Prestasi kacer Cobra koleksi Om Memed Mirabela yang terus bersinar dalam beberapa bulan terakhir ini membuat kepincut sejumlah kicaumania di Jambi. Setiap kali dipinang, Om Mirabela selalu menolaknya.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Namun ketika Om Tole mendatangi rumahnya dan rajin membujuknya agar mau melepas Cobra kepada Om Theo (ketua Jangkar SF), sang pemilik tak kuasa lagi menampiknya. Pekan lalu, Cobra pindah tangan menjadi milik Om Theo.
“Saya sudah naksir kacer Cobra sejak September lalu. Prestasinya terus meroket dalam berbagai kontes, baik yang digelar Ronggolawe, BnR, maupun EO-EO independen,” kata Om Theo.
Awal Oktober lalu, Cobra meraih double winner dalam Latber Jangkar. Kemudian, dalam Latber Jangkar tanggal 8 November 2015, Cobra meraih juara 1 dan 2.
Prestasi lainnya adalah juara 1 Latber Paguyuban BnR di Lapangan Arizon, juara 2 Anniversary CIJ, juara 1, 2, 2 dalam even Roda BC di Tebingtinggi, serta juara kedua di Final KMJ.
Untuk memboyong kacer Cobra, dia harus mengeluarkan mahar senilai Rp 20 juta. Nilai mahar ini sangat wajar. Bahkan kalau pembelinya bukan Om Theo, atau yang merayu bukan Om Tole, boleh jadi harganya bisa lebih mahal lagi.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Kehadiran Cobra membuat amunisi Om Theo makin lengkap. Sebelumnya, dia sudah mempunyai gaco di kelas lovebird (Ratu), murai batu (The Myth), dan kenari (Warteq) yang diperolehnya dari Om Yogi Naga Hitam.
Belum lagi burung-burung milik para personel lainnya yang bergabung dengan Jangkar SF. Single fighter yang bermarkas di Jl Mpu Gandring 265, Kecamatan Telanai Pura, Kota Jambi, itu makin diperhitungkan di Provinsi Jambi.
Sepanjang tahun 2015, Om Theo rajin mengikuti hampir seluruh even latber dan lomba di wilayah Jambi, baik yang menggunakan juri-juri Ronggolawe, BnR, Jampres, maupun EO independen lainnya. Saat turun ke lapangan, dia kerap mengajak kekasihnya, Dinda Davi Razt. (Kelana Lana)