Ir Arif Wardoyo, atau lebih akrab disapa Om Arif Sangkar Kicau, sudah lama menekuni hobi burung kicauan. Ia bahkan memulainya ketika masih kuliah di Jogja, sekitar 25 tahun silam. Ketika itu dia bersama beberapa rekan kuliahnya mendirikan Rantau BC.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Setelah lulus, Om Arif menekuni profesinya sebagai kontraktor properti dan kini mukim di Jakarta Timur. Di sela-sela kesibukannya itu, dia tetap asyik menekuni hobi burung kicauan. Tidak sekadar memelihara, dia juga beternak lovebird dan murai batu, serta memiliki bird shop di kawasan Kramatjati.
Selain menyediakan aneka aksesoris / perlengkapan dan kandang burung, Sangkar Kicau Bird Shop milik Om Arif juga menjual berbagai jenis burung kicauan, termasuk lovebird. Cobalah Anda mampir ke sana, pasti akan menjumpai lovebird-lovebird pilihan dengan suara ngekek panjang-panjang.
Jangan salah sangka! Lovebird-lovebird pilihan itu bukan produk impor, melainkan hasil ternak Om Arif. “Asli lokal! Kita tidak boleh tergantung sama lovebird impor. Produk lokal juga tidak kalah mewahnya,” ujarnya.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Lovebird yang disediakannya itu merupakan hasil seleksi ketat. Hanya burung yang durasi ngekeknya 15 – 40 detik yang dijual di Sangkar Kicau. Harganya bervariasi mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 2,5 juta / ekor, tergantung kualitas suaranya.
“Kami tidak tergantung sama warna. Warna apapun tak masalah, yang penting kualitas suaranya. Sudah banyak lovebird produksi Sangkar Kicau yang moncer di lomba. Sebagian pembeli adalah pemain lomba, meski banyak juga penggemar rumahan dan calon breeder,” jelas Om Arif.
Selain menjual lovebird prospek, Sangkar Kicau juga menyediakan pasangan induk lovebird khusus untuk para breeder maupun calon breeder. Bahkan kalau ada anakannya, dia tidak keberatan semuanya dibeli (pasangan induk plus anakannya).
Penangkaran lovebird milik Om Arif lumayan besar. Ada dua kandang aviary, masing-masing berukuran 3,5 x 3 m2 dan tinggi 3 meter. Selain itu, ada beberapa kandang battery yang berisi pasangan induk siap produksi.
Kandang aviary terbuat dari kawat ram, yang diisi puluhan pasangan lovebird dewasa (umur lebih dari 8 bulan ). Kandang ini dimanfaatkan sebagai sarana mencari jodoh masing-masing.
Di dalam kandang aviary tersedia gelodok, yang jumlahnya sengaja dibuat terbatas, hanya 3 – 4 gelodok saja. Jika seekor lovebird sudah menemukan jodohnya, maka pasangan tersebut akan rajin keluar-masuk gelodok.
Selama ini, Om Arif Sangkar Kicau menjodohkan lovebird melalui tiga tahap. Pertama, sejumlah lovebird jantan dan betina minimal umur 8 bulan dimasukkan dalam kandang aviary pertama.
Jika sudah mendapatkan jodoh dan mulai masuk ke gelodok, maka pasangan lovebird akan dipindah ke kandang aviary kedua. Ini merupakan kandang produksi, sehingga jumlah gelodok diperbanyak. Kandang aviary kedua ini sekaligus menjadi ajang seleksi indukan berkualitas.
“Di kandang aviary kedua, kita dapat mengetahui apakah produktivitas induk bagus, apakah induk pintar bawa anakan, dan sebagainya. Jika memang bagus, maka pasangan lovebird kita pindah lagi ke kandang battery,” jelas Om Arif.
Jadi ada tiga tahap penjodohan lovebird yang diterapkan Om Arif. Dengan cara seperti ini, hasilnya bisa lebih maksimal. Pasangan induk pun menjadi lebih produktif.
Pemanenan anakan dilakukan saat berumur 2 minggu. Anakan dibesarkan dalam boks khusus. Setelah anakan dipanen, biasanya pasangan induk akan kembali berproduksi.
Dengan model penangkaran lovebird seperti ini, pemilik bisa menyeleksi mana indukan yang berkualitas dan produktif. Induk yang punya kualitas suara ngekek panjang akan dilanggengkan di kandang battery, karena cenderung menghasilkan anakan berkualitas ngekek panjang pula.
Dengan menempatkannya dalam kandang battery, peternak lovebird juga memiliki data silsilah indukan. Seekor anakan yang kelak memiliki kualitas suara ngekek panjang bisa dicek dari trah indukan jantan dan indukan betina.
Selain sukses beternak lovebird, Om Arif Sangkar juga sukses menangkar murai batu di lokasi yang sama. Ada beberapa kandang induk murai batu produktif, yang secara berkala mampu menghasilkan anakan-anakan berkualitas.
Sebagian anakan murai batu itu dibesarkannya hingga menjadi burung prospek, burung siap lomba, dan pasangan murai batu siap ternak, yang dijualnya di Sangkar Kicau Bird Shop. Wah, hebat euy… (d’one)