Aksi pencurian terhadap burung peliharaan, khususnya burung kicauan, belakangan ini makin meningkat. Kawanan pencuri bahkan terus beraksi selama Bulan Ramadhan 1437 H yang kini memasuki minggu kedua. Untuk mencegah tindakan yang bisa merugikan kicaumania, berikut ini tips menjaga burung peliharaan dari maraknya aksi pencurian, terutama selama Ramadhan.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Banyak kasus pencurian burung yang terjadi di Bulan Ramadhan, terutama pada minggu kedua hingga mendekati lebaran. Itu terjadi dari tahun ke tahun, sehingga seperti menjadi “kebiasaan” tersendiri bagi para pencuri burung.
Waktu-waktu yang dianggap rawan terhadap pencurian burung adalah 1) saat subuh sampai pagi hari, 2) siang hari ketika banyak orang beristirahat / tidur, dan 3) malam hari saat umat Islam melakukan ibadah shalat tarawih. Pada waktu-waktu itulah para pencuri lebih leluasa menjalankan aksinya.
Bagaimana menjaga burung peliharaan kita dari aksi pencurian, berikut ini beberapa tips yang sedikit-banyak bisa membantu Anda.
1. Mengunci rapat pintu dan jendela
Pada waktu Anda menjalankan shalat tarawih atau shalat subuh, sebaiknya kunci rapat-rapat pintu rumah, jendela, dan pintu pagar. Jika perlu, suruh orang rumah untuk menguncinya dari dalam, serta memintanya lebih waspada.
2. Menyalakan lampu dan peralatan elektronik
Selain mengunci rapat semua pintu dan jendela, salah satu trik lama yang bisa mencegah orang lain masuk ke dalam rumah adalah menyalakan lampu yang sangat terang di teras / halaman, juga menghidupkanperalatan elektronik seperti televisi atau radio.
Suasana yang terang-benderang tentu akan membuat pencuri berfikir dua kali sebelum melakukan aksinya. Adapun suara televisi atau radio akan membuat pencuri mengira ada orang di dalam rumah.
3. Simpan burung di tempat aman
Banyak kicaumania yang menggantang sangkar burungnya di tempat yang jauh dari pengamatan, misalnya di ruang belakang, dapur, atau bahkan teras rumah. Untuk pencegahan, sebaiknya burung ditempatkan dalam ruangan yang mudah dipantau, atau bisa juga disimpan dalam kamar / ruangan khusus yang terkunci rapat.
4. Menitipkan burung kepada tetangga
Ketika hendak bepergian jauh, apalagi dalam jangka waktu cukup lama, sebaiknya titipkan sebagian burung kepada tetangga atau sahabat dekat. Hal ini perlu dilakukan ketika Anda bepergian bersama anggota keluarga yang lain.
Hal serupa juga dapat dilakukan ketika Anda bepergian jauh tanpa anggota keluarga, namun anggota keluarga (istri, anak, atau pembantu rumah tangga) tidak terbiasa merawat burung-burung piaraan di rumah.
Jika burung koleksi Anda banyak, tentu tidak mungkin menitipkan semuanya kepada tetangga, karena akan sangat memberatkan mereka.
Solusinya, titipkan saja sebagian burung terutama yang berharga mahal. Adapun untuk jenis burung lainnya dapat dirawat orang-orang di rumah, atau dititipkan ke tetangga lainnya.
Jika tetangga atau sahabat dekat belum terbiasa merawat burung, Anda harus memberitahukan apa-apa yang perlu dilakukan dalam perawatannya, terutama pemberian pakannya.
5. Lebih waspada pada waktu-waktu tertentu
Seperti disebutkan sebelumnya, salah satu waktu yang paling rawan oleh aksi pencurian selama Bulan Puasa adalah subuh hingga pagi hari. Sebab ketika itu banyak kicaumania yang mengeluarkan burung peliharaannya di teras atau halaman untuk tujuan pengembunan.
Jika Anda terus berjaga hingga pagi hari, tentu pengembunan bisa dilakukan karena burung akan selalu terpantau. Namun jika Anda memilih beristirahat sampai pagi / siang hari, maka pengembunan sebaiknya tak perlu dilakukan dulu demi alasan keamanan.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
Selain lima hal di atas, ada beberapa tindakan lain yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengamankan burung dari aksi pencurian. Semuanya sudah pernah dijelaskan Om Kicau dalam beberapa artikel terdahulu, antara lain:
- Pola pengamanan terhadap burung peliharaan dan burung penangkaran
- Kreasi CCTV kertas untuk mencegah maling burung beraksi
- Membuat alarm anti maling untuk burung peliharaan
Semoga bermanfaat.