Musim kemarau yang berkepanjangan di beberapa daerah memunculkan berbagai masalah bagi manusia, tanaman, maupun binatang termasuk burung kicauan kesayangan Anda. Di Sumatera dan Kalimantan, kabut asap tebal akibat kebakaran hutan sampai sekarang belum teratasi, sehingga membahayakan kesehatan manusia serta mengganggu perawatan burung kicauan.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Banyak sobat kicaumania di Sumatera dan Kalimantan yang mengeluhkan tidak dapat lagi menjemur burung secara normal. Bahkan seperti dituturkan Om Akia Jambi, perilaku beberapa murai batu andalannya seperti HBD (Happy Birthday), Ucil, dan Asoka mengalami sedikit perubahan akibat jarang dijemur.
Itu sebabnya, dia memutuskan absen dalam even akbar Kapolda Cup Lampung, Minggu (11/10) mendatang, karena kondisi gaco-gaconya memang belum memungkinkan untuk dilombakan dalam suasana seperti ini.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
( lihat juga Om Akia take-over murai batu Koto seharga Rp 60 juta )
Selain kabut asap tebal, sebagian kicaumania di sejumlah daerah lainnya juga menghadapi dampak kemarau berupa maraknya penyemprotan nyamuk Aedes aegypti penyebab demam berdarah (DB).
Penyemprotan yang menggunakan metode pengasapan (fogging) itu memang sangat penting untuk memastikan lingkungan Anda terbebas dari nyamuk Aedes aegypti. Hanya saja, kalau tidak hati-hati, burung kesayangan Anda pasti bakal menjadi korban akibat menghirup asap putih nan pekat.
Lalu, bagaimana nasib burung kicauan Anda jika sampai terkena fogging? Berikut ini tips mengamankan burung dari asap fogging.
Perlu diketahui, untuk melakukan fogging biasanya dibutuhkan insektisida malation. Sebelum dimasukkan ke dalam fog machine, bahan tersebut mesti diencerkan dulu dengan menambahkan solar atau minyak tanah. Nah, asap dari mesin fogging itulah yang bisa membahayakan kesehatan, baik bagi manusia maupun burung kicauan yang terpapar asap tersebut.
Manusia mungkin bisa menghindari bahaya asap fogging dengan menjauhi lokasi. Tetapi bagaimana dengan burung kicauan Anda. Selama ini, masih banyak kicaumania yang tanpa sadar membiarkan burung piarannya tetap berada di lokasi pengasapan, dan tidak jarang burung terpapar asap fogging untuk waktu cukup lama.
Gejala klinis yang dialami burung kicauan ketika terpapar asap fogging antara lain stres, sesak nafas, suara mudah serak, dan gangguan kesehatan lainnya. Karena itulah, tips mengamankan burung dari asap fogging bisa membantu mencegah masalah-masalah yang tidak diinginkan.
Tips mengamankan burung dari asap fogging
- Sebelum petugas penyemprotan datang ke rumah, sebaiknya keluarkan burung-burung yang berada di dalam ruangan atau teras rumah. Anda bisa membawa dan menyimpannya di halaman rumah atau tempat terbuka lainnya.
- Meski sudah berada di tempat terbuka, sebaiknya sangkar tidak dikerodong. Ini untuk berjaga-jaga agar asap yang mungkin masuk ke dalam sangkar tidak mengumpul.
- Lebih baik lagi jika Anda menggantang burung pada posisi lebih tinggi. Misalnya menggunakan kerekan yang biasa digunakan untuk perkutut, atau menggantang sangkarnya pada dahan-dahan yang tinggi.
Bagaimana jika fogging terlanjur dilaksanakan, sementara burung kicauan masih berada di dalam rumah? Caranya hampir sama. Segera bawa keluar burung Anda, dalam kondisi sangkar tidak dikerodong. Gantang sangkarnya pada tempat yang agak tinggi.