Sebenarnya sudah ada beberapa artikel mengenai cara menangkar murai batu di sangkar gantung yang pernah tayang di omkicau.com. Namun tak semua penangkar memiliki kesamaan teknik dalam breeding di sangkar gantung. Kali ini, Om Kicau ingin menayangkan kesuksesan Om Agus Dombret dalam breeding murai batu di sangkar gantung.

Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.

Om Agus Dombret benar-benar sosok kicaumania sejati. Dia tak hanya piawai mengorbitkan murai batu jawara. Namanya juga dikenal sebagai pegiat event organizer (EO) lomba burung kicauan. Bersama Om Ubye, dia menjadi motor penggerak Jagger Enterprise yang rutin menggelar latber tiap Rabu dan Sabtu siang di Jl Jagakarsa I Jakarta Selatan.

Om Agus Dombret (kanan) dan Om Ubye, dua punggawa Jagger Enterprise.

Tak hanya itu. Om Agus Dombret juga penangkar / breeder murai batu. Teknik yang digunakannya masih jarang dilakukan para penangkar murai lainnya, yaitu beternak murai batu di sangkar gantung. Metode ini sangat cocok diterapkan para penangkar yang memiliki keterbatasan lahan.

Awalnya Om Agus Dombret hanya iseng-iseng saja. Di rumahnya, kawasan Rawa Geni, Depok, Om Agus memiliki puluhan ekor murai batu siap lomba serta murai batu prospek yang siap diorbitkan.

Om Agus Dombret sukses menangkar murai batu di sangkar gantung.

Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.

Murai-murai tersebut merupakan dagangan Om Agus, yang biasa dibeli atau dipesan para pemain murai di Jabodetabek. “Kebetulan ada murai betina yang kayaknya siap dikawini. Saya coba mencarikan jodoh, dan ternyata mau berjodoh, kawin, dan berproduksi,” jelasnya.

Seleksi calon induk

Ada beberapa tahap penjodohan yang harus dilakukannya, apalagi dia menerapkan teknik penangkaran murai batu di sangkar gantung. Calon induk betina, misalnya, harus sudah cukup umur serta memasuki masa birahi. “Biasanya umur sembilan bulan atau lebih,” tuturnya.

Selain faktor umur, calon induk betina juga dipilih berdasarkan katuranggan atau posturnya yang bagus. Katuranggan ini meliputi bentuk kepala, sorot mata, bentuk paruh, postur tubuh yang proporsional, ekor panjang, dan lain-lain.

Kriteria yang sama juga berlaku dalam menyeleksi calon induk jantan. Namun ada satu persyaratan lagi: murai batu jantan harus dalam kondisi sudah gacor.

Untuk calon induk jantan, Om Agus Dombret tidak kesulitan mencarinya. “Sebab semua murai di rumah memang dalam kondisi siap lomba atau siap diturunkan ke lapangan. Tentu sudah gacor,” tambahnya.

Murai batu Santana, salah satu andalan di arena lomba.

Mengingat tempat penangkarannya bukan berbentuk kandang, melainkan sangkar gantung, maka induk betina harus dipilih yang punya karakter jinak. Soalnya lokasi penempatan sangkar gantung ini berada di dalam rumah, sehingga sering dilalui orang.

“Jika induk betina tidak jinak, tentu dia akan mudah ketakutan dan stres saat melihat lalu-lalang orang di sekitarnya. Apalagi sangkar gantung juga sering kita pindah atau geser saat hendak dibersihkan,” ungkap pemilik MB Santana serta kacer Pajero dan King Arthur tersebut.

Apabila murai betinanya jinak, dia tetap happy terhadap kondisi lingkungan di sekitarnya. Meski sedang bertelur atau mengerami telur-telurnya, induk murai yang jinak tetap terlihat tenang.

Proses penjodohan

Dapatkan aplikasi Omkicau.com Gratis...

Sebagaimana breeder lainnya, proses penjodohan murai batu membutuhkan kesabaran tersendiri, baik menggunakan kandang ternak maupun sangkar gantung. Hal ini juga dialami Om Agus Dombret. Namun jika hal ini bisa dilalui, maka proses selanjutnya menjadi lebih mudah.

Lazimnya proses penjodohan murai batu, awalnya calon induk jantan dan betina ditempatkan di dalam sangkarnya masing-masing. Kedua burung direndeng terus-menerus sampai terlihat mulai berjodoh. Hal ini ditandai dengan seringnya kedua burung saling berdekatan, termasuk saat istirahat di malam hari.

Kalau sudah terlihat berjodoh, kedua murai berbeda jenis kelamin itu bisa dipindahkan ke sangkar yang sama, dan dibiasakan pula mandi bersama.

“Kalau salah satu burung tampak galak, harus segera dipisah atau disemprot air. Dalam tahapan ini, kita harus terus memantaunya. Jangan sampai si betina dihajar murai jantan,” jelas Om Agus.

Pasangan murai batu siap produksi di sangkar gantung.

Seminggu kemudian, kedua burung biasanya sudah saling mengenal, ditandai induk jantan yang acapkali mendekati betinanya di dalam sangkar. Jika mereka sudah sering terlihat berduaan, seminggu kemudian akan kawin.

Murai batu jantan dan betina akan mengangkut bahan sarang yang telah disediakan, dan membawanya ke kotak sarang yang terbuat dari batok kelapa ukuran lebar.

Ya, kotak sarang yang digunakan Om Agus bukan berbentuk kotak  tertutup yang lazim digunakan untuk murai, namun batok kelapa yang terbuka. “Kalau indukan sudah jinak, dia akan nyaman dan tidak takut terhadap orang-orang di sekitarnya,” lanjutnya.

Induk betina mengeram di sarang yang terbuat dari batok kelapa.

Induk betina akan bertelur 2-3 butir, kemudian mengeraminya selama 14 hari. Setelah menetas, anakan dibiarkan dalam asuhan induknya selama tujuh hari. Selanjutnya, anakan murai batu akan dipanen dan dimasuklan ke kotak inkubator yang sudah dilengkapi lampu penghangat.

Kebutuhan pakan induk dan anakan

Sebelum menghasilkan anakan, pasangan murai batu diberi pakan voer dan extra fooding (EF) jangkrik dalam porsi sebanyak-banyaknya (tanpa batas). Jangkrik ditempatkan dalam kaleng besar yang ditaruh di salah satu sudut sangkar. Kalau induk sudah bawa anakan, Om Agus akan menambahkan menu cacing seperlunya.

Anakan yang sudah dipanen atau dipindah ke kotak inkubator diberi pakan berupa jangkrik ukuran kecil, yang sebelumnya sudah dihilangkan kaki-kakinya. Selain itu, Om Agus juga memberi adonan voer yang dicampur dengan kroto bersih, kemudian diaduk hingga merata.

“Extra fooding lainnya juga bisa diberikan, misalnya potongan cacing. Anakan murai diloloh sampai bisa makan sendiri, biasanya pada umur satu bulan atau lebih. Pada umur tersebut, anakan sudah mulai bisa dipasarkan,” jelas Om Agus lagi.

Anakan murai batu mulai belajar makan sendiri.

Selain menyediakan murai batu  khusus lomba, Om Agus Dombret juga menyediakan aneka jenis burung masteran seperti serindit, burung-madu (“kolibri”), pelatuk, ciblek, jalak suren, cililin, cucak jenggot, dan lovebird. (d’one)

Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.