Sejak dikelola Om Sultoni alias Om Tony Brebes awal 2015, Gantangan Weringin BC di Jalan Pancasakti Desa Songgom Lor, Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes, terus menunjukkan peningkatan jumlah peserta. Om Tony dan kawan-kawan rutin menggelar latber setiap Kamis sore, sedangkan latpres diadakan sebulan sekali.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Dalam Latpres Weringin BC, Minggu (15/5) lalu, panitia yang digawangi Om Damar (pelaksana) dan Om Warto (sekretaris) membuka tiga kelas, yakni Mega Bintang (tiket Rp 60.000), Bintang (Rp 40.000), dan Favorit (Rp 10.000). Khusus sesi pleci yang ada di Kelas Bintang, tiket hanya dibanderol Rp 20.000. Total ada 14 sesi yang dilombakan.
Yang membuat Om Tony gembira, latpres kali ini dihadiri sejumlah peserta baru. Mereka tak hanya datang dari daerah-daerah di Kabupaten Brebes saja, melainkan juga dari wilayah tengah Kabupaten Tegal seperti Slawi, Talang, dan Adiwerna.
“Semua ini berkat kerja keras teman-teman Weringin BC yang gencar melakukan promosi dan publikasi ke berbagai arena latber dan latpres di wilayah Tegal dan Brebes. Kami aktif mengikuti latber maupun latpres di gantangan yang sudah mapan, dengan tujuan silaturahmi sekaligus mengabarkan keberadaan Weringin BC dengan kemasan hadiah dan bonus yang menarik,” kata Om Tony.
Tepat pukul 11.00, latpres dimulai. Kacer Sampit besutan Om Budi K (Larangan, Brebes) tampil ciamik dengan menyapubersih dua kelas yang dilombakan. Sampit menjadi satu-satunya burung yang meraih double winner.
Kemenangan pertama diraih kacer Sampit di Kelas Mega Bintang, setelah mengalahkan Laser andalan Om Ipink (Palasan BC). Sampit juga menjuarai Kelas Bintang, mengungguli lawan yang sama: Laser.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
“Sampit memang tampil ngedan. Begitu digantang langsung ngerol isian dengan aksi ngobranya. Laser tak diberi kesempatan sama sekali untuk mencecap juara pertama,” ucap Om Ipink sportif.
Burung lain yang tampil memukau adalah murai batu Negro koleksi Om Anto (Pinfa BF Margasari). Setelah menjadi runner-up Kelas Mega Bintang, Negro menjuarai Kelas Bintang. Di kelas utama, Negro harus mengakui ketangguhan murai batu Algojo besutan Om Herman (GPS Team).
Om Muis, kicaumania asal Talang (Tegal), menurunkan murai batu Kondor. Burung ini langganan juara di Yudhistira BC Tegal. Sayangnya, kali ini Kondor tampil kurang maksi sehingga gagal meraih kemenangan.
Om Agung (PPKT Tegal) yang datang jauh-jauh dari Adiwerna membawa dua gaco lovebirdnya, yakni Diva dan Verra. Keduanya tampil memukau.
Lovebird Diva sukses menjuarai Kelas Mega Bintang, unggul atas Karomah besutan Om Imam S (Bojong Jatibarang) dan Michael milik Om Bayu (Songgom). Posisi keempat ditempati Surti, lovebird milik Om David (Karangsembung), peraih gelar Liga Burung Weringin BC (LBW) edisi April 2016.
Adapun lovebird Verra menjadi juara 2 Kelas Bintang. Posisi teratas ditempati lovebird Syarifah besutan Om Musadad M (BNN Team Jatibarang), sedangkan Surti bertengger di tempat ketiga.
Kelas Favorit dimenangi lovebird Sainah koleksi Abah Ao (Team Kangkung Jatibarang), unggul atas Centini milik Om Sulaeman (Milet Putih Team).
Kejutan terjadi di kelas cucak hijau. Alfret, peraih Best in the Class (BITC) Yudhistira BC Tegal edisi Februari 2016, tampil di bawah kemampuan terbaiknya sehingga gagal masuk daftar juara pada dua kelas yang dilombakan.
Menurut pemiliknya, Om Slamet (Langgen, Talang), semua ini karena dia lalai memberi pakan yang tidak sesuai dengan takaran biasanya.
“Sekali saja kita lalai, fatal akibatnya terhadap kinerja burung. Usai meraih gelar BITC, saya coba memberi kroto kepada Alfret. Hasilnya? Sampai sekarang Alfret masih rusak,” kata Om Slamet dengan wajah kecewa.
Kelas Bintang dimenangi cucak ijo Boy milik Om Anjar W (Karangbenda, Margasari). Boy nyaris mencetak double winner, namun digagalkan Jhonjon milik Om Taufik (Kemurang BC). Jhonjon menjuarai Kelas Mega Bintang, disusul Boy di posisi kedua.
Persaingan sengit terjadi di kelas kenari. Bahkan dua sesi yang dilombakan dimenangi burung-burung muka baru. Kenari Bisma Belis milik Om Bagus (All Star Brebes Joss) terbaik di Kelas Mega Bintang, diikuti Bento besutan Om Imam (Tembok Kidul Adiwerna) dan Bulluk milik Om Lucky (TGGM Margasari).
Nama baru lainnya, kenari Cilok orbitan Om Sarko (Songgom), menjuarai Kelas Bintang. Juara kedua diraih kenari Sagara milik Om Heri (TGGM Margasari). Kenari Bajigur milik Om Arif (Brebes) moncer di Kelas Favorit.
Kelas pleci juga diwarnai persaingan sengit. Pleci Bledeg milik Om El-Bazz (Tim Semar) menjuarai Kelas Bintang, disusul Emma milik Om Aji (Kedawon).
Om Aji juga menurunkan pleci Giok yang sukses menjuarai Kelas Favorit. Juara 2 dan 3 diraih pleci Berkah Murah besutan Om Irfan (DPC Brebes) dan AA Bezetz andalan Om Adly GMB (Bengkel Canary Prupuk).
Seperti biasa, manajemen Sultan Mart membagikan aneka doorprize mulai dari uang sampai perlengkapan burung kepada peserta yang juara maupun tidak juara.
“Alhamdulillah, latpres berlangsung ramai dan lancar. Terimakasih atas keikusertaan rekan-rekan semua, semoga hasil yang telah diputuskan dewan juri dapat memuaskan semua pihak. Mohon maaf apabila masih terdapat kekurangan,” pungkas Om Sultoni. (Julis Nur Hussein)
Hasil Latpres Weringin BC Brebes (klik di sini)
Cara gampang mencari artikel di omkicau.com, klik di sini.
Page: 1 2