Pekaka emas / stork-billed kingfisher (Pelargopsis capensis) termasuk jenis burung raja udang berukuran besar, dengan panjang tubuh sekitar 35 cm. Paruhnya sangat besar, mirip paruh burung bangau. Selain itu, suaranya pun cukup unik. Pekaka emas akan bertambah cerewet ketika merasa terganggu.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Tubuh bagian atasnya berwarna biru, mahkota dan tengkuk abu-abu, dengan paruh sangat besar berwarna merah mencolok. Tubuh bagian bawahnya jingga kemerah-jambuan. Iris mata cokelat, sedangkan kakinya merah.
Dengan bentuk paruh yang besar, pekaka emas menjadi pemburu yang sangat aandal ketika menangkap mangsanya untuk dimakan. Dari ketinggian sekitar 2- 4 meter di atas permukaan air, burung ini akan langsung terjun ke dalam air untuk menangkap ikan, udang, atau kepiting dengan menggunakan paruh besarnya itu.
Selain memangsa binatang air, pekaka emas juga akan memburu hewan lain sebagai santapannya, terutama katak, serangga, kadal, tikus, bahkan burung-burung kecil dan telur-telurnya. Dengan paruh besar itu pula, pekaka emas akan memukul-mukulkan mangsanya ke batang pohon sampai lemas, kemudian memakannya.
Pekaka emas biasa berburu di dekat air, baik sungai besar, hutan mangrove, maupun pantai. Spesies ini akan duduk diam mengamati perairan sambil menunggu waktu yang tepat untuk beraksi. Namun tak seperti burung raja udang lainnya, pekaka emas jarang ditemukan di kawasan dekat permukiman penduduk.
Burung ini hidup secara berpasangan atau sendirian. Pekaka emas dikenal sebagai burung sangat teritorial. Dia akan mengusir burung yang lebih besar, seperti bangau atau elang, yang mencari makan dalam wilayah kekuasaannya.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Burung pekaka emas memiliki wilayah persebaran mulai dari India hingga Nusa Tenggara. Ada 15 ras / subspesies pekaka emas, dengan wilayah persebaran berikut ini:
- Pelargopsis capensis capensis: Sub-Benua India hingga ke selatan sampai Sri Lanka
- Pelargopsis capensis osmastoni: Kepulauan Andaman.
- Pelargopsis capensis intermedia: Kepulauan Nikobar.
- Pelargopsis capensis burmanica: Myanmar, Thailand, Indochina, dan Semenanjung Malaysia.
- Pelargopsis capensis malaccensis: Isthmus – Kra ke selatan sampai Riau dan Lingga.
- Pelargopsis capensis cyanopteryx: Sumatera, Bangka, Belitung, dan Kalimantan.
- Pelargopsis capensis simalurensis: Pulau Simeulue, Aceh.
- Pelargopsis capensis sodalis:Kepulauan Banyak, lepas pantai barat Sumatera.
- Pelargopsis capensis nesoeca: Pulau Nias dan Kepulauan Batu, Sumatera.
- Pelargopsis capensis isoptera: Kepulauan Mentawai, Sumatera.
- Pelargopsis capensis javana: Jawa.
- Pelargopsis capensis floresiana: Bali, Lombok, Sumbawa dan Flores.
- Pelargopsis capensis gouldi: Filipina utara dan barat.
- Pelargopsis capensis smithi:Filipina tengah dan selatan.
- Pelargopsis capensis gigantea:Kepulauan Sulu di Filipina selatan.
Pekaka emas dan semua jenis raja udang lainnya merupakan jenis burung yang dilindungi oleh UU No 5 Tahun 1990 dan PP No 7 Tahun 1999. Pelanggaran terhadap hal tersebut bisa dikenai sangsi berat baik berupa denda maupun pidana.
Sebenarnya pekaka emas tidak begitu aktif berkicau. Tapi ketika merasa terganggu, dia akan berubah jadi burung yang sangat cerewet dengan suaranya yang kencang.
Suara kicauan burung pekaka emas cukup unik, mirip suara tertawa ngekek. Burung ini juga memiliki suara peringatan (alarm) yang sangat kencang dan tajam.
Berikut ini video dan audio burung pekaka emas yang unik dan dapat dimanfaatkan untuk masteran burung kesayangan Anda di rumah.
Video burung pekaka emas
Audio burung pekaka emas
- Audio pekaka emas – variasi 1
- Audio pekaka emas – variasi 2
- Audio pekaka emas – variasi 3
- Audio pekaka emas – variasi 4
Unduh semua audionya di sini
Semoga bermanfaat.
Audio burung pekaka emas
Audio pekaka emas – variasi 1 | DOWNLOAD
Audio pekaka emas – variasi 2 | DOWNLOAD
Audio pekaka emas – variasi 3 | DOWNLOAD
Audio pekaka emas – variasi 4 | DOWNLOAD
Kembali ke Halaman Awal