Merpati dikenal sebagai burung yang sangat setia terhadap pasangannya. Ya, merpati tak pernah ingkar janji. Fakta ini kemudian dimanfaatkan para penggemarnya, baik dalam lomba merpati tinggian maupun balap merpati. Merpati memiliki siklus masa kawin, di mana perilakunya menjadi berbeda daripada hari-hari biasanya.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Saat memasuki siklus masa kawinnya, atau di kalangan merpatimania disebut giring / ngeket, merpati jantan akan menunjukkan perilaku yang berbeda daripada biasanya. Perilaku ini umumnya ditemukan pada burung yang telah dijodohkan atau berjodoh sendiri.
Saat itu, si jantan akan terus menempel betinanya sambil merayu dengan gaya yang unik, yaitu menggembungkan tembolok (crop), lalu mengembangkan bulu-bulu sambil merebahkan sayapnya.
Jika rayuan mautnya itu berhasil meluluhkan si betina, maka kedua burung akan segera kawin. Setelah ritual kawin, biasanya merpati jantan akan mengumpulkan bahan-bahan untuk membuat sarang di dalam kandangnya.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Siklus kawin / siklus giring ini umumnya terjadi setelah merpati berumur 5 – 8 bulan. Burung betina bertelur dalam waktu 7 – 10 hari setelah kawin, dengan jumlah telur 1 – 2 butir dan akan dieraminya selama 18 hari.
Telur pertama diletakkan setelah sarang selesai dibuat. Biasanya hal itu terjadi pada sore hari. Pengeraman terjadi setelah telur terakhir diletakkan, dan dilakukan secara bergantian oleh induk jantan dan betina, baik pada siang dan malam hari. Merpati jantan lebih sering mengeram pada pagi dan sore hari, sedangkan betina mendapat jatah siang dan malam hari.
Telur akan menetas setelah dierami selama 19 – 22 hari. Setelah menetas, sebaiknya anakan jangan dulu diangkat / dipisahkan sebelum bisa mencari pakan sendiri. Induk akan merawat dan memberi makan anaknya hingga umur 28 hari, atau setelah anakan bisa mencari pakan sendiri.
Selanjutnya, anakan bisa dipisahkan dari induknya, untuk ditempatkan dalam kandang sendiri. Saat anakan disapih, siklus yang sama akan kembali berputar. Yakni pasangan induk akan kembali kawin, meletakkan telurnya di dalam sarang yang sama, mengerami telur, dan seterusnya.
Seperti disebutkan sebelumnya, merpati dikenal sangat setia terhadao pasangan. Meski demikian, jika salah satu di antara mereka mati atau dipisahkan oleh pemiliknya, dia akan segera mencari penggantinya dalam beberapa hari.
Dalam beberapa hal, banyak penggemar merpati terutama pemula yang terus memaksa merpatinya supaya giring dan tidak memberi kesempatan untuk menjalankan siklus masa kawinnya. Bagi mereka yang sudah berpengalaman, hal tersebut dianggap bisa merusak kondisi burung tersebut.