Senin (11/4) kemarin, Om Kicau bersama kru Trans7 (Om Yoyok dan Om Dani) meliput penangkaran murai batu Hose Birds Farm (BF) di Kota Jambi. Breeding murai batu yang bermarkas di daerah Paal Merah, Kota Jambi, ini dikelola Om Joni Huang dan Om Hendy, dengan dukungan Om Agus Arizon (ketua Ozone BC) dan Om Aan Lie (ketua BnR Jambi).
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Hose BF termasuk salah satu penangkaran murai batu terbesar di Jambi. Pengelolaannya profesional, bahkan menerapkan sistem penjagaan super ketat. Ini sudah terasa sejak kita memasuki pintu gerbang plat besi. Tembok setinggi 4 meter dengan panjang sekitar 40 meter itu pun dililit kawat berduri.
Bukan hanya itu! Anda juga harus berhadapan dengan dua anjing penjaga, masing-masing dari jenis pitbull dan rottweiler. Selain itu, ada 8 titik kamera CCTV yang bisa dipantau Om Hendy (pemilik murai batu Baron) secara online melalui smartphone, untuk mengetahui siapa saja tamu atau orang-orang yang datang.
Maklumlah, murai batu menjadi salah satu burung berkelas di Jambi. Banyak orang yang ingin punya murai batu. Apalagi murai batu produk Hose BF dikenal berkualitas, lantaran menggunakan indukan-indukan berkualitas pula dan eks jawara lapangan.
Saat ini Hose BF memiliki 50 kandang indukan dan telah terisi 42 pasangan. Enam di antaranya sudah berproduksi, dan 20 pasangan dalam kondisi sedang mengerami telur-telurnya.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Tidak heran jika banyak media yang tertarik untuk meliput breeding murai batu yang dikembangkan Hose BF. Om Kicau sudah beberapa kali melakukannya. Kali ini Om Kicau bersama kru Trans7, yaitu Om Yoyok dan Om Dani, kembali melakukan liputan ke sana.
Menurut Om Yoyok, liputan Hose BF kali ini bakal ditampilkan dalam acara Dunia Binatang di stasiun televisi Trans7.
Sehari-hari, breeding murai batu Hose BF ditangani oleh Om Kiki dan kawan-kawan selaku perawat. Om Kiki mengaku senang dapat menjalankan tugas mulia ini. Sebab murai batu banyak diminati para kicaumania.
Apabila stok murai batu di pasaran hanya mengandalkan hasil tangkapan hutan, ini jelas berbahaya karena bisa berujung pada kepunahan. Karena itu, sudah saatnya para kicaumania berhenti membeli murai batu hasil tangkapan hutan, dan beralih ke murai batu hasil penangkaran.
Menurut Om Kiki, setiap pasangan induk murai batu mendapat jatah 30 ekor jangkrik dan kroto 1 sendok makan. Setiap kandang dilengkapi dengan kotak sarang, serta bak mandi yang airnya mengucur dari keran.
Yang paling repot, tambah Om Kiki, adalah merawat anakan murai sejak dipanen hingga bisa makan sendiri. Anakan dipisahkan dari induknya kalau sudah berumur 10 hari, kemudian dibesarkan dalam kandang inkubator.
Setiap satu jam sekali, anakan diberi makan dengan cara diloloh. Bahan lolohan terbuat dari adonan kroto dan jangkrik yang sudah dibuang kaki dan kepalanya.
Karena induk yang digunakan rata-rata eks jawara, tak heran kalau anakan murai batu produksi Hose BF laris-manis di kalangan pelanggannya, baik penggemar rumahan maupun pemain lapangan. Anda berminat membelinya? (Kelana Lana)
Semoga bermanfaat.