jawara pun diboyongnya dari berbagai sumber, antara lain jebol kandang indukan SWD BF Klaten milik H Suwadi dan Maestro BF Solo.

Sebagian induk juga diperolehnya dari hunting burung-burung prestasi, seperti Mio, Arjuna, Lorenzo, Panzer, dan lainnya. Begitu dibeli, semuanya langsung masuk ke kandang ternak.

“Induk betina juga hasil seleksi ketat. Beberapa anakan murai batu betina saya besarkan, kemudian diseleksi, dan sebagian sudah menjadi materi indukan berkualitas,” tambah lelaki penggemar Harley Davidson ini.

Kalau lokasi kandang ternak cucakrawa, lovebird, dan jalak bali menyatu dengan kediamannya, maka kandang ternak murai batu dibangun di atas lahan seluas 800 m2 dan terpisah dari rumah. Lokasinya di Ciawi, Bogor.

Bangunan kandang ternak Niki Sae Mas Bird Farm memang terbilang mewah. Kalau Anda memasuki pelataran parkir NSM, tidak terlihat kalau bangunan ini berisi kandang-kandang murai. Teras bagian depan dilengkapi tanaman, sehingga menambah sejuk suasana.

Pintu panel berbahan kayu jati ukuran besar, dilengkapi ukiran burung murai batu. Dari sinilah Anda mulai menyadari, bahwa sang pemilik bangunan merupakan penghobi dan breeder murai batu.

Om Kuwadi di depan pintu kandang breeding murai batu yang megah.

Ruang tamunya terasa lapang, menyatu dengan ruang karaoke buat pengunjung yang mau bersantai sambil memantau burung. Di ruang tamu, pengunjung bisa melihat anakan murai yang ditempatkan di ruang lebar dan tertutup kaca tembus pandang.

Ruang anakan murai batu tertutup kaca dan steril.

Di ruang tamu juga terpasang dua layar ukuran 42 inchi, yang menampilkan hasil pantauan kamera CCTV di dalam kandang ternak. Dengan demikian, segala aktifitas di dalam kandang ternak (misalnya induk nyusun sarang, bertelur, dan menetas) bisa dilihat melalui monitor tersebut.

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Aktivitas kandang induk terpantau lewat monitor di ruang tamu.

Begitu menetas, anakan murai tetap diasuh induknya. Jika sudah berumur 1 minggu, anakan segera dipindah ke kandang soliter yang dilapisi kerodong dan lampu penghangat.

Anakan murai batu umur 1 minggu langsung dipanen.

“Saya tidak menggunakan boks inkubator, meski sebenarnya juga tersedia. Anakan murai langsung ditempatkan di kandang ini saja, dilapisi kerodong, pakai lampu penghangat,” kata Om Kuwadi.

Anakan pascapanen dirawat dalam sangkar tertutup kerodong dan diberi lampu.

Dia memang tidak mau menggunakan boks inkubator, karena kandang soliter khusus anakan ini pun berada di dalam ruangan berkaca. Hanya ada satu jendela yang terbuka untuk menjaga agar sirkulasi udara berjalan lancar. Hebatnya, udara akan ditarik dan dikeluarkan melalui blower penyedot udara exhaust fan.

Dengan cara begitu, udara di dalam ruangan tetap sejuk, bersih, steril, dan tidak pengap. Bahkan angka mortalitas (kematian) anakan murai batu dapat ditekan seminimal mungkin. Tidak berlebihan jika Om Kicau menjuluki NSM BF sebagai breeder murai batu termegah di Bogor.

Perawayan piyikan murai batu.

Anakan murai jantan yang menginjak remaja kemudian dipindahkan ke sangkar masing-masing (satu sangkar untuk 1 ekor), didampingi burung-burung masteran seperti cililin, jalak, lovebird, dan lain-lain.

Ruang pemasteran untuk anakan murai batu jantan

Adapun murai batu betina remaja dan induk yang sedang diistirahatkan ditempatkan dalam kandang baterry bersusun yang ada di ruangan terpisah. Setiap kandang hanya diisi seekor burung.

Om Kuwadi: Kandang murai remaja dan induk betina berada di luar ruangan.

Saat ini NSM BF memiliki 96 petak kandang indukan, yang semuanya ditempatkan di lantai dua. Tiap petak kandang berukuran lebar 1,5 meter, panjang 2 meter, dan tinggi 2,5 meter. Di dalam kandang tersedia bak mandi dan saluran air bersih, serta tanaman rindang dalam pot,

Om Kuwadi sampai saat ini juga tetap beternak jalak bali, cucakrawa, dan lovebird, kendati lokasinya terpisah dari murai batu. Karena menggunakan materi indukan jawara, produknya pun terbilang laris manis. (d’one)

Om Kuwadi bersama beberapa awak kandang NSM BF Bogor

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.