Di tengah dominasi kenari T-Rex milik Om Idunk / Fahmi Rukmana (Bintang Jagad Team) yang meraih hattrick dalam even akbar Kapolda Cup Lampung, Minggu (11/10) lalu, ada satu lagi gaco kenari yang tampil ciamik dan stabil. Ya, itulah kenari Jordan kepunyaan Om Bayu D’Bill yang memperkuat Duta Jayakarta.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Dalam even Kapolda Cup Lampung yang diikuti lebih dari 1.500 peserta, panitia membuka tiga kelas kenari yang semuanya dijuarai T-Rex. Kenari Jordan dua kali menjadi runner-up.
“Sebenarnya saya datang ke Kapolda Cup Lampung hanya bermodal nekat. Soalnya ini even nasional, pesertanya hebat-hebat. Saya hanya bawa Jordan, kenari lokal yang baru sebulan di tangan,” ungkap Om Bayu D’Bill.
Jordan memang kenari jenis lokal super (loper). Padahal tiga kelas yang dilombakan adalah standar bebas. Musuh-musuhnya sangat beragam, mulai dari AF, AFS, F1, F2, hingga yorkshire.
Karena baru sebulan di tangan Om Bayu, jagoan ini belum memiliki banyak pengalaman di lapangan. Tetapi dia sempat mencobanya dalam beberapa latpres dan lomba di Jabodetabek.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Dalam gelaran Road to Polo Home Cup di Bogor, 4 Oktober lalu, kenari Jordan berhasil masuk posisi tiga besar. Melihat aksinya yang ciamik saat itu, Om Bayu pun optimistis melihat masa depan kenari Jordan.
Materi serta kualitas burung ini memang menjanjikan. Untuk membuktikan keyakinannya, dia nekat menurunkan kenari Jordan dalam kontes sebesar Kapolda Cup Lampung. “Sabtu (10/10) malam, saya berangkat dari Bekasi ke Lampung. Sampai lapangan subuh, dan paginya langsung digantang. Jordan hanya istirahat beberapa jam saja,” tuturnya.
Karena itulah, hasil dua kali juara 2 tetap disykurinya. Apalagi yang bertengger di tangga juara adalah kenari T-Rex yang memang lebih mapan. Jordan moncer di Kelas Irwasda dan Kelas Karo.
Perawatan harian dan lomba kenari Jordan
Lalu, bagaimana persiapan Om Bayu D’Bill memoles kenari Jordan yang dulunya merupakan burung rumahan ini?
Perawatan hariannya sama seperti kenari-kenari pada umumnya. Pagi, sekitar pukul 06.00, kerodong dibuka dan burung dianginkan sejenak. Selanjutnya dijemur hingga pukul 09.00.
Usai dijemur, Jordan dianginkan lagi, selanjutnya diistirahatkan dalam kondisi dikerodong. Sore hari, sekitar pukul 16.00, kerodong dibuka. Burung dianginkan hingga pukul 17.00.
Pakan tambahan / extra fooding (EF) berupa telur puyuh rebus, sawi, apel, dan mentimun. Tetapi EF ini diberikan secara selang-seling.
Dalam perjalanan dari Pondok Gede (Bekasi) ke Lampung, kenari Jordan selalu dikerodong meskipun saat beristirahat. “Kerodong hanya dibuka saat saya mengecek wadah air minumnya,” kata Om Bayu lagi.
Dia berangkat dari Bekasi pukul 20.00, dan tiba di Bandarlampung sekitar pukul 03.00. Ada beberapa jam bagi Jordan untuk beristirahat. Pagi hari, burung langsung dibawa ke lapangan.
Meski lelah menempuh perjalanan darat selama 7 jam, dan hanya istirahat beberapa jam saja, kenari Jordan tetap dalam kondisi siap tempur. Fisik dan staminanya tetap terjaga.
Saat digantang, kenari Jordan langsung ngedur. Materi lagunya bagus, durasi kerja maksimal, dengan volume di atas rata-rata.
Melihat performa kenari Jordan di Lampung, Om Bayu D’Bill siap menurunkan kembali jagoannya ini dalam even akbar selanjutnya, yaitu Jaya Lestari Cup di Cibubur (25/10) serta Jayakarta Cup 2015 di Lapangan Banteng Jakarta, 8 November mendatang. (d’one)