Om Heru Pramuka dikenal sebagai salah seorang penyedia burung kenari lomba di Pasar Burung Pramuka Jakarta. Dia sudah menggeluti dunia perkenarian selama 20 tahun lebih.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Sehari-hari, Om Heru Pramuka berjualan kenari lomba di PB Pramuka, tepatnya di Blok AKS-32 ( lantai dasar / pojok belakang). Saat ini dia juga menjabat sekretaris Paguyuban Pedagang Pasar Burung Pramuka (P3BP), serta dipercaya menjadi juri senior di PBI Pengda Jabodetabek.
Melihat rekam jejaknya itulah, Om Kicau meminta beliau untuk memberikan tips memilih kenari standar yang ideal. Tips ini terutama ditujukan kepada para kenarimania pemula yang ingin atau belum lama aktif sebagai pemain lapangan.
Berdasarkan pengamatan Om Heru Pramuka, kalangan kenarimania (khususnya di Jabodetabek) cenderung menyukai kenari-kenari bersuara standar, atau lebih popular disebut kenari standar. Meski demikian, bukan berarti kenari isian tak punya peminat di wilayah seputaran Ibu Kota.
Boleh jadi, fakta ini dipengaruhi oleh ramainya kelas kenari standar di Jabodetabek, baik standar besar maupun standar kecil. Sebagian besar event organizer (EO) di kawasan ini memang jarang membuka kelas kenari isian, atau setidaknya kelas kenari bebas yang bisa diikuti kenari isian dan standar.
Faktor lainnya, para pemilik kenari tak perlu ribet dalam memaster burungnya dengan isian-isian selain kenari, seperti blackthroat, edel sanger, mozambik, dan sebagainya.
Meski demikian, kenari standar yang ideal harus tetap memiliki lagu atau cengkok yang mewah. Karena itu, Om Heru menyarankan kepada para pemula agar tak sekadar memilih kenari standar yang ngedur panjang saja, tapi harus didukung kualitas materi lagunya.
“Jadi bukan sekadar berpatokan pada durasi burung saat bunyi, atau asal panjang saja. Kendati standar, seekor kenari harus mempunyai lagu yang mewah, seperti cengkoknya. Dengan materi lagu seperti ini, meski suaranya murni standar, tapi tetap enak dinikmati sekaligus membuktikan kualitasnya,” tambah Om Heru.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Hal pertama yang mesti dilakukan sebelum membeli kenari standar adalah memantau materi lagunya. Bandingkan dengan kenari-kenari lain di sekitarnya, lalu pilihlah burung yang memiliki cengkok bagus dan lagunya bervariasi.
Kenari dengan kriteria seperti ini biasanya akan keluar lagunya setelah pecah suara, atau ketika burung menjelang dewasa, yaitu sekitar umur 6 bulan.
Hal kedua yang harus dipantau adalah volumenya. Pastikan burung memiliki volume keras tetapi nyaring, serta jarang putus-putus saat bunyi.
Ketiga, pantau gaya kenari saat berkicau. Saat ini. gaya menjadi salah satu faktor penting dalam penilaian kenari, bahkan sedang ngetren, karena menjadi keunggulan / kelebihan tersendiri.
Salah satu gaya yang sedang ngetren adalah gaya neng nong seperti kenari TC1 milik Sien Ronny yang diorbitkan Om Eka Jr, kenari Suarez andalan H Fitri BKS, kenari Ice Cream orbitan Om Fahmi Rukmana, dan lain-lain. Saat berlomba, kenari akan menggoyangkan kepalanya ke kiri dan ke kanan.
Kenari standar dengan berbagai kriteria seperti itulah yang berpeluang moncer di lapangan, baik di posisi teratas atau masuk papan atas.
Jika masih belum jelas, silakan mampir langsung ke PB Pramuka Jakarta, Blok AKS-32 PB. Sambil berguru, Anda juga bisa memilih kenari-kenari standar dengan lagu dan cengkok mewah.
Om Heru tak hanya menyediakan kenari standar besar seperti F1 dan YS, melainkan juga kenari standar kecil seperti jenis AF.
Harganya bervariasi, tergantung jenis dan kualitasnya. Yang termurah adalah kenari AFS (Rp 500 ribu – Rp 1,5 juta per ekor). Adapun harga kenari YS sekitar Rp 5 juta per ekor.
Selain kenari prospek dan siap lomba, Om Heru juga menyediakan berbagai jenis burung kicauan lainnya, termasuk lovebird ngekek panjang khusus lomba. (d’one)
Om Heru Pramuka / Om Heru Kenari
Kontak: HP / WA 082 111 456 000 || Pin BB 5460C2AA
Alamat: Pasar Burung Pramuka Jakarta, Blok AKS-32 (lantai dasar / pojok belakang).
Semoga bermanfaat.