Sudah lama Kere Ayem Bird Farm (BF) menangkar berbagai jenis burung jalak, mulai dari jalak bali, jalak putih, hingga jalak suren. Bahkan Kere Ayem BF juga sukses menangkar burung jalak hongkong yang kini makin langka di pasaran.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Sebagian kicaumania di Indonesia menyebut jalak hongkong / black-collared starling (Sturnus nigricollis) dengan nama jalak thailand. Padahal wilayah persebaran burung ini tak hanya di Thailand, tetapi juga di Myanmar, Vietnam, Laos, Kamboja, Brunei Darussalam, bahkan wilayah selatan Tiongkok.
Tatkala burung-burung impor seperti hwamei, sonca, dan pailing makin sering terlihat di sejumlah pasar burung di Indonesia, burung jalak hongkong justru kian langka. Tak heran jika harga di pasaran lumayan tinggi.
Menurut Om Sukardi, pemilik Kere Ayem BF, kelangkaan stok di pasaran terjadi karena burung ini makin jarang diimpor atau didatangkan lagi ke Indonesia. Di sisi lain, tidak banyak kicaumania di negeri ini yang mau menangkarnya.
Burung jalak hongkong memiliki karakteristik fisik yang mudah dikenali, antara lain bulu di bagian kepala dan dagunya berwarna putih, sedangkan bagian leher hitam. Bulu di bagian dada juga berwarna putih.
Adapun bulu-bulu sayapnya didominasi warna hitam sampai ke bagian ekor. Paruhnya berwarna hitam keabuan. Bagian matanya dikelilingi “cincin“ berwarna kuning.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Jalak hongkong memiliki kemampuan mimikri (meniru aneka macam suara) dengan sangat baik. Kicauan burung ini bervariasi, umumnya terdiri atas suara-suara bergetar dengan irama cepat. Paduan suaranya juga dapat dimanfaatkan untuk memaster jenis burung kicauan lainnya.
Jika penasaran terdapat suara kicauan burung jalak hongkong, berikut ini beberapa variasi yang pernah diupload omkicau.com:
- Suara ocehan jalak hongkong – variasi 1
- Suara ocehan jalak hongkong – variasi 2
- Suara ocehan jalak hongkong – variasi 3
- Suara ocehan jalak hongkong – variasi 4
( Unduh semua audionya di sini )
Om Sukardi mulai menangkar burung jalak hongkong setahun yang lalu. Harga anakan umur 2 – 3 bulan dibanderol Rp 5 juta per pasang. Meski harganya mahal, toh permintaan konsumen tetap tinggi. Bahkan banyak calon pembeli yang harus indent terlebih dulu.
Kere Ayem BF tak hanya beternak aneka burung jalak, tetapi juga murai batu, kacer, dan cucakrawa. Kandang-kandang tersebut berada di dua lokasi terpisah, yang semuanya berada di kawasan Cileungsi, dengan luas lahan sekitar 800 m2.
Karena jalak bali dan jalak putih termasuk burung dilindungi, maka penangkarannya harus mendapat izin dari instansi terkait. Dalam hal ini, Kere Ayem BF telah mengantongi surat izin penangkaran maupun izin komersial peredaran domestik dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jawa Barat.
Untuk jalak hongkong, karena merupakan burung impor, persyaratan penangkarannya tak serumit jalak bali dan jalak putih. Namun teknis penangkarannya hampir sama. “Tidak sulit kok beternak burung jalak hongkong,” kata Om Sukardi.
Kendati merupakan burung impor, jalak hongkong mudah beradaptasi dengan lingkungan di Indonesia. Karakternya juga tidak jauh berbeda dari jenis jalak lainnya. Selain mudah beradaptasi, burung ini tidak sensitif. Produksinya pun relatif mudah.
Saat ini Kere Ayem BF memiliki 13 pasangan induk jalak hongkong yang sudah berproduksi. Apabila mau, Anda pun berkesempatan menjadi penangkar burung jalak hongkong.
Tak perlu bingung bagaimana teknis penangkarannya. Om Kicau akan memberi panduan singkat berdasarkan hasil wawancara dengan Om Sukardi, dan hasil pantauan langsung di markas Kere Ayem BF di Cileungsi, Bogor.
Teknis Penangkaran Burung Jalak Hongkong
Salah satu hal yang paling sulit dan perlu Anda pelajari sebelum beternak burung jalak hongkong adalah melakukan identifikasi jenis kelamin alias sexing.
Dalam literatur disebutkan, burung jalak hongkong jantan dan betina dapat dibedakan dari penampilan fisiknya. Misalnya, burung jantan memiliki postur tubuh lebih besar, bulu-bulu kalung di bagian lehernya berwarna lebih cerah, sedangkan bulu ekornya lebih panjang.
Adapun burung betina dicirikan dengan bagian kepala yang terlihat lebih kecil, serta bulu ekor yang lebih pendek. Tetapi karena burung jantan dan betina memiliki suara yang relatif sama, sexing jalak hongkong tetap memerlukan pengalaman alias jam terbang tersendiri.
“Sebab, dalam praktiknya, kita sering juga keliru dalam membedakan jenis kelamin jalak hongkong. Nah, supaya lebih aman, sebaiknya calon induk yang baru dibeli dilepas dulu dalam kandang aviary berukuran besar atau dalam kandang umbaran,” jelas Om Sukardi.
Kalau burung sudah berumur minimal 8 bulan, kemudian dimasukkan bersama jalak hongkong lainnya di kandang aviary, maka mereka akan mencari pasangan masing-masing secara alami. Jika sudah berjodoh, kita tinggal memindahkan pasangan tersebut ke kandang ternak.
“Saran saya, calon indukan dimasukkan ke kandang aviary atau umbaran ketika masih muda, atau belum berumur delapan bulan. Cara seperti ini akan membuat burung tidak terlalu liar tatkala dipindahkan ke kandang ternak,” tambah Om Sukardi.
Burung yang telah berjodoh biasanya selalu berdekatan, saling meloloh satu sama lain, dan tidur malam pun selalu berdampingan. Kalau sudah menunjukkan beberapa perilaku seperti itu, maka sudah saatnya memindahkan pasangan tersebut ke kandang ternak.
Konstruksi kandang ternak jalak hongkong
Kontruksi kandang ternak untuk jalak hongkong hampir sama seperti jenis jalak lainnya. Ukuran kandang relatif, tetapi Om Sukardi selama ini menggunakan kandang dengan panjang 2 meter, lebar 1 meter, dan tinggi 2,25 meter. Bahkan ada juga kandang ternak dengan ukuran minimalis, yakni panjang 1 m, lebar 1 m, dan tinggi 2 m.
Dinding kiri dan kanan serta bagian belakang terbuat dari batako. Adapun dinding depan dan bagian atas bersifat terbuka. Artinya dinding depan terbuat dari bahan kawat ram. Sebagian atap bisa ditutup asbes, dan sebagian lagi cukup ditutup dengan kawat ram, agar sirkulasi udara lancar.
Hanya saja, tambah kata Om Sukardi, jalak hongkong kurang menyukai kandang yang terpapar langsung sinar matahari. Jadi, bagian atas yang terbuka jangan terlalu luas. Yang penting jangan terlalu panas.
“Sebab, berdasarkan pengalaman selama ini, kalau terlalu panas, burung nggak mau berproduksi, meski sudah berjodoh,” jelasnya.
Lantai kandang cukup dari tanah agar mudah menyerap kotoran dan kelembaban kandang tetap terjaga. Sediakan bak mandi sebagai sarana mandi pasangan induk, serta kotak sarang (dari kayu / tripleks) yang berukuran 25 cm x 25 cm x 35 cm. Kotak sarang ditempatkan di bagian atas untuk memudahkan proses pemanenan anakan.
Kebutuhan pakan indukan dan anakan
Untuk memenuhi kebutuhan pakan sehari-hari, Om Sukardi memberikan voer 521 yang biasa digunakan untuk ayam petelur. Adapun pakan tambahan / extra fooding (EF) untuk induk terdiri atas jangkrik, ulat hongkong, dan pisang kepok.
“Dengan pemberian pakan seperti itu, burung cepat berproduksi. Porsi jangkrik untuk setiap pasangan induk sekitar 20 sampai 25 ekor setiap hari,” tutur Om Sukardi.
Anakan yang menetas dibiarkan bersama induknya sampai umur 1 minggu. Setelah itu baru dipindah ke inkubator sederhana, yakni besek rotan yang ditempatkan dalam sangkar yang tertutup kerodong, dilengkapi lampu bohlam sebagai penghangat. Setiap besek hanya berisi seekor anakan.
Karena anakan sudah tak diasuh induknya lagi, maka pemberian pakan menjadi tanggung jawab pemilik atau perawatnya. Pakan untuk anakan jalak hongkong yang baru dipanen berupa adonan voer, diberikan (dilolohan) setiap 1 jam sekali.
Jika anakan sudah bisa makan sendiri, atau sekitar umur 1 bulan, Anda bisa memberikan jangkrik dengan frekuensi tiga kali sehari: pagi, siang, dan sore. Porsi pemberiannya masing-masing 5 ekor. Tapi sebelum diberikan, buang dulu kaki-kaki jangkrik agar tidak merusak organ pencernaan anakan jalak hongkong.
Tidak ada yang sulit kalau kita mau mencobanya disertai kesabaran dan ketelatenan. Kalau Om Sukardi bisa beternak jalak hongkong, tentu Anda pun bisa. Tidak percaya? Silakan coba saja. Kalau masih belum jelas, kontak saja Om Sukardi. (d’one)