Beberapa event organizer (EO) lomba burung kicauan, khususnya di Blok Barat, kini membuka kelas lovebird baby. Beberapa EO menggunakan istilah lain, misalnya lovebird prospek. Peminatnya cukup ramai, bukan hanya dari kalangan pemain, melainkan juga kalangan breeder / penangkar lovebird.
Cara gampang mencari artikel omkicau.com, klik di sini.
Kelas lovebird baby adalah kelas di mana pesertanya dibatasi umur, dalam hal ini 4-5 bulan. Burung-burung muda ini dijajal ketangguhan dan kemapanannya di lapangan.
Persoalannya, apa parameter atau ukuran untuk mengetahui umur lovebird yang dilombakan. Tentu agak susah bukan? Apabila hanya melihat kondisi fisiknya (misalnya paruh, kaki, bulu, hingga suara), tentu belum cukup atau belum bisa dijadikan parameter yang valid.
“Susah untuk mendeteksi umur lovebird hanya berdasarkan kondisi fisiknya,” tutur Om Benny LWS, pemain senior di kelas lovebird, sekaligus pemilik penangkaran lovebird LWS Bird Farm Solo.
Karena itu, setiap EO yang membuka kelas lovebird baby, disarankan menggunakan strategi lain agar kelas ini benar-benar hanya diikuti lovebird berumur 4-5 bulan. Caranya, menggunakan akta / surat lahir yang dikeluarkan masing-masing penangkar.
Om Benny bahkan sudah menerapkan hal ini sejak tahun 2013, ketika dia memulai breeding lovebird trah ngekek panjang untuk dilombakan.
Selain itu, setiap penangkar juga harus membiasakan diri membuat recording, atau sekumpulan data tentang perkembangan anakan lovebird yang nantinya hendak dipasarkan.
Berikut ini contoh recording terhadap setiap induk, serta tahap pemantauan anakan lovebird yang bisa dimasukkan dalam bagian data recording:
- Setiap induk lovebird diberi kode dan nama. Hal ini untuk memudahkan pembuatan silsilah dari anakan yang dihasilkan.
- Kalau memungkinkan, setiap indukan menggunakan warna ring yang berbeda. Hal ini sangat membantu peternak dalam mengetahui asal-usul setiap anakan. Misalnya, induk bernama Luwes diberi ring warna hijau. Maka, semua anakan lovebird Luwes nantinya juga memakai ring warna hijau.
Cara mudah punya ribuan file MP3 suara burung, klik di sini.
- Sejak awal, telur pertama yang dikeluarkan induk harus dicatat.
- Selanjutnya, telur pertama dipantau perkembangannya secara berkala selama 7 hari.
- Catat pula tanggal telur pertama menetas.
- Lakukan pula hal ini untuk telur kedua, ketiga, dan seterusnya, sehingga setiap penangkar memiliki catatan tentang jumlah anakan dari setiap pasangan induk. Catatan ini juga sangat penting bagi breeder jika ingin memantau perkembangan lebih lanjut dari anakan-anakan lovebird.
Dengan menerapkan recording seperti ini, setiap anakan lovebird produksi LWS BF memiliki catatan umur yang sangat valid, karena semuanya tercatat sejak telur pertama menetas.
Apabila ada EO yang membuka kelas lovebird baby, tentu lovebird muda hasil breeding LWS BF lebih valid dari segi umur, karena semuanya dilengkapi dengan akta lahir masing-masing.
Jika Anda menginginkan anakan lovebird dari LWS BF, silakan kontak langsung Om Benny LWS. Nama dan alamat lengkap ada di sini.
Om Benny saat menjabat ketua Luwes BC, salah satu klub burung top di Blok Tengah, baik di kelas lovebird maupun kelas-kelas lainnya. (v1rgoboy)