Belakangan ini ramai didiskusikan di media sosial mengenai pakan Topsong yang beredar di pasaran dengan warna dan bau yang berbeda dari produk sebelumnya. Beberapa netizen menyebutkan, voer memiliki warna lebih cerah dan bau yang lebih wangi.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Persoalannya, beberapa kicaumania mengakui burungnya menjadi kurang suka, bahkan tak mau lagi mengkonsumsi pakan tersebut. Lebih mengerikan lagi, ada yang mengklaim burungnya menjadi lemas, bahkan ada yang mati!
Tidak sedikit nitizen yang meragukan jika pakan dengan warna dan bau berbeda tersebut merupakan produk asli, bahkan ada yang terang-terangan menudingnya sebagai produk palasu.
Maaf menyela, kalau burung Anda kondisi ngoss terus dan pengin jadi joss, gunakan TestoBirdBooster (TBB), produk spesial Om Kicau untuk menjadikan burung ngoss jadi joss...
Sebagian di antara mereka lalu berharap ada tanggapan / klarifikasi langsung dari pihak Topsong, agar isu tersebut tidak mengembara ke mana-mana.
Nah, berikut ini penjelasan yang disampaikan manajemen Topsong mengenai persoalan tersebut.
- Topsong dengan warna dan aroma yang sedikit berbeda ini merupakan produk asli, bukan palsu. Perbedaan warna dan aroma itu disebabkan beberapa waktu lalu sempat mengganti bahan baku subtitusi dari white polar dengan bekatul.
- Penggantian bahan baku subtitusi dilakukan karena produksi bekatul (dari padi) pada waktu itu sedang melimpah. Penggantian bahan baku subtitusi sebenarnya biasa dilakukan, karena faktor ketersediaan bahan. Misalnya perubahan dari jagung impor ke jagung lokal, yang juga berefek pada perubahan warna voer.
- Produk dengan subtitusi bekatul diproduksi dalam jumlah tak terlalu besar. Meski demikian, sebelum diedarkan ke pasaram, sudah menjalani uji klinis di laboratorium dan uji langsung terhadap sejumlah burung , dan tidak ada masalah. Jadi, secara klinis, kami menjamin pakan tersebut aman dikonsumi burung.
- Hasil uji laboratorium menunjukkan, pakan dengan bahan baku subtitusi bekatul itu memiliki kadar protein lebih tinggi hingga maksimal 19,23 %. Kalau menggunakan white polar, kadar proteinnya 17,80 – 18,15 %. Pasalnya, bekatul memiliki kandungan protein 14 %, sedangkan white polar 11 %.
- Perbedaan kadar kandungan protein memang memberi efek kotoran lebih basah, terutama pada burung dewasa. Sebab, biasanya ada tambahan extra fooding (EF) lain yang memiliki kadar protein tinggi pula.
- Laporan mengenai adanya burung yang sakit bahkan kematian, tetap diterima manajemen Topsong sebagai masukan. Namun dapat dipastikan, itu bukan karena pakan Topsong. Selalu ada berbagai penyebab langsung maupun tak langsung, misalnya burung sebelumnya sudah sakit namun belum terpantau, faktor pakan tambahan lainnya, hama, dan sebagainya.
- Semua informasi yang beredar melalui media sosial maupun media lainnya berkaitan dengan produk Topsong tetap dihargai sebagian bagian dari perhatian dan kecintaan rekan-rekan kicaumania di Tanah Air terhadap Topsong.
- Meski produksinya dilakukan melalui tahapan yang sangat ketat, Topsong tetap berorientasi pada kepuasan konsumen. Oleh karena itu, Topsong bereaksi cepat dengan menarik seluruh produk yang menggunakan bahan subtitusi bekatul, dan kembali menggunakan white polar yang sudah telanjur disukai burung.
- Pihak manajemen sudah berkoordinasi dengan agen serta kios burung yang menjual produk Topsong, agar konsumen yang terlanjur membeli produk yang mengandung bahan subtitusi bekatul (dengan ciri-ciri seperti disebutkan dalam diskusi di media sosial) bisa menukarnya dengan produk Topsong yang sudah dikembalikan ke bahan subtitusi white polar.
- Terakhir, Topsong mengucapkan terimakasih kepada para konsumen yang membuka diskusi, berbagi pengalaman, dan memberikan masukan berharga. (Waca)
Semoga bermanfaat.