Para kicaumania (khususnya para senior) tentu sudah mengenal Om Chandra Pontianak. Pemilik kacer Ningrat ini merupakan salah seorang pemain yang paling menonjol di Kalimantan Barat, selain Om Hien Lim (Ahien SF) yang belakangan meroket bersama kacer Jaka Tingkir.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Selama ini memang belum banyak pemain asal Kalimantan Barat yang aktif melombakan burungnya di Jawa. Kalau dari Kalimantan Timur sudah seabrek, termasuk H Fitri BKS, H Tara, Om Uut Tani Jaya, Om Deko, Om Agung Tri Pratama, dan lain-lain.
Burung-burung andalan Om Chandra sering berkiprah di Jawa, karena memang dirawat koleganya di Jawa. Hal ini juga diterapkan Om Hien Lim, di mana kacer Jaka Tingkir (jawara Kapolda Cup Lampung) dititipkan kepada Om Reza Harmoni di Jakarta.
“Salah satu alasan mengapa jagoan saya ditempatkan di Jawa, supaya bisa ikut lomba secara teratur dan kompetitif. Di Kalimantan Barat kan jarang ada kontes, apalagi yang musuhnya berimbang. Kalau mau berlomba ke Kalimantan Selatan, apalagi Kalimantan Timur, transportasinya repot. Apabila mau naik pesawat, mesti transit ke Jawa dulu, entah Surabaya, Semarang, Jogja, atau Jakarta. Lewat darat jauh sekali. Lebih dekat dan mudah berlomba ke Jawa, cukup sekali jalan,” kata Om Chandra.
Namun nama Om Chandra cukup lama menghilang dari peredaran. Kini dia tinggal di Jakarta, dan sudah beberapa pekan terakhir terjun kembali ke lapangan. “Saya istirahat cukup lama, karena mengurusi tambang emas. Selain itu, saya kehilangan gaco andalan, yaitu kacer Ningrat,” tuturnya.
Kini dia siap comeback dengan gaco-gaco baru, termasuk murai batu Ohara. Burung ini merupakan milik berdua, yaitu Om Chandra dan Om Ikhsanudin, seorang perwira di Mabes AD.
Secara fisik, murai batu Ohara punya ciri khusus, yaitu bagian bulunya berwana putih tepat di bawah paruh. Dalam even 1st Anniversary Kores Mania Purwakarta di Kampung Sadang, 27 September lalu, Ohara sukses menjuarai kelas bergengsi Ronggolawe yang berhadiah Rp 10 juta.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Minggu (11/10), Ohara diturunkan dalam Piala Kabekmatpus di Rawasari Jakarta Timur. Hasilnya pun makin gilap, yaitu juara 1 kelas utama Bekmatpus (berhadiah Rp 10 juta) dan juara 2 Kelas Prembun.
Seminggu kemudian, Ohara nyeri juara 1 dalam even Anniversary Ceger Team di Bekasi (18/10) yang memakai juri independen.
Wah, Om Chandra melupakan kacer ya? “Oh tidak! Saya dan Om Ikhsanudin juga punya kacer hebat, namanya Jendral, bahkan sering nyeri juara satu. Gaya mainnya duduk tanpa geser, kepala nyeklek abis. Namun saat ini sedang mabung. Ada juga pelapisnya, yaitu kacer Iban. Masih muda, baru dua kali ganti bulu, tapi sudah mulai berprestasi,” kata Om Chandra.
Dengan gaco-gaco barunya itu, Om Chandra siap kembali eksis dan bersaing dengan jagoan-jagoan mapan lainnya secara fair, khususnya dalam even di Blok Barat yang relatif dekat dengan domisilinya saay ini.
Rencananya, MB Ohara bakal mengikuti even akbar Jaya Lestari Cup di Cibubur, Minggu (25/10), lalu Piala Indo Megah di Lapangan Banteng Jakarta (1/11), dan Jayakarta Cup (8/11). “Semoga bisa tetap tampil maksimal dan kembali berprestasi,” tandas Om Chandra. (Waca)